Di Jerman Anak-anak Protes Orangtuanya Sibuk dengan Ponsel


Hampir seribu remaja mengatakan, mereka ingin orang tuanya untuk meletakan ponsel mereka selama percakapan. (Pexels/Kampus Production)
EMIL Rustige, anak laki-laki berumur 7 tahun memimpin aksi demonstrasi yang menuntut para orang tua untuk lebih perhatian kepada mereka dibandingkan ponselnya. Hal ini dipicu karena mereka merasa orang tua sering kali mengabaikannya dan fokus untuk bermain ponsel.
“Mainlah dengan saya, bukan ponsel Anda,” salah satu ungkapan mereka. Demonstrasi ini terjadi di Hamburg, Jerman dihadiri oleh 150 orang terdiri dari anak-anak dan para orang tua.
Orang tua Emil sangat mendukung gerakan ini karena mereka juga menyadari pernah melakukan hal yang sama.
Baca Juga:

“Emil menyalahkan saya karena menggunakan pomsel. Padahal saat itu dia sedang berkomunikasi dengan saya. Saya absen (tidak memperdulikannya) dan melakukan suatu hal yang sama sekali berbeda,” ungkap Martine Rustige, ayah Emil yang juga membantu aksi demonstrasi ini.
Selain pernah merasakannya, gerakan yang dipimpin oleh Emil terinspirasi dari sang tante yang sebelumnya juga pernah melakukan aksi politik beberapa bulan sebelumnya. Ia pun menyusun demonstrasi itu dan mempromosikan protes secara online dengan bantuan orang tuanya. Dengan cepat keluarga tersebut menemukan pendukung dengan lebih dari 400 orang menyatakan minat untuk bergabung dalam pawai online.
Bukan hanya itu, berbagai survei lainnya menemukan bahwa anak-anak lainnya juga merasakan hal yang sama. Misalnya, survei yang dilakukan di AS menemukan 33% dari hampir seribu remaja mengatakan, mereka ingin orang tuanya untuk meletakan ponsel mereka selama percakapan.
Baca Juga:

Studi skala besar lainnya, di laporkan oleh The Swaddle yang mewawancarai lebih dari 6 ribu anak, berusia 8-13 tahun di delapan negara, menemukan bahwa lebih dari separuh menyatakan kalau merasa orang tua lebih sering menghabiskan waktu bersama ponsel. Sedangkan, sepertiganya melaporkan merasa diabaikan ketika orang tua sibuk dengan ponsel mereka.
Dari kejadian tersebut, membuktikan bahwa penggunaan telepon yang berlebihan dapat menghalangi interaksi pribadi yang terjadi disemua golongan, bukan hanya pada anak dan orang tua. Selain itu, studi lainnya menemukan bahwa ponsel genggam dapat menimbulkan kecanduan yang dapat menghambat pekerjaan lainnya. (nbl)
Baca Juga:
Membacakan Buku Cerita Menjelang Tidur Bikin Anak Makin Damai
Bagikan
Berita Terkait
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat

Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak

Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain

Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres

Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya

Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui

Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental

Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
