Diet Keto atau Mediterania, Mana yang Lebih Sehat?

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Kamis, 14 Juli 2022
Diet Keto atau Mediterania, Mana yang Lebih Sehat?

Uji klinis terkontrol dilakukan selama pandemi untuk membandingkan dua diet ini. (Foto: freepik/wirestock)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

DIET Mediterania yang terkenal secara medis, menjadi salah satu favorit di antara ahli gizi. Sementara, diet keto yang populer dikenal karena sangat membatasi asupan karbohidrat.

Pendukung keto mengklaim diet itu mengurangi nafsu makan, melelehkan lemak perut dan meningkatkan ketajaman mental. Sebelumnya, seseorang harus melewati beberapa hari pertama 'keto flu' dengan perasaan tidak enak badan, kelelahan, dan kabut otak. Penelitian juga telah menunjukkan setidaknya peningkatan jangka pendek gula darah pada orang yang menjalani keto.

Penelitian telah menghubungkan diet Mediterania untuk mengurangi risiko diabetes, kolesterol tinggi, demensia, kehilangan memori, depresi dan kanker payudara serta penurunan berat badan, tulang yang lebih kuat, jantung yang lebih sehat, dan umur yang lebih panjang.

Baca juga:

Diet Sehat Bantu Lawan Depresi Pada Pria Muda

Baru-baru ini, uji klinis terkontrol dilakukan selama pandemi untuk membandingkan dua diet dengan meminta 33 orang dengan pradiabetes atau diabetes untuk melakukan kedua diet tersebut. Mereka melakukan satu demi satu, selama tiga bulan.

Selama empat minggu pertama setiap diet, peserta menerima pengiriman makanan berbasis keto atau Mediterania yang sehat, kemudian mengikuti rencana makan mereka sendiri. Para peneliti memantau berat badan peserta, kadar gula darah (glukosa), faktor risiko kardiovaskular, dan kepatuhan terhadap diet.

"Kedua diet meningkatkan kontrol glukosa darah ke tingkat yang sama, dan kedua kelompok kehilangan jumlah berat badan yang sama," kata peneliti nutrisi terkemuka Dr. Walter Willett, seorang profesor epidemiologi dan nutrisi di Harvard T.H. Chan School of Public Health dan profesor kedokteran di Harvard Medical School di AS. Dia tidak terlibat dalam penelitian tersebut.

Diet pemenang yang paling sehat

Diet Keto atau Mediterania, Mana yang Lebih Sehat?
Kedua diet mengurangi trigliserida, keto melakukannya lebih signifikan. (Foto: freepik/master1305)

Ketika para peneliti meneliti dampak dari dua diet pada tingkat lemak darah yang berkontribusi terhadap penyakit jantung, diet Mediterania adalah pemenang yang jelas, menurut penelitian yang diterbitkan Jumat (8/7) di The American Journal of Clinical Nutrition.

Studi ini melacak lipoprotein densitas rendah, atau LDL, yang dikenal sebagai kolesterol 'jahat' dan trigliserida, yang merupakan jenis lemak berbeda dalam darah yang juga berkontribusi pada pengerasan arteri.

“Diet keto secara signifikan meningkatkan kolesterol LDL sebesar 10%, sedangkan diet Mediterania menurunkan kolesterol LDL sebesar 5%,” kata Dr. Frank Hu, ketua departemen nutrisi di Harvard T.H. Chan School of Public Health, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

"Perbedaan antara kedua diet itu cukup besar, dan ini mungkin memiliki konsekuensi jangka panjang pada penyakit kardiovaskular," kata Hu seperti diberitakan CNN.

Sementara kedua diet mengurangi trigliserida, diet keto melakukannya lebih signifikan, studi tersebut menemukan. Namun, pengurangan trigliserida tidak sepenting peningkatan kolesterol jahat, kata Hu.

"Kolesterol LDL tinggi adalah faktor risiko yang jauh lebih kuat dan penting untuk penyakit kardiovaskular daripada kadar trigliserida. Jadi sementara kedua belah pihak cukup efektif dalam kontrol glikemik jangka pendek, saya pikir masalah utamanya adalah potensi efek jangka panjang dari keto pada penyakit kardiovaskular," katanya.

Baca juga:

Diet Ramah Lingkungan Melindungi Bumi

Diet pemenang yang lebih bertahan

Diet Keto atau Mediterania, Mana yang Lebih Sehat?
Mereka yang menjalani diet Mediterania masih makan seperti itu saat penelitian selesai. (Foto: freepik/jcomp)

Menurut Gardner, kedua diet tersebut sama-sama setuju kalau pola makan kita terlalu banyak gula tambahan dan biji-bijian olahan, dan kita tidak makan cukup sayuran. "Jadi, seluruh penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah ada keuntungan membuang buah-buahan, biji-bijian, dan kacang-kacangan pada diet keto," ujarnya

Selain itu, penelitian menemukan bahwa kebanyakan orang membatalkan diet keto setelah penelitian berakhir. "Mereka mendapatkan keto yang dikirim ke rumah mereka. Mereka memiliki pendidik kesehatan yang membantu mereka," kata Gardner.

"Namun, Kebanyakan orang berhenti mengikuti diet keto segera (ketika bagian penelitian itu berakhir), sementara banyak dari mereka yang menjalani diet Mediterania masih makan seperti itu saat penelitian selesai," ujarnya

Menurut Hu, pesan utama diambil adalah bahwa pembatasan ketat beberapa karbohidrat sehat tidak diperlukan untuk meningkatkan kontrol glikemik dan kesehatan metabolisme kardio.

"Kamu dapat melakukan diet Mediterania yang sehat atau diet rendah karbohidrat moderat atau diet vegetarian yang sangat sehat. Ada pilihan berbeda untuk orang dengan preferensi makanan yang berbeda," tutup Hu. (aru)

Baca juga:

Mudahnya Menerapkan Diet Tidak Makan Malam

#Diet #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Lifestyle
Teknologi Bedah Robotik Memungkinkan Tindakan Presisi untuk Kenyamanan Pasien, kini Hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Siloam Hospitals Kebon Jeruk memiliki dan mengoperasikan tiga sistem robotik, yakni Da Vinci Xi (urologi, ginekologi, bedah digestif, dan bedah umum), Biobot MonaLisa (khusus diagnostik kanker prostat presisi tinggi), dan ROSA (ortopedi total knee replacement).
Dwi Astarini - Jumat, 19 Desember 2025
Teknologi Bedah Robotik Memungkinkan Tindakan Presisi untuk Kenyamanan Pasien, kini Hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Bagikan