Mengais Rejeki Lewat Kostum Jagoan


Mengais rezeki dengan kostum jagoan. (Unsplash-Joseph Chan)
LAMPU hijau berganti merah. Kendaraan menghentikan laju. Dua pengamen menghampiri pengendara satu per satu. Mereka menggenjreng gitar, memainkan lagu Tanpa Batas Waktu dipopulerkan Ade Govinda bersama Fadly Padi ost sinetron Ikatan Cinta, hingga urat di leher mencuat.
Tak lama berselang, sesosok robot berwarna silver dan merah, beraksi tepat di markah penyebrangan jalan. Rupanya persis Iron Man, salah satu karakter hero Marvel. Bahkan tampak benar-benar Iron Man dari ujung kaki hingga kepala. Ia terus berganti gaya, seolah sedang memamerkan keahlian mengeluarkan senjata dari dadanya.
Baca juga:
Saat 'Iron Man' beraksi, satu orang berpakaian lusuh membawa kaleng palstik bekas cat berjalan menghampiri pengedara meminta apresiasi dari aksi tersebut. Baik pembawa kaleng palstik sampai pengamen tersebut tetap menggunakan masker. Tak tahu apakah manusia di balik 'Iron Man' juga bermasker?
Pandemi tak hanya berdampak pada pekerja kantoran sehingga sementara harus Work From Home (WFH). Para pengais rejeki di jalan seperti pengamen dan pemakai kostum jagoan, termasuk 'manusia silver' tak kalah dahsyat terkena dampak.
View this post on Instagram
Saat pemberlakuan PPKM baik Darurat atau Level 4, pengendara di jalan raya bisa dihitung jari karena terjadi pengetatan mobilitas masyarakat dengan penyekatan di beberapa titik. Hanya pekerja di sektor esensial bisa tetap bekerja dari kantor. Sisanya, harus bekerja dari rumah.
Terlampau sedikit jumlah volume kendaraan di jalan raya termasuk lampu lalu lintas membuat para pengais rejeki jalanan tersebut semakin kesulitan. Mereka harus berkali-kali memutar otak agar bisa hidup.
Di balik kerasnya kehidupan jalanan, apalagi di masa pandemi, lampu lalu-lintas di sisi lain jadi ajang kreasi para pengamen. Beberapa di antaranya rela mencari kostum terbaik agar mirip karakter jagoan di film Hollywood.
Mereka punya kreativitas lebih dengan menampilkan diri menggunakan kostum superhero sebagai daya tarik baru. Cara ini terbilang unik karena selain bertujuan mengais rejeki, mereka juga menghibur para pengguna jalan dengan tarian dan atraksi singkat.
View this post on Instagram
Kostum superhero ini juga sanggup membuat para pengamen jalanan dan pengrajin kostum tetap bertahan di masa pandemi. Pasalnya, para pengrajin membuat kostum untuk para pengamen dan badut jalanan untuk mendapatkan uang.
Sementara, para pengamen dan badut jalanan menggunakan kostum tersebut untuk mencari uang. Mungkin hal tersebut sangat sederhana sehingga jarang terlintas di benak banyak pengendara. Apresiasi terhadap seniman jalanan di masa pandemi ternyata menghidupi banyak pihak.
Di Jakarta, kalian bisa menjumpai mereka di sekitaran Rawamangun dan Pasar Gembrong. Di bawah terik sinar matahari dan hujan mereka tetap menari untuk menghibur para pengguna jalan.
Kamu bisa menemukan beragam jenis kostum, mulai dari superhero sampai karakter Disney dan karakter dari kartun-kartun Indonesia. Para pengamen ini juga tidak hanya terdiri dari orang dewasa, beberapa dari mereka masih remaja bahkan anak-anak.

Di saat anak-anak lainnya mungkin sedang bersekolah di rumah atau bermain, kesulitan ekonomi membuat anak-anak tersebut harus berada di jalan menggunakan kostum berat dan panas untuk membantu kedua orang tuanya mengais rezeki.
Belum lagi keselamatan mereka di masa pandemi tidak terjamin karena saban hari berinteraksi dengan banyak orang. Tentu, kalau tidak berinteraksi dengan kostum mereka tak akan bisa beroleh rejeki. Tidak bisa makan.
Perjuangan para jagoan dalam mencari rejeki tidak sampai sana. Selama situasi pandemi, mulai diberlakukan PSBB, PPKM darurat hingga PPKM level 4, banyak dari mereka malah ditertibkan petugas dengan dalih menimbulkan kerumunan.
Baca juga:
Mereka sering dianggap mengganggu keselamatan dan kenyamanan para pengguna jalan. Jika mereka melakukan atraksinya di tempat-tempat menjual makanan, juga diusir karena mengganggu kenyamanan pelanggan saat sedang makan.
Kostum jagoan dan kostum berkarakter hewan serta kartun tentunya terlihat lucu dan tangguh di luar. Bahkan beberapa kostum memiliki senyum lebar. Namun, tidak akan pernah bisa membayangkan wajah di balik kostum mereka.
Sering ditemui badut jalanan berjalan hingga berkilo-kilo jauhnya sampai terpincang-pincang hanya demi mengais uang receh. (Tel)
Baca juga:
Bagikan
Yudi Anugrah Nugroho
Berita Terkait
Song Kang Ho Comeback di 'Gardeners', Kisah Pegawai Negeri yang Terseret Utang

Netflix Siap Hadirkan 'The Rip', Film Thriller Kriminal Dibintangi Matt Damon dan Ben Affleck

Adidas dan Tim Audi F1 Umumkan Kerja Sama, Koleksi Terbaru Debut 2026

Adaptasi Game Thriller 'Exit 8' Hadir di Layar Lebar: Misteri, Anomali, dan Ketegangan di Stasiun Bawah Tanah Tokyo

Sony & Netflix Dikabarkan Memulai Pembicaraan Awal, Bahas Sekuel ‘KPop Demon Hunters’

Kutukan Baru Hadir di 'Siccin 8', Film Horor Turkiye Paling Ditunggu Hadir di Bioskop Indonesia

Lee Byung-hun Terima Tribute Award di TIFF, Pengakuan atas Kontribusinya untuk Perfilman Global

Diadaptasi dari Novel Thriller Stephen King, Film 'The Long Walk' Bakal Uji Adrenalin Penonton

Wondherland 2025: Fashion & Fragrance Festival dengan Pengalaman Belanja Paling Personal

Ketegangan Zombie ala Kimo Stamboel, ‘Abadi Nan Jaya’, Meneror Netflix 23 Oktober
