Depresi Kala Pandemi, Konsultasi Gratis Dapat Jadi Solusi

Yudi Anugrah NugrohoYudi Anugrah Nugroho - Sabtu, 14 Agustus 2021
Depresi Kala Pandemi, Konsultasi Gratis Dapat Jadi Solusi

Depresi kala pandemi, konsultasi gratis dapat menjadi solusi. (Pexels: Engin Akyurt)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

TIA kebingungan mengungkapkan keresahan hati. Ia tak tahu harus bercerita kepada siapa tentang segala masalah selama hidup dipendam. Bibirnya mendadak mengunci ketika hendak berkeluh kepada taman maupun keluarga.

Kegamangan hidup mulai melandanya di tahun 2019. "Yang buat stres berat itu datangnya dari keluarga sendiri,” kata Tia Tia kepada Merahputih.com.

Gadis nan sedari kecil terpisah dari orang tua karena bercerai, tak memiliki saudara kandung, dan tinggal bersama kakek dan nenek.

Baca juga:

Menyemai Kebaikan Mengajak Orang Terdekat Membantu Masyarakat Terdampak Pandemi

Tia sempat mengalihkan kegamangan hidup dengan mempersibuk diri bekerja tanpa henti. "Justru malah sengaja sibukan diri dengan kerja gila-gilaan sampai jatuh sakit," kata Tia.

Ia mengabaikan segala perasaan terhadap masalahnya dengan menyibukkan diri bekerja tak kenal waktu. Hal tersebut, sementara kala, menjadi semacam pengobat rasa gundah, namun di sisi lain menjadi sangat buruk bagi kesehatannya. Tia mulai kembali kambuh sakit maag, sakit kepala hampir setiap hari, sampai harus rawat inap di rumah sakit akibat usus buntu.

IPK
Tia merasa kehilangan setelah salah satu orang spesialnya meninggal. (Pexels: Pixabay)

Sakit usus buntu, maag, dan pusing perlahan mereda lantas sembuh, namun perasaan terpendamnya menjangkiti. Tia berubah jadi gadis pemurung, bahkan suka melukai diri.

“Sampai akhirnya puncak depresi tambah naik banget gara-gara pandemi ini. Harus terkurung lagi di rumah doang.” ujar Tia. Ia mengaku semakin tertekan karena harus berdiam di rumah spanjang hari.

Ditambah, ia kehilangan orang sangat spesial di tahun 2021. Tia semakin merasakan sakit mendalam. Sejak dulu, Tia memiliki fear of abandonment sangat kuat. Ia takut ditinggalkan, baik teman, kenalan, pasangan, atau keluarganya.

“2021 udah sampai di fase enggak bisa ngapa-ngapain. Sekali ngapa-ngapain pun cenderung ngelakuin hal destructive. Lukain diri sendiri, sengaja makan banyak, enggak mandi berhari-hari, scrolling handphone seharian sampai mata capek atau bahkan enggak makan seharian,” keluhnya.

Teman-temannya mulai menyadiri ada sesuatu tak beres di dalam diri Tia. Mereka menganjurkan Tia untuk berkonsultasi dengan tenaga profesional.

Ia akhirnya memutuskan konseling dengan psikolog. Teman-temannya nan pernah mengujungi psikolog jadi penguatnya untuk berkonsultasi masalah kesehatan mental.

IPK
Berkonsultasi dapat meluapkan semua emosi yang kita alami. (Pexels: Startup Stock photos)

“Mereka tuh meluruskan ke psikolog sama aja kayak kita lagi check up ke dokter biasa tahunan, tapi bedanya ini untuk kesehatan mental kita.” jelasnya.

Sayangnya jarang ada orang mau dan berani melakukan konsultasi dengan psikolog. Tia sangat bersyukur karena teman-teman tersebut mengungkapkan bukan berarti datang ke psikolog sudah pasti gila. Sejak itu, matanya terbuka tentang konsultasi sama psikolog sebagai hal wajar.

Tia memang membutuhkan pertolongan. Konseling membantunya menemukan permasalahan dan memperbaiki secara perlahan.

“Pokoknya mereka (psikolog) sangat ngebantu dan nuntun aku perlahan-lahan untuk ningkatin self-awareness, self-love, self-acceptance, dan paling penting juga edukasi tentang mental health-nya sendiri yang bikin kita jadi bisa refleksi ke diri sendiri.” ucap Tia. Berangkat dari itu, Tia dapat melihat dan berkaca ke dirinya sendiri hingga memutuskan bangkit dari keterpurukannya.

Berkonsultasi dengan psikolog juga harus mengeluarkan uang. Berdasarkan pengalaman Tia, ia pergi ke psikolog di klinik umum dengan harga per sesinya Rp 50 ribu dengan waktu 90 menit. Namun kisaran harga konseling pada umumnya di klinis dewasa kurang lebih dimulai dari Rp 200 ribu per jam, dengan 90 menit juga per sesi. Tia mengaku ia telah menghabiskan ratusan ribu untuk melakukan konsultasi dengan psikolog.

Survei Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI), mengutip katadata.co.id, melakukan survei kesehatan jiwa terkait COVID-19, terdapat tiga masalah psikis dari hasil jawaban responden, depresi dengan 67%; 68% mengaku cemas; 77% mengalami trauma psikologis.

IPK
Layanan psikolog untuk sehat jiwa (SEJIWA) (foto: himpsi.or.id)

Survei PDSKJI memperlihatkan tal sedikit orang mengalami gangguan kesehatan mental imbas pandemi. Banyak orang beranggapan datang psikolog bukan solusi tepat di masa pandemi karena harus mengeluarkan kocek cukup dalam saat memenuhi kebutuhan sehari-hari masih morat-marit.

Mesalah tersebut menjadi fokus Ikatan Psikolog Klinis (IPK). IPK lantas membuka layanan konseling gratis bagi siapa saja nan membutuhkan psikolog.

Alasan organisasi profesi psikolog nan berdiri sejak 23 September 2017 dan tersebar di beberapa daerah tersebut membuka konsultasi gratis, menurut Annisa Nurkhairany, psikolog IPK Jawa Barat, didorong rasa kemanusiaan sekaligus meningkatkan literasi tentang kesehatan mental di masyarakat.

Baca juga:

Anjing Kesayanganku Jagoan Hidupku

“Sebenarnya kita tuh udah punya program untuk layanan konseling gratis sebelum pandemi.” ujar Annisa. Teknis konseling, menurut Annisa, di masa pandemi harus dilangsungkan secara daring, dan bila mengharuskan pelayanan tatap muka seperti terapi harus mengikuti protokol kesehatan secara ketat.

Konsultasi daring, lanjutnya, bisa menerima klien meski domisilinya berbeda provinsi. Hanya saja, jika membutuhkan rujukan untuk pelayanan tatap muka harus di layanan sesuai domisili.

Selain itu, IPK juga memiliki pelayanan SEJIWA memberikan layanan konseling kesehatan jiwa dengan hanya menelpon 119 ext 8. Berdasarkan rekapan data SEJIWA, layanan ini per bulannya mendapatkan 14.813 panggilan masuk. Namun, hanya 12.217 orang dapat dilayani.

IPK
Konsultasi ke psikolog bukan berarti seseorang gila. (Pixabay: Thompson)

“Kalau ingin melanjutkan konseling karena masalahnya belum selesai, biasanya disambungkan langsung ke psikolognya.” jelas Annisa. Dari 12.217, terdapat 629 orang per bulannya melanjutkan konsultasi mereka ke psikolog.

Pada Oktober, layanan SEJIWA viral di TIK-TOK sehingga berdampak positif pada antusias masyarakat hingga meningkatkan kunjungan sebesar 231 persen. Namun, karena jumlah Sumber Daya Manusia terbatas, tidak semua dapat dilayani, bisa karena faktor sambungan telepon penuh dan tercatat 50% panggilan tidak memiliki tujuan tertentu.

“Biasanya iseng atau cuman mau ngecek bener atau enggak.” ujar Annisa menjelaskan panggilan tidak memiliki tujuan tersebut. Terdapat 15% lagi panggilan tersebut tidak dapat dilayani karena tidak terhubung ke psikolog dan 10% lagi salah kamar, karena penelpon tidak berhubungan dengan bidang SEJIWA.

Baca juga:

Mengais Rejeki Lewat Kostum Jagoan

Permasalahan kerap dilaporkan, menurut Annisa, kebanyakan buntut dari masalah sebelum pandemi, seperti masalah keluarga, lingkungan sosial, masalah psikososial dan lingkungan, masalah pekerjaan, dan masalah terkait pendidikan, namun bertambah ekskalasinya di masa pandemi.

IPK punya ketentuan khusus bagi siapa saja ingin berkonsultasi secara gratis.cKonsultasi hanya dapat dilakukan satu kali sesi maksimal 90 menit. “Kalau masalahnya belum selesai dan kliennya ingin berkonsultasi lagi dengan psikolog sama, itu akan dikenakan biaya. Besarannya ditentukan psikolog tersebut," kata Annisa.

Di masa pandemi, menurut Annisa, menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. “Ketika fisik kamu engak enak, otomatis psikis kamu juga bisa enggak enak.” jelas Annisa. Ia juga berpesan agar dapat hidup teratur meski tetap di rumah terus. (Mic)

Baca juga:

Laporcovid-19 Sajikan Transparansi Data Agar Jagoan Negeri Aing Tak Pakai Peta Buta

#Agustus Jagoan Negeri Aing #Kesehatan
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Bagikan