Miris, Jasad Korban COVID-19 Penuhi Jalanan Negara Khatulistiwa Ini


Sejumlah warga berpartisipasi dalam suatu upacara suku pribumi, untuk mencegah penyebaran virus corona (COVID-19), di Quito, Ekuador, 14/3/2020. ANTARA/REUTERS/Daniel Tapia/TM
MerahPutih.com - Pandemi COVID-19 menjadi mimpi buruk bagi negara yang berada di garis khatulistiwa ini. Ekuador mengalami lonjakan kasus kematian yang diduga akibat virus corona sampai-sampai ratusan jenazah terpaksa diletakkan begitu saja di jalan-jalan.
Ekuador melaporkan 318 pasien meninggal dunia akibat COVID-19. Jumlah itu jadi angka kematian tertinggi di wilayah Amerika Selatan. Namun, Presiden Lenin Moreno mengatakan jumlah pasien kemungkinan lebih tinggi karena pemerintah mengangkuti sedikitnya 100 jasad per hari dikutip dari Reuters.
Baca Juga:
BMKG Ungkap Negara Tropis seperti Indonesia Mampu Persulit Penyebaran Virus Corona
Lebih jauh, Presiden Moreno mengungkapkan pemerintah Ekuador memprediksi total korban tewas akibat COVID-19 provinsi sekitar Guayaqui dapat mencapai 3.500 jiwa. Dia mengakui pemerintah sedang membangun "kamp khusus" untuk menguburkan jasad korban.

Banyak dari jasad itu diangkut dari rumah-rumah karena aturan karantina melarang warga mengubur jenazah kerabat mereka. Bahkan, sejumlah video yang menyebar di media sosial memperlihatkan bagaimana jenazah korban terpaksa dibiarkan terbaring di jalanan Guayaquil, Provinsi Guaya, kota dengan angka penderita COVID-19 tertinggi di Ekuador.
Grace Navarrete, ahli kesehatan masyarakat dari Ecuadorian Society of Public Health, membenarkan fakta dalam video yang viral itu. "Ketika ada yang meninggal di rumah, tak ada yang berani memegang jenazahnya. Kota ini panas dan menyebabkan jenazah cepat membusuk. Saya melihatkasus jenazah yang diletakkan di pinggir jalan bersama kasurnya sekaligus karena anggota keluarga tak tahan," kata dia, dikutip dari BBC, Jumat (3/4) lalu.
Baca Juga:
Sementara itu Wakil Presiden Ekuador Otto Sonnenholzner secara resmi sudah meminta maaf atas kabar banyak jenazah virus corona yang tergeletak di jalan. Menurut dia, baik rumah sakit maupun rumah duka di Guayaquil begitu kewalahan dengan gelombang pasien maupun korban meninggal yang bertambah. Hingga 1 April tercatat 1.937 kasus positif di kota pelabuhan itu.
Kini Pemerintah Ekuador sudah mulai memakai lemari pendingin berukuran raksasa untuk menampung ratusan jenazah itu. Dikutip Antara, Senin (6/4), Wali Kota Guayaquil Cynthia Viteri menjelaskan ada tiga kontainer berpendingin sepanjang 12 meter (40 kaki) di rumah sakit milik pemerintah untuk menyimpan jenazah sembari menunggu penguburan. (*)
Baca Juga:
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
