Demi Impor Rektor dari Luar Negeri, Menristekdikti Siap Rombak Aturan


Menristekdikti Mohamad Nasir. Foto: MP/Teresa Ika
MerahPutih.Com - Ambisi pemerintah khususnya Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk mengangkat mutu perguruan tinggi di Indonesia semakin gencar. Salah satunya dengan cara mengangkat rektor dari luar negeri.
Menteri Ristekdikti Mohamad Nasir menegaskan pihaknya saat ini tengah membuat regulasi yang mendukung perekrutan rektor asing untuk memimpin kampus-kampus di Tanah Air.
Baca Juga: Gerindra: Kebijakan Menristekdikti Soal Pendataan Mahasiswa Berpotensi Radikal 'Ngawur'
"Karena rektor dari asing punya 'network' (jaringan) yang baik di dunia, harapannya bisa memperbaiki pendidikan tinggi yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, berbagai regulasi yang terkait itu harus kita perbaiki dulu, supaya nanti ada perguruan tinggi yang dipimpin rektor asing itu berjalan dengan baik," kata Nasir kepada wartawan di Jakarta, Selasa (30/7).

Lebih lanjut, Nasir mengatakan sampai sekarang hanya tiga perguruan tinggi di Indonesia yang masuk 500 besar peringkat dunia, padahal Indonesia memiliki banyak perguruan tinggi. Untuk itu, perlu dilakukan lompatan dan tidak bisa hanya seperti biasa (business as usual). Masalah yang dihadapi antara lain penganggaran dan manajemen.
"Problem'-nya (masalah) banyak faktor di antaranya masalah penganggaran, itu yang pertama, yang kedua masalah manajemen, kita manajemen yang ada hanya 'business as usual', bagaimana ini kita ubah, kita melihat pengalaman-pengalaman negara lain," tuturnya.
Pendidikan tinggi di Singapura bergerak maju karena banyak dosen dan rektornya dari asing. Begitu juga dengan Taiwan, Hongkong, Arab Saudi juga melakukan hal yang sama dengan mempekerjakan dosen dan rektor asing.
"Ini (rektor asing) adalah alternatif yang saya ambil saat ini. Kita coba bandingkan 2020-2024, kalau ada rektor asing dampaknya apa yang terjadi, karena negara lain telah melakukan hal ini, dampak yang positif, kita kan masih takut," ujar Nasir.
Baca Juga: Menristekdikti Imbau Jangan Bawa Politik ke Kampus
Menristekdikti sebagaimana dilansir Antara mengatakan akan menantang universitas untuk siap dipimpin rektor asing. Universitas ini akan mendapatkan anggaran yang lebih untuk menyelenggarakan pendidikan dan riset. Perguruan tinggi yang bisa dipimpin rektor asing harus memenuhi kriteria tertentu, di antaranya mempunyai manajemen universitas yang bagus, akreditasi perguruan tinggi sudah berstandar internasional. Perguruan tinggi tersebut akan dikonsentrasikan untuk pengembangan bidang sains dan teknologi.
"Salah satu penghambat dalam pemilihan rektor selalu Warga Negara Indonesia," tegasnya.
M Nasir mengatakan jika rektor asing tersebut mampu membawa perubahan positif bagi pendidikan tinggi di Indonesia sesuai dengan yang diinginkan pemerintah, maka dia akan mendapat insentif atau bonus selain gaji.(*)
Baca Juga: Menristekdikti Minta Rektorat Beri Sanksi ke Penyebar Hoax di Kampus
Bagikan
Berita Terkait
Situasi Indonesia Panas, Rektor UMJ: Perbedaan Pandangan Jangan Berujung Kekerasan

Legislator Tegaskan Anggaran PTS Jauh dari Kata Merata, Minta Disetarakan dengan PTN

Kuota Calon Mahasiswa SMMPTN 17.909 Kursi, Ini Materi Yang Diujikan

Pelantikan Gunakan Bahasa Asing, Kemendiktisaintek Diminta Tegur Rektor UPI

DPR Desak Program 5.000 Doktor Harus Transparan, Peserta Wajib Diseleksi Ketat

Ayo Segera Siapkan Syaratnya! Ada 300 Beasiswa Perguruan Tinggi Milik BUMN Dibuka Tanggal 16 Juni

UTBK-SNBT 2025, Ketahui Ketentuan dan Jadwal Lengkapnya

Universitas di Bawah Bayang-Bayang Militer, DPR Soroti Pelanggaran UU Pendidikan Tinggi oleh TNI

Alasan Tidak Semua Dosen ASN Dapat Tunjangan Kinerja, Salah Satunya Beda Status Tempat Ngajar

120 Perguruan Tinggi Negeri Diminta Segera Tentukan Kelayakan Penerima KIP Kuliah Jalur SNBP
