DLA 2022 Ciptakan Lokomotif SDM Digital Unggulan


Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate saat menghadiri Kick Off Meeting Digital Economy Working Group di Jakarta Pusat, Selasa (15/3). Foto: Kominfo/AYH
MerahPutih.com - Laju digitalisasi memacu organisasi publik dan privat di berbagai belahan dunia untuk melakukan perubahan strategis di level pengambilan kebijakan.
Melalui program Digital Leadership Academy (DLA), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memberikan stimulus bagi manajer dan pemimpin tertinggi dalam organisasi sektor publik dan privat di Indonesia dengan kompetensi kepemimpinan digital.
Baca Juga
Menkominfo Sebut Lombok Barat Jadi Tonggak Sejarah Ekonomi Digital Dunia
"Program Digital Leadership Academy (DLA) 2022 yang diharapkan dapat menciptakan para pemimpin dari sektor publik dan sektor privat menjadi SDM digital unggulan untuk membawa akselerasi transformasi digital Indonesia semakin lebih maju," kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G.Plate di Jakarta, Kamis (31/3)
Pada tahun ini, kata Johnny, program DLA melibatkan perusahaan teknologi global yaitu Amazon Web Service (AWS) serta National University Of Singapore untuk membahas tema "Driving Government Digital Transformation with One Data and Smart City".
Ada 150 peserta yang telah terpilih dan mereka merupakan pimpinan dari sektor publik seperti ASN yang sudah memasuki tingkat Eselon III, Koordinator, atau jabatan fungsional Ahli Madya maupun dari sektor privat dari C-level (Chief level).
Kementerian Kominfo dan Amazon Web Service telah menyiapkan pendidikan yang terkustomisasi bagi para pemimpin itu agar dapat menstimulus ide dan gagasan segar untuk menyukseskan program transformasi digital di Tanah Air.
Baca Juga
Menkominfo Sebut Kebijakan Afirmatif Mampu Tingkatkan Produksi Dalam Negeri
Johnny juga menyampaikan harapan lainnya dengan kehadiran DLA 2022 semakin banyak inisiator langkah perubahan dalam merumuskan kebijakan secara khusus di sektor digital sehingga dapat mendorong pertumbuhan serta daya saing ekonomi dan industri sektor digital demi peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Dengan para pemimpin yang ada di Indonesia serta terlatih dalam hal kemampuan digitalnya, Johnny optimistis Indonesia mampu menggenapi proyeksi dari Pricewaterhouse Cooper (PwC) bahwa Indonesia di 2050 bisa menempati posisi keempat ekonomi terbesar di dunia secara global.
DLA 2022 secara keseluruhan akan menargetkan 550 peserta dari level pimpinan di lembaga, kementerian, pemerintahan daerah, dan sektor privat untuk bisa mendapatkan ilmu baru meningkatkan kapasitas mereka dalam hal bidang digital.
Selain perusahaan teknologi global, Kementerian Kominfo juga menggandeng delapan universitas kenamaan dunia seperti National University of Singapore, Tsinghua University,Imperial College London, University of Oxford, Harvard Kennedy School, Massachusetts Institute of Technology (MIT), University of Cambrige, dan Cornell University.
Tidak hanya membahas mengenai transformasi digital dan efeknya terhadap masyarakat, DLA 2022 juga akan membahas topik tentang pengembangan bisnis, pengambil keputusan dan kebijakan, hingga pemanfaatan teknologi di era digital untuk mendukung kota pintar. (*)
Baca Juga
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Nike hingga Lenovo Dapat Surat Peringatan dari Kominfo, Terancam Diblokir Karena Tak Penuhi Aturan

Modus Mantan Dirjen Kominfo Habiskan Duit Negara Ratusan Miliar Bangun PDNS Tak Layak hingga Akhirnya ‘Jebol’

Namanya Masuk Dakwaan, Budi Arie Anggap Kasus Judol Sekarang 'Lagu Lama Kaset Rusak'

Dituding Terima Jatah dari Judi Online, Budi Arie Merasa Namanya Dijual

Sosok Calon Tersangka Kasus Korupsi PDNS di Kominfo Diungkap Kejaksaan

Dugaan Korupsi Proyek PDNS di Kominfo Picu Kebocoran Data dan Serangan Ransomware

Aturan Turunan UU ITE Diserahkan ke Menteri Kabinet Prabowo

Kominfo Blokir Pengiriman Barang ke Indonesia Aplikasi TEMU

Peringatan Bencana Kini Dikirim dengan SMS Blast ke Semua Nomor

Meutya Hafid Dikabarkan Dapat Kursi Menkominfo, Budi Arie: Enggak Apa-Apa
