Miris, Jasad Korban COVID-19 Penuhi Jalanan Negara Khatulistiwa Ini

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Senin, 06 April 2020
Miris, Jasad Korban COVID-19 Penuhi Jalanan Negara Khatulistiwa Ini

Sejumlah warga berpartisipasi dalam suatu upacara suku pribumi, untuk mencegah penyebaran virus corona (COVID-19), di Quito, Ekuador, 14/3/2020. ANTARA/REUTERS/Daniel Tapia/TM

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pandemi COVID-19 menjadi mimpi buruk bagi negara yang berada di garis khatulistiwa ini. Ekuador mengalami lonjakan kasus kematian yang diduga akibat virus corona sampai-sampai ratusan jenazah terpaksa diletakkan begitu saja di jalan-jalan.

Ekuador melaporkan 318 pasien meninggal dunia akibat COVID-19. Jumlah itu jadi angka kematian tertinggi di wilayah Amerika Selatan. Namun, Presiden Lenin Moreno mengatakan jumlah pasien kemungkinan lebih tinggi karena pemerintah mengangkuti sedikitnya 100 jasad per hari dikutip dari Reuters.

Baca Juga:

BMKG Ungkap Negara Tropis seperti Indonesia Mampu Persulit Penyebaran Virus Corona

Lebih jauh, Presiden Moreno mengungkapkan pemerintah Ekuador memprediksi total korban tewas akibat COVID-19 provinsi sekitar Guayaqui dapat mencapai 3.500 jiwa. Dia mengakui pemerintah sedang membangun "kamp khusus" untuk menguburkan jasad korban.

moreno ekuador
Presiden Ekuador Lenin Moreno. Foto: ANT/Reuters/Henry Romero

Banyak dari jasad itu diangkut dari rumah-rumah karena aturan karantina melarang warga mengubur jenazah kerabat mereka. Bahkan, sejumlah video yang menyebar di media sosial memperlihatkan bagaimana jenazah korban terpaksa dibiarkan terbaring di jalanan Guayaquil, Provinsi Guaya, kota dengan angka penderita COVID-19 tertinggi di Ekuador.

Grace Navarrete, ahli kesehatan masyarakat dari Ecuadorian Society of Public Health, membenarkan fakta dalam video yang viral itu. "Ketika ada yang meninggal di rumah, tak ada yang berani memegang jenazahnya. Kota ini panas dan menyebabkan jenazah cepat membusuk. Saya melihatkasus jenazah yang diletakkan di pinggir jalan bersama kasurnya sekaligus karena anggota keluarga tak tahan," kata dia, dikutip dari BBC, Jumat (3/4) lalu.

Baca Juga:

Alasan Virus Corona Sulit Tembus Indonesia

Sementara itu Wakil Presiden Ekuador Otto Sonnenholzner secara resmi sudah meminta maaf atas kabar banyak jenazah virus corona yang tergeletak di jalan. Menurut dia, baik rumah sakit maupun rumah duka di Guayaquil begitu kewalahan dengan gelombang pasien maupun korban meninggal yang bertambah. Hingga 1 April tercatat 1.937 kasus positif di kota pelabuhan itu.

Kini Pemerintah Ekuador sudah mulai memakai lemari pendingin berukuran raksasa untuk menampung ratusan jenazah itu. Dikutip Antara, Senin (6/4), Wali Kota Guayaquil Cynthia Viteri menjelaskan ada tiga kontainer berpendingin sepanjang 12 meter (40 kaki) di rumah sakit milik pemerintah untuk menyimpan jenazah sembari menunggu penguburan. (*)

Baca Juga:

Rendang dan Nasi Goreng Laris Manis di Ekuador

#Ekuador #COVID-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Indonesia
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Juni 2025
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Indonesia
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Dinkes DKI melakukan sejumlah langkah preventif untuk melindungi masyarakat dari potensi penularan COVID-19.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Bagikan