Dewas Periksa Firli Bahuri dan Pimpinan KPK Lainnya Hari Ini
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). (Foto: MP/Dicke Prasetia)
MerahPutih.com - Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK) terus mendalami laporan dugaan pelanggaran etik mengenai pertemuan Ketua KPK Firli Bahuri dengan mantan Mentan, Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Guna mendalami hal itu, Dewas KPK menjadwalkan memeriksa seluruh pimpinan KPK, termasuk Firli Bahuri, hari ini, Jumat (27/10).
Baca Juga:
"Rencananya pemeriksaan semua pimpinan KPK, termasuk Pak FB (Firli Bahuri)," kata anggota Dewas KPK, Syamsuddin Haris saat dikonfirmasi, Jumat (27/10).
Dewas KPK telah meminta keterangan sejumlah pihak dalam rangka mengusut dugaan pelanggaran etik.
"Dijadwalkan hari ini, pagi sampai dengan sore," ujarnya.
Diketahui, Polda Metro Jaya tengah mengusut kasus dugaan pemerasan yang dilakukan oleh pimpinan KPK terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Baca Juga:
Geledah Dua Rumah Ketua KPK, Polisi Cari Bukti Dugaan Pemerasan SYL
Berdasarkan gelar perkara pada Jumat 6 Oktober, kasus dugaan pemerasan ini telah masuk ke dalam tahap penyidikan.
Dalam kasus ini, penyidik gabungan telah memeriksa Firli Bahuri pada Selasa (24/10). Firli diperiksa selama kurang lebih 10 jam oleh di Bareskrim Polri.
Selain itu, penyidik juga telah menggeledah kediaman Firli Bahuri di Villa Galaxy, Bekasi dan di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (26/10). (Pon)
Baca Juga:
Polisi Amankan Koper Besar Usai Geledah Rumah Ketua KPK di Kertanegara
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
KPK Baru Akan Buka Detail Dugaan Korupsi Kereta Cepat Saat Masuk Tahap Penyidikan
KPK Ingatkan Langkah Yang Perlu Ditempuh Pemda DKI Gunakann Tanah Bekas RS Sumber Waras
Whoosh Dibidik KPK Sejak Awal 2025, Nama-Nama Saksi Masih Ditelaah
KPK Pelajari Putusan DKPP Usut Pengadaan Pesawat Jet Pribadi KPU RI
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
Terungkap, Oknum Wartawan Mengaku Bisa Amankan Kasus Pemerasan TKA di KPK Ternyata Pemain Lama
Ekonom Desak Transparansi Tender Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, KPK Diminta Segera Turun Tangan
Cegah Penyimpangan, Kemenhaj Ajak KPK dan Kejagung Kawal Layanan Haji 2026
Peluang Luhut Dipanggil Terkait Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, Begini Jawaban KPK
Terkait Kasus Dugaan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Jokowi: Prinsip Dasar Transportasi Bukan Mencari Laba