Dokter-Dokter di AS Terkejut Cepatnya Corona Renggut Nyawa Para Pasien


Anggota militer Amerika Serikat memakai masker pelindung tiba di Jacob K. Javits Convention Center. ANTARA FOTO/REUTERS/Eduardo Munoz/aww/cfo
MerahPutih.com - Pemerintah Negara Bagian New York, pada hari Rabu (8/4), melaporkan jumlah kematian tertinggi akibat virus corona dalam satu hari. New York merupakan wilayah yang paling parah terdampak COVID-19 di Amerika Serikat.
Dokter dan perawat veteran pun syok dengan kecepatan virus corona yang membuat pasien sekarat.
Baca Juga:
Kasus Corona Capai 13.717, Brazil: Kami Butuh 40 Juta Masker dari Tiongkok
Jumlah kasus virus corona di negara bagian New York saja mendekati 150.000 pada hari Rabu, bahkan ketika pihak berwenang memperingatkan bahwa negara bagian itu mungkin mengecilkan jumlah sebenarnya.
"Setiap angka adalah wajah seseorang," kata Gubernur New York Andrew Cuomo, yang memerintahkan mengibarkan bendera setengah tiang kepada staffnya di seluruh New York sebagai aksi untuk mengingat jumlah korban, dikutip Antara.
"Virus ini menyerang yang rentan dan menyerang yang lemah dan itu tugas kita sebagai masyarakat untuk melindungi yang rentan."
Dokter dan perawat mengatakan, itu bukan hanya bisa terjadi padi lansia atau pasien dengan kondisi kesehatan dengan penyakit penyerta. Itu bisa terjadi pada kaum muda dan juga mereka yang sehat.

"Pasien terlihat baik-baik saja, merasa baik-baik saja, beberapa menit kemudian terjadi perubahan mendadak dan mereka tidak bisa merespon," ujar Diana Torres, seorang perawat di Rumah Sakit Mount Sinai di kota New York, pusat pandemi di Amerika Serikat, di mana virus telah menginfeksi lebih banyak dari 415.000 orang.
"Itu membuatku takut keluar dari kamar mereka."
Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan 779 orang meninggal pada hari kemarin.
Sementara itu, Gubernur New Jersey Phil Murphy melaporkan 275 orang meninggal.
Total jumlah korban meninggal akibat COVID-19 dari New York dan New Jersey itu melebih catatan hari sebelumnya.
Meskipun penghitungan jumlah korban suram, Cuomo mengatakan tren keseluruhan masih tampak positif. Cuomo mengutip penurunan rawat inap baru dan data lainnya yang menunjukkan bahwa New York bisa mengontrol tingkat infeksi virus corona.
Baca Juga:
Cuomo mengatakan jumlah kematian akan terus meningkat dalam beberapa hari mendatang karena pasien-pasien yang sakit kritis akhirnya meninggal dunia, meskipun mereka telah dirawat di rumah sakit selama lebih dari seminggu dan menggunakan mesin ventilator untuk membantu bernafas.
Kematian akibat virus corona di AS mencapai 14.600 pada hari Rabu, jumlah tertinggi kedua yang dilaporkan di dunia setelah Italia, menurut penghitungan Reuters. New York telah menyumbang hampir setengah dari mereka.
Pada pekan ini, jumlah kematian akibat virus corona kian mengkhawatirkan, di saat pemodelan yang dilakukan universitas terkemuka di AS mengurangi angka kematian akibat virus corona yang diproyeksikan sebesar 26 persen menjadi 60.000. (*)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Penembak Charlie Kirk Tertangkap, Diserahkan sang Ayah setelah 33 Jam Buron

Penulis Bikin Komentar Pedas soal Penembakan Charlie Kirk, DC Comics Batalkan Seri Terbaru ‘Red Hood’

Penembak Charlie Kirk masih Buron, FBI Tawarkan Hadiah Rp 1,63 Miliar

NASA Larang Warga Negara China Kerja di Program Antariksa, Antisipasi Tindakan Spionase

Charlie Kirk akan Terima Anugerah Presidential Medal of Freedom dari Presiden AS Donald Trump

Penembak Charlie Kirk masih Berkeliaran, FBI Baru Temukan Senjata yang Digunakan Pelaku

Penembakan Charlie Kirk Disebut Pembunuhan Politik, hanya Ada 1 Pelaku

Penembakan Charlie Kirk, Polisi Gelar Perburuan Intensif terhadap Tersangka

Geger, Influencer Pendukung Trump Charlie Kirk Ditembak di Leher, Timbulkan Kepanikan

Hakim Batalkan Kebijkan Pemotongan Dana untuk Harvard oleh Donald Trump, Pemerintah akan Ajukan Banding
