Diet Mediterania Kurangi Risiko Demensia


Orang yang mengonsumsi makanan laut lebih rendah 23 persen leboh rendah terkena risiko demensia. (foto: FREEPIK)
DATA Worldwildlife.org menyebut ada lebih dari 3 miliar orang di dunia mengandalkan makanan laut yang ditangkap dan dibudidayakan sebagai sumber protein hewani. Hal itu menjadi bukti bahwa boga bahari menunjukkan bahwa banyak orang yang kerap mengonsumsi makanan laut.
Bagi mereka yang berdiam di kawasan Mediterania, boga bahari telah jadi diet utama. Mengingat mereka mendiami Laut Mediterania, sudah pasti mata pencarian dan makanan sehari-harinya tak jauh-jauh dari biota laut. Ternyata nih, ada keunggulan tersendiri yang dimiliki boga bahari. Selain digemari karena rasanya lezat, makanan laut bisa mencegah demensia. Studi terbaru menemukan mengonsumsi makanan tradisional orang-orang Mediterania, seperti makanan laut, buah, dan kacang-kacangan dapat membantu mengurangi risiko demensia hingga hampir seperempatnya.
BACA JUGA:
Studi yang dipimpin para ahli di Universitas Newcastle, di antaranya dosen human nutrition and ageing Dr Oliver Shannon, Profesor Emma Stevenson, dan Profesor David Llewellyn. Penelitian yang diterbitkan BMC Medicine itu menyebut kamu yang menerapkan diet Mediterania memiliki 23 persen lebih rendah risiko demensia. “Demensia berdampak pada kehidupan jutaan orang di seluruh dunia, dan saat ini pilihan cukup terbatas untuk mengobati kondisi ini. Menemukan cara untuk mengurangi risiko demensia menjadi prioritas utama bagi para peneliti dan dokter. Studi kami menunjukkan makan makanan yang lebih mirip orang Mediterania bisa menjadi salah satu strategi untuk membantu individu menurunkan risiko demensia,” kata Shannon.

Para ilmuwan menganalisis data dari 60.298 individu dari UK Biobank yang telah menyelesaikan program diet yang telah diikuti selema hampir satu dekade. Mereka menilai individu berdasarkan seberapa dekat pola makan mereka dengan diet Mediterania. Hasilnya, terdapat hanya 882 kasus demensia.
BACA JUGA:
Penemuan lainnya ialah para ilmuwan tidak melihat adanya hubungan yang signifikan antara risiko gen dengan hubungan kepatuhan diet Mediterania. Hal itu menunjukkan bahwa bahkan bagi mereka yang memiliki risiko genetik lebih tinggi terkena demensia, memiliki pola makan yang lebih baik dapat mengurangi kemungkinan berkembangnya kondisi tersebut.

“Meskipun diperlukan lebih banyak penelitian di bidang ini, ini memperkuat pesan kesehatan kepada masyarakat bahwa kita semua dapat membantu mengurangi risiko demensia dengan makan makanan yang lebih mirip Mediterania,” tutup John Mathers, seorang profesor di bidang human nutrition.(kmp)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
