Di Sekolah Partai PDIP, Ganjar dan Gibran Digembleng Senam Sicita

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 17 Juni 2022
Di Sekolah Partai PDIP, Ganjar dan Gibran Digembleng Senam Sicita

Senam Indonesia Cinta Tanah Air (Sicita) bersama kepala dan wakil kepala daerah di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (17/6) pagi. (Foto: MP/Ponco Sulaksono)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggelar Senam Indonesia Cinta Tanah Air (Sicita) bersama kepala dan wakil kepala daerah di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (17/6) pagi.

Tampak dari pantauan, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP Eriko Sotarduga.

Ratusan kepala dan wakil kepala daerah terlihat memadati Sekolah Partai itu. Tampak Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati, Wali Kota Medan Bobby Nasution, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, dan Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.

Baca Juga:

Menkeu Sri Mulyani Paparkan soal BRIN di Hadapan Kepala Daerah PDIP

Ganjar tampak mengenakan kaus hitam dengan lambang banteng, sedangkan Gibran memakai jersey biru Manchester City.

Bobby tampak mengenakan jaket merah, sementara Tjok Oka mengenakan baju dengan warna yang sama.

Senam Sicita dipimpin Eriko. Dia berada di barisan depan bersama instruktur senam. Eriko tampak semangat memimpin senam tersebut.

Begitu juga Hasto yang berada di barisan depan peserta. Gerakannya sangat sigap mengikuti alur senam Sicita.

Eriko menyampaikan bahwa Ketua Umum Megawati mengajarkan para kader untuk bergerak halus. Senam Sicita ini pun harus dijalani dengan halus.

"Seperti yang disampaikan Ibu Ketum yang ditegaskan Pak Sekjen, kita harus bergerak halus, soft campaign," kata Eriko.

Baca Juga:

Sekjen PDIP Kunjungi Gibran di Barak Sekolah Partai

Senam Sicita ini pun dilaksanakan sebanyak tiga putaran. Eriko menerangkan angka itu menandakan bahwa PDIP akan memenangkan pemilu tiga kali berturut-turut.

"Kita mau hattrick tiga kali di Pemilu 2024. Merdeka," tegas dia.

Sementara itu, Hasto menambahkan gerakan Sicita ini berdasarkan kajian Kementerian Pemuda dan Olah Raga layak dikategorikan sebagai senam.

"Karena dinyatakan menggerakkan otot-otot besar. Nah, otot-otot besar itu yang mana saja, silakan bayangkan sendiri," kata Hasto disambut tawa para peserta senam.

Hasto juga menilai, apabila kepala dan wakil kepala daerah melaksanakan secara rutin senam ini, maka semangat dan daya juang akan bertambah. Pria asal Yogyakarta itu menilai tahapan pemilu, seperti pileg, pilpres, dan pilkada akan mudah dilalui.

"Kalau olahraga ini dilakukan, kita bisa mengikuti setiap tahapan pemilu tanpa mengenal lelah," jelas Hasto. (Pon)

Baca Juga:

Seluruh Kepala Daerah PDIP Teken Surat Pernyataan di Hadapan Megawati

#PDIP #Ganjar Pranowo
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
Dalam praktiknya, para PKL yang tergabung dalam asosiasi tersebut banyak menemui kendala ketika mengakses permodalan ke institusi keuangan milik pemerintah (Himbara).
Dwi Astarini - Jumat, 31 Oktober 2025
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
Indonesia
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Makna Sumpah Pemuda tidak hanya soal persatuan teritorial, tetapi juga semangat kebangsaan dan kesadaran geopolitik yang menjadi fondasi kuat Indonesia.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Indonesia
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Generasi muda tidak boleh hanya menjadi objek pembangunan.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Indonesia
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Ketua DPP PDIP, Ribka Tjiptaning, menolak usulan pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto. Ia menilai, bahwa Soeharto merupakan sosok pelanggar HAM.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Indonesia
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
PDIP menyerahkan kasus dugaan korupsi proyek Whoosh kepada KPK. Hal itu diungkapkan oleh Ketua DPP PDIP, Ribka Tjiptaning.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
Indonesia
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
Meminta agar penyelesaian utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dilakukan secara business to business (B2B).
Dwi Astarini - Senin, 27 Oktober 2025
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
Indonesia
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Adanya penolakan tersebut berarti ada harapan dari masyarakat yang harus didengar.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Indonesia
Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
Pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto justru akan bertentangan dengan semangat reformasi yang bertujuan membatasi kekuasaan.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
Indonesia
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Soeharto kini diusulkan jadi pahlawan nasional. Politisi PDIP mengatakan, bahwa aktivis 1998 bisa dianggap sebagai pengkhianat.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Indonesia
Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad
Hari Santri merupakan waktu yang tepat untuk menggali kembali gagasan-gagasan Islam Bung Karno yang berakar pada spiritualitas dan nasionalisme.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad
Bagikan