DPR Desak Program 5.000 Doktor Harus Transparan, Peserta Wajib Diseleksi Ketat


Kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Mendiktisaintek Brian Yuliarto meluncurkan beasiswa Program Doktor untuk Dosen Indonesia (PDDI), di Jakarta, Senin (2/6).
Program ini menjadi bagian dari implementasi Asta Cita Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto, khususnya dalam menekankan pentingnya penguatan pembangunan SDM, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, kesetaraan gender, serta pemberdayaan perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas
Anggota Komisi X DPR RI Muhammad Hilman Mufidi menyatakan dukungannya terhadap program 5.000 Doktor yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek). Pelaksanaan program tersebut harus dilakukan secara transparan dan akuntabel.
"Program ini sangat bagus, karena bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang pendidikan tinggi melalui pemberian beasiswa kepada dosen dan tenaga kependidikan untuk melanjutkan studi doktoral," terang Gus Hilman, sapaan akrab Muhammad Hilman Mufidi , Selasa (3/6).
Baca juga:
Ia menekankan pentingnya program ini dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan tinggi di Indonesia. Gus Hilman menyebutkan bahwa peningkatan jumlah dosen bergelar doktor akan berdampak positif pada kualitas pengajaran dan penelitian di perguruan tinggi.
"Program 5.000 Doktor ini sejalan dengan upaya kita untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Dengan lebih banyak dosen bergelar doktor, diharapkan kualitas pengajaran dan penelitian di perguruan tinggi akan semakin baik," ujarnya.
Namun, ia mengingatkan agar program ini dilaksanakan dengan transparan dan akuntabel. Ia menekankan pentingnya seleksi yang ketat dan adil dalam penentuan penerima beasiswa, serta pengawasan yang efektif dalam pelaksanaan program.
"Kami akan terus mengawasi pelaksanaan program ini agar berjalan sesuai dengan tujuan dan memberikan manfaat maksimal bagi peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia," katanya.
Program 5.000 Doktor merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang pendidikan tinggi.
Melalui program ini, diharapkan Indonesia dapat menghasilkan lebih banyak tenaga pengajar dan peneliti yang berkualitas, yang pada gilirannya akan mendorong kemajuan pendidikan dan penelitian di tanah air.
Saat ini, Indonesia memiliki 4.687 perguruan tinggi (128 negeri dan 4.559 swasta) dengan total 335.014 dosen. Namun, baru 25 persen (84.618 dosen) yang telah berkualifikasi Doktor (S3). 75% (249.692 dosen) masih berkualifikasi Magister (S2).
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Hebat! 16 Dosen ITB Masuk Top 2 Persen Saintis Dunia Tahun 2025

Ribuan Beasiswa Kelapa ala Jerry Hermawan Lo untuk Mendukung Program Ketahanan Pangan Prabowo

JHL Foundation Serahkan Ribuan Beasiswa Kelapa Dukung Program Ketahanan Pangan Prabowo di Unsrat

Mahasiswa Solo Desak Presiden Prabowo Rasakan Keresahan Warga, Jangan Bikin Kebijakan Merugikan

Legislator Tegaskan Anggaran PTS Jauh dari Kata Merata, Minta Disetarakan dengan PTN

Prabowo Panggil 82 Profesional Muda Penerima Presidential Fellowship in Economics & Business Leadership, Berbincang Selama 5 Jam

Anak Korban KMP Tunu Pratama Jaya Diberi Beasiswa Pendidikan hingga SMA

100 Mahasiswa di NTT Dapat Beasiswa, Jerry Hermawan Lo Hampir Tuntaskan Cetak 1.000 Sarjana Pertanian

Momen Jerry Hermawan Lo Berikan Beasiswa untuk 100 Mahasiswa di NTT, Hampir Tuntaskan Cetak 1.000 Sarjana Pertanian

Kuota Calon Mahasiswa SMMPTN 17.909 Kursi, Ini Materi Yang Diujikan
