Trump Suarakan Harapan di Tengah Masa Sulit COVID-19
Donald Trump saat mendengar sebuah pertanyaan dalam arahan singkat harian satuan tugas COVID-19 di Gedung Putih. (REUTERS/JOSHUA ROBERTS)
MerahPutih.com - Presiden Donald Trump mengungkapkan bahwa rakyat Amerika Serikat mulai melihat "cahaya di ujung terowongan". Hal itu disampaikan saat peredaan krisis virus corona di beberapa kawasan terparah.
New York, negara bagian paling parah dilanda corona, melaporkan pada Minggu bahwa untuk pertama kalinya dalam sepekan, kematian lebih sedikit menurun dari hari sebelumnya. Tetapi, masih ada hampir 600 korban tewas baru dan lebih dari 7.300 kasus baru.
Baca Juga:
Miris, Jasad Korban COVID-19 Penuhi Jalanan Negara Khatulistiwa Ini
"Mungkin itu tanda baik," Trump mengatakan kepada Reporter pada pengarahan Gedung Putih, merujuk pada penurunan korban tewas di New York, dikutip Antara.
AS menghadapi pekan kritis dalam krisis corona, dengan peringatan dokter bedah AS pada Minggu: "Ini akan menjadi pekan tersulit dan tersedih hidup kebanyakan orang Amerika, begitulah kenyataannya."
Tapi beberapa gubernur masih menolak mengeluarkan perintah tinggal di rumah dan sejumlah kecil gereja tetap menyelenggarakan misa Minggu Palma yang melibatkan banyak jemaat.
Sebagian besar negara bagian memerintahkan warga tinggal di rumah kecuali untuk perjalanan penting untuk memperlambat penyebaran virus di AS di mana 335.000 terinfeksi dan lebih dari 9.500 meninggal. Demikian menurut hitungan Reuters.
Pakar kesehatan Gedung Putih meramal bahwa antara 100.000 hingga 240.000 orang Amerika akan meninggal akibat pandemi, meski jika perintah besar-besaran tinggal di rumah diikuti.
Baca Juga:
Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan pada Minggu bahwa orang yang masuk rumah sakit menurun 50 persen dibanding 24 jam sebelumnya, tapi dia memperingatkan bahwa belum jelas apakah krisis corona sedang melandai di negara bagian itu, yang mengalami 4.159 korban tewas dan lebih dari 122.000 terinfeksi.
"Kita mulai melihat cahaya di ujung terowongan," kata Trump. Tapi dia menambahkan, "Anda tak pernah dapat bahagia ketika begitu banyak orang sekarat."
Trump juga mengatakan AS "sangat jauh dari selesai" dalam mengembangkan vaksin corona. "Kita akan lihat apa yang terjadi." katanya. (*)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pemerintahan Donald Trump akan Bubarkan NCAR, Sebut Pebuhan Iklim hanya Tipuan
Trump Tetapkan Rezim Venezuela Sebagai Organisasi Teroris Asing
Presiden Trump Larang Warga 8 Negara Masuk AS, Termasuk Laos dan Palestina
Indonesia Pastikan Impor Minyak dari Amerika Serikat
Setelah Maduro, Donald Trump Incar Gulingkan Presiden Kolombia Gustavo Petro
Makin Panas, AS Sita Kapal Tanker Minyak di Pesisir Venezuela
Indonesia Tepis Kabar Perundingan Tarif dengan AS Terancam Batal, Sebut Cuma Dinamika
Warga Asal Negara Dengan Pemerintahan Tidak Stabil Bakal Sulit Masuk AS
Lawan Rencana Agresi Militer AS ke Venezuela, Kuba: Kawasan Amerika Latin-Karibia Zona Damai
Trump Ultimatum Maduro Segera Tinggalkan Venezuela, AS Bersiap Lakukan Operasi Darat