Di Negeri Aing Orang Berpelesir untuk Lihat Mayat

Muchammad YaniMuchammad Yani - Minggu, 31 Januari 2021
Di Negeri Aing Orang Berpelesir untuk Lihat Mayat

Di negeri aing orang berpelesir untuk lihat mayat. (Foto: Wikipedia/Arfiana Rahma Shanti)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

PULAU Bali menjadi salah satu destinasi wisata unggulan Indonesia. Selain keindahan alam, Bali juga memiliki budaya yang cukup unik. Bahkan diantaranya sedikit “horor”. Orang-orang yang pelesiran ke Kawasan ini, biasanya datang untuk melihat mayat yang di geletakan. Kawasan tersebut adalah Desa Trunyan, Kintaman, Bali.

Di Desa Trunyan, saat salah satu warganya meninggal, jenazah tidak dikubur dalam tanah atau di upacarakan ngaben seperti yang biasa dilakukan kebanyakan warga Bali. Jenazah hanya diletakan di dekat pohon Taru Menyan. Menariknya, kamu tak akan mencium bau busuk dari jenazah-jenazah tersebut.

Baca juga:

Penyebab Harga Tiket Wisata Lokal dan Asing Berbeda di Negeri Aing

Konon, Raja Solo yang bertahta di Keraton Surakarta mempunyai empat orang anak. Tiga orang anak laki-laki dan seorang anak perempuan yang paling bungsu. Suatu hari, secara tiba-tiba mereka mencium bau harum yang sangat kuat.

Keempat bersaudara itu sangat penasaran dan tertarik untuk menelusuri sumber bau harum itu. Akhirnya, mereka pun bersepakat untuk mencari sumbernya. Singkat cerita, sang kakak sulung berhasil menemukan sumber bau harum tersebut.

instagram

Kemudian, di tempat itu berdirilah sebuah kerajaan kecil dan sang raja ingin melindungi wangi yang keluar dari pohon tersebut. Sang Raja memerintahkan warganya untuk meletakkan mayat di bawahnya. Dengan cara itu, wangi dari pohon Taru Menyan bisa dilindungi sehingga takkan diketahui oleh orang-orang di luar sana.

Pohon tersebut pulalah yang membuat mayat-mayat yang diletakkan di bawahnya tak mengeluarkan bau busuk meskipun ditaruh cukup lama.

desa trunyan

Namun, meski bau harum dari pohon Taru Menyan itu terbilang cukup ilmiah, ada penjelasan tentang faktor-faktor lain yang memengaruhi jenazah itu tidak mengeluarkan bau busuk.

Dikutip dari penelitian yang dilakukan oleh I Nyoman Try Upayogi, terdapat 3 faktor eksternal yang mampu menjelaskan kenapa tidak terdapat bau busuk dari jenazah yang ditaruh di bawah pohon Taru Menyan.

Faktor eksternal seperti temperatur atau suhu, udara, dan invasi dari hewan atau serangga memengaruhi peroses pembusukan. Suhu udara di Desa Trunyan ada di rentang 12 derajat celcius sampai 17 derajat celcius. Pada suhu udara yang dingin itulah yang menyebabkan proses pembusukan menjadi lebih lambat.

Baca juga:

Mengenal Deretan Duel Unik di Negeri Aing

Menurut Dahlan (2000) dan Nandy (2010) udara yang tidak bergerak, tidak dapat membantu proses penguapan cairan tubuh dan proses pembusukan. Kondisi daun dan ranting pohon Taru Menyan yang rindang membuat seluruh area makam tertutupi, ditambah pohon lebat lainnya disekeliling pohon Taru Menyan membuat aliran udara tidak terlalu bagus.

Di negeri aing orang berpelesir untuk lihat mayat. (Foto: Wikipedia/Arfiana Rahma Shanti)
Di negeri aing orang berpelesir untuk lihat mayat. (Foto: Wikipedia/Arfiana Rahma Shanti)

Ridangnya dedaunan pohon itu juga menjaga suhu udara di bawah pohon tetap dingin, meskipun di siang hari. Keadaan lingkungan itulah yang juga menyebabkan proses pembusukan terjadi dengan lambat dan penguapan gas dari cairan tubuh juga lambat, sehingga bau busuk seperti mayat pada umumnya, tidak tercium oleh orang-orang disana.

Serangga seperti lalat, juga tidak ditemukan disekeliling area makam, dilansir dari Wisangeni (2018). Menurut Dahlan (2000), serangga juga menjadi faktor yang dapat membantu proses pembusukan, karena dapat merusak kulit luar mayat dan menyebabkan bakteri masuk ke dalam kulit mayat dengan cepat. Tidak adanya serangga seperti lalat, maka secara otomatis laju pembusukan juga menjadi melambat. (kna)

Baca juga:

5 Desa Adat nan Cantik Destinasi Pelesir Negeri Aing

#Januari Pelesiran Di Negeri Aing #Wisata
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Travel
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman
Pulau ini meluncurkan pengumuman etika multibahasa pertama di Korea.
Dwi Astarini - Kamis, 21 Agustus 2025
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman
Indonesia
PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, berencana membuka Ragunan hingga malam hari. Namun, hal itu langsung ditolak keras oleh fraksi PSI DPRD DKI Jakarta.
Soffi Amira - Rabu, 20 Agustus 2025
PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas
Indonesia
Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan
Pulau kecil hasil reklamasi di perairan Gili Gede, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat terancam disegel pemerintah daerah setempat.
Wisnu Cipto - Selasa, 05 Agustus 2025
Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan
Indonesia
Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur
Gunung Tambora merupakan satu-satunya balai taman nasional terlengkap di Indonesia
Wisnu Cipto - Kamis, 31 Juli 2025
Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur
Travel
Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat
Sanksi internasional yang ketat untuk mengekang program senjata Korea Utara telah membuat negara tersebut kekurangan devisa.
Dwi Astarini - Jumat, 25 Juli 2025
Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat
Indonesia
Tidak Perlu Ribet Isi Berbagai Aplikasi Pulang Dari Luar Negeri, Tinggal Isi ALL Indonesia
Data yang diintegrasikan antara lain dalam hal keimigrasian, bea dan cukai, kesehatan, hingga karantina yang sebelumnya diisi oleh penumpang secara terpisah.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 24 Juli 2025
Tidak Perlu Ribet Isi Berbagai Aplikasi Pulang Dari Luar Negeri, Tinggal Isi ALL Indonesia
Indonesia
Dibekali Kemampuan Bahasa Asing, Personel Satpol PP DKI Jakarta Dikerahkan ke Kawasan Wisata dan Hiburan
Satpol PP Pariwisata bukanlah pembentukan unit baru, melainkan penugasan khusus bagi personel yang sudah ada.
Frengky Aruan - Kamis, 24 Juli 2025
Dibekali Kemampuan Bahasa Asing, Personel Satpol PP DKI Jakarta Dikerahkan ke Kawasan Wisata dan Hiburan
Fun
Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi
Jakarta Premium Outlets tidak hanya menjadi surga belanja bagi para pencinta fashion, tetapi juga memperkuat citra Indonesia sebagai destinasi belanja kelas dunia.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi
Travel
Gubernur Jabar KDM Minta Teras Cihampelas Dibongkar, ini nih Sejarah Pembangunannya
Bangunan Teras Cihampelas terhitung sudah ada selama hampir 1 dekade.
Dwi Astarini - Sabtu, 05 Juli 2025
Gubernur Jabar KDM Minta Teras Cihampelas Dibongkar, ini nih Sejarah Pembangunannya
Indonesia
Kabar Gembira! Semua Motor Yamaha Gratis Masuk Ancol pada 4-6 Juli 2025
Semua motor Yamaha gratis masuk Ancol pada 4-6 Juli 2025. Program ini masuk dalam rangka menyambut acara Yamaha Family Day, yang digelar 5 Juli 2025.
Soffi Amira - Jumat, 04 Juli 2025
Kabar Gembira! Semua Motor Yamaha Gratis Masuk Ancol pada 4-6 Juli 2025
Bagikan