Trump Suarakan Harapan di Tengah Masa Sulit COVID-19

Zulfikar SyZulfikar Sy - Selasa, 07 April 2020
Trump Suarakan Harapan di Tengah Masa Sulit COVID-19

Donald Trump saat mendengar sebuah pertanyaan dalam arahan singkat harian satuan tugas COVID-19 di Gedung Putih. (REUTERS/JOSHUA ROBERTS)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Presiden Donald Trump mengungkapkan bahwa rakyat Amerika Serikat mulai melihat "cahaya di ujung terowongan". Hal itu disampaikan saat peredaan krisis virus corona di beberapa kawasan terparah.

New York, negara bagian paling parah dilanda corona, melaporkan pada Minggu bahwa untuk pertama kalinya dalam sepekan, kematian lebih sedikit menurun dari hari sebelumnya. Tetapi, masih ada hampir 600 korban tewas baru dan lebih dari 7.300 kasus baru.

Baca Juga:

Miris, Jasad Korban COVID-19 Penuhi Jalanan Negara Khatulistiwa Ini

"Mungkin itu tanda baik," Trump mengatakan kepada Reporter pada pengarahan Gedung Putih, merujuk pada penurunan korban tewas di New York, dikutip Antara.

AS menghadapi pekan kritis dalam krisis corona, dengan peringatan dokter bedah AS pada Minggu: "Ini akan menjadi pekan tersulit dan tersedih hidup kebanyakan orang Amerika, begitulah kenyataannya."

Tapi beberapa gubernur masih menolak mengeluarkan perintah tinggal di rumah dan sejumlah kecil gereja tetap menyelenggarakan misa Minggu Palma yang melibatkan banyak jemaat.

Seorang pelanggan (kiri) yang mengenakan masker berjalan memasuki sebuah pasar swalayan di Arlington, Virginia, Amerika Serikat, Sabtu (4/4/2020). Hingga Sabtu (4/4) pukul 15.40 waktu setempat atau Minggu (5/4) pukul 02.40 WIB, jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 di Amerika Serikat mencapai 300.000 kasus, menurut data dari Center for Systems Science and Engineering (CSSE) di Universitas Johns Hopkins. ANTARA FOTO/Xinhua/Liu Jie/pras.
Seorang pelanggan (kiri) yang mengenakan masker berjalan memasuki sebuah pasar swalayan di Arlington, Virginia, Amerika Serikat, Sabtu (4/4/2020). Hingga Sabtu (4/4) pukul 15.40 waktu setempat atau Minggu (5/4) pukul 02.40 WIB, jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 di Amerika Serikat mencapai 300.000 kasus, menurut data dari Center for Systems Science and Engineering (CSSE) di Universitas Johns Hopkins. ANTARA FOTO/Xinhua/Liu Jie/pras.

Sebagian besar negara bagian memerintahkan warga tinggal di rumah kecuali untuk perjalanan penting untuk memperlambat penyebaran virus di AS di mana 335.000 terinfeksi dan lebih dari 9.500 meninggal. Demikian menurut hitungan Reuters.

Pakar kesehatan Gedung Putih meramal bahwa antara 100.000 hingga 240.000 orang Amerika akan meninggal akibat pandemi, meski jika perintah besar-besaran tinggal di rumah diikuti.

Baca Juga:

Ribuan Orang Menyambut Paus Fransiskus di Ekuador

Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan pada Minggu bahwa orang yang masuk rumah sakit menurun 50 persen dibanding 24 jam sebelumnya, tapi dia memperingatkan bahwa belum jelas apakah krisis corona sedang melandai di negara bagian itu, yang mengalami 4.159 korban tewas dan lebih dari 122.000 terinfeksi.

"Kita mulai melihat cahaya di ujung terowongan," kata Trump. Tapi dia menambahkan, "Anda tak pernah dapat bahagia ketika begitu banyak orang sekarat."

Trump juga mengatakan AS "sangat jauh dari selesai" dalam mengembangkan vaksin corona. "Kita akan lihat apa yang terjadi." katanya. (*)

Baca Juga:

WHO Sebut Rentannya Timur Tengah dari Serangan Wabah Corona

#Amerika Serikat #Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Dunia
Program Bantuan Pangan Dihentikan, Setengah dari Negara Bagian AS Gugat Pemerintahan Donald Trump
Pemerintahan Trump disebut kejam karena tak memperhatikan rakyat.
Dwi Astarini - Rabu, 29 Oktober 2025
  Program Bantuan Pangan Dihentikan, Setengah dari Negara Bagian AS Gugat Pemerintahan Donald Trump
Dunia
Gedung Putih Klaim PM Jepang Sanae Takaichi Janji Menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian
Setidaknya ada tiga hal penting yang didapat Trump sebagai oleh-oleh: pujian, kesepakatan investasi, dan janji dukungan untuk nominasi Hadiah Nobel Perdamaian.
Dwi Astarini - Rabu, 29 Oktober 2025
Gedung Putih Klaim PM Jepang Sanae Takaichi Janji Menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian
Dunia
Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon
Menteri Pertahanan Pete Hegseth menanggapi gelombang penolakan dari berbagai media dengan mengunggah emoji tangan melambai di platform X, isyarat perpisahan yang dianggap sinis.
Dwi Astarini - Jumat, 17 Oktober 2025
 Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon
Indonesia
Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung
Presiden AS Donald Trump baru saja menetapkan tarif impor sebesar 100 persen terhadap produk asal China mulai 1 November 2025
Wisnu Cipto - Senin, 13 Oktober 2025
Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung
Dunia
Helikopter Jatuh di Pantai California, 5 Orang Terluka Termasuk Pejalan Kaki
Helikopter jatuh di kawasan Huntington Beach, California, Amerika Serikat, pada Sabtu sore (11/10) waktu setempat saat berlangsungnya acara tahunan Cars ‘N Copters on the Coast.
Wisnu Cipto - Minggu, 12 Oktober 2025
Helikopter Jatuh di Pantai California, 5 Orang Terluka Termasuk Pejalan Kaki
Dunia
Shutdown Pemerintah AS Ancam Ratusan Ribu Pekerja, Ekonomi Berisiko Terguncang
Banyak layanan publik dari pendidikan hingga lingkungan terganggu, tapi agenda deportasi disebut tetap berjalan penuh.
Dwi Astarini - Jumat, 03 Oktober 2025
Shutdown Pemerintah AS Ancam Ratusan Ribu Pekerja, Ekonomi Berisiko Terguncang
Indonesia
Satuan Tugas Mulai Selidiki Radiasi Cs-137 Yang Dikeluhkan Amerika, Mulai Dari Cengkeh Lalu ke Udang
Satgas Cesium 137 baru menerima laporan dari Pemerintah Amerika Serikat (AS) terkait dengan temuan komoditas cengkeh yang mengandung zat radioaktif.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 03 Oktober 2025
Satuan Tugas Mulai Selidiki Radiasi Cs-137  Yang Dikeluhkan Amerika, Mulai Dari Cengkeh Lalu ke Udang
Dunia
Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti
Melalui pemungutan suara 55-45, Senat gagal meloloskan RUU yang diajukan Partai Republik, dengan hanya dua senator Demokrat yang mendukungnya.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 01 Oktober 2025
Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti
Indonesia
Pemerintah AS Bakal Shutdown, Rupiah Diproyeksi Menguat
Trump menyalahkan Demokrat atas penutupan tersebut karena kebuntuan negosiasi pendanaan sementara di Kongres.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 29 September 2025
Pemerintah AS Bakal Shutdown, Rupiah Diproyeksi Menguat
Dunia
Presiden Amerika Serikat Dongkol karena Eskalator Macet, PBB Sebut Juru Kamera Trump Biang Keroknya
Pihak PBB menyebut eskalator berhenti karena mekanisme keamanan yang mungkin terpicu oleh juru kamera Trump.
Dwi Astarini - Jumat, 26 September 2025
 Presiden Amerika Serikat Dongkol karena Eskalator Macet, PBB Sebut Juru Kamera Trump Biang Keroknya
Bagikan