Kuota Beasiswa Internasional Bakal Naik, Perluas Kerja Sama Kampus Indonesia Dengan Luar Negeri
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie dalam forum Ambassador’s Talk yang mempertemukan para duta besar, dan pimpinan perguruan tinggi dari berbagai negara sahabat di Jakarta, Senin (3/11/2025). ANTARA/HO-Kemdiktisaintek
MerahPutih.com - Indonesia selama ini telah melaksanakan Program Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (Indonesian Arts and Culture Scholarship–IACS) yang telah menjadi ikon diplomasi kebudayaan Indonesia sejak tahun 2003.
Program ini memberi kesempatan bagi generasi muda berusia 18 hingga 30 tahun dari berbagai belahan dunia untuk mempelajari seni, budaya, dan kehidupan masyarakat Indonesia secara langsung selama periode Juli dan Agustus setiap tahunnya.
Sejak pertama kali diluncurkan program IACS telah diikuti oleh lebih dari 1.000 alumni dari 85 negara di lima benua, dan telah menjadi sarana penting memperkuat hubungan antar-masyarakat melalui pendekatan budaya.
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan penerima beasiswa, termasuk dari kawasan Pasifik, Afrika, Asia Selatan, dan Eropa.
Baca juga:
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) berencana menambah kuota beasiswa bagi mahasiswa internasional demi meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.
Direktur Kelembagaan Kemdiktisaintek Mukhamad Najib menyatakan pemerintah akan terus meningkatkan jumlah penerima beasiswa dan memperluas kerja sama kampus Indonesia dengan kampus luar negeri.
"Tahun depan jumlah penerima Beasiswa TIA (The Indonesian Aid) akan ditingkatkan dari 175 menjadi 250 mahasiswa internasional. Kami juga mendorong universitas negeri dan swasta di Indonesia untuk memperluas tawaran beasiswa bagi mahasiswa asing," kata dia.
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie menegaskan pentingnya peran pendidikan dan budaya sebagai instrumen diplomasi yang efektif.
"Beasiswa ini bukan hanya kesempatan belajar, tetapi jembatan pemahaman antar-budaya yang mempererat kerja sama antarnegara. Melalui pendidikan, kita menumbuhkan rasa saling percaya dan solidaritas global," ujarnya.
Ia juga menekankan komitmen Indonesia untuk terus membuka ruang belajar bagi dunia.
"Pendidikan adalah diplomasi terbaik kita. Melalui pertukaran ilmu dan budaya, Indonesia ingin membangun masa depan dunia yang saling memahami dan menghargai," ucap Wamendiktisaintek Stella.
Sementara Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Arif Havas Oegroseno menegaskan, kerja sama antarnegara di bidang pendidikan tinggi merupakan bagian dari kontribusi Indonesia terhadap pembangunan global yang inklusif.
"Diplomasi pendidikan adalah bentuk nyata komitmen Indonesia dalam memperkuat kerja sama selatan-selatan. Melalui pendidikan, kita membangun jejaring masa depan yang saling menguatkan," ungkap Wamenlu Arif Havas Oegroseno.
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Kuota Beasiswa Internasional Bakal Naik, Perluas Kerja Sama Kampus Indonesia Dengan Luar Negeri
Yayasan JHL Merah Putih Kasih dan Roemah Koffie Serahkan Beasiswa Program 1.000 Sarjana Pertanian, Membangun Regenerasi Petani Tanah Air
Beasiswa Seribu Sarjana Pertanian Indonesia Ala JHL Bisa Dorong Industri Kreatif Bidang Kuliner Kopi
Serahkan Beasiswa Kelapa ke Mahasiswa Unhas, Jerry Hermawan Lo Sebut Pertanian adalah Senjata Rahasia Indonesia
Asih Nih! Guru Yang Belum D4 dan S1 Bakal Dapat Beasiswa Mulai 2026
Beasiswa dan Tunjangan Guru di Bawah Kementerian Agama Bakal Ditambah
Prabowo Perintahkan Cari Siswa Cerdas Sampai Desa-Desa, Duit Rp 13 Triliun Sebagian Buat Beasiswa
Ribuan Beasiswa Kelapa ala Jerry Hermawan Lo untuk Mendukung Program Ketahanan Pangan Prabowo
JHL Foundation Serahkan Ribuan Beasiswa Kelapa Dukung Program Ketahanan Pangan Prabowo di Unsrat
Bukan Cuma Kuliah, ITPLN dan APERTI Ingin Dorong Mahasiswa Jadi Inovator