Dekati Bumi, Komet Hijau Muncul di Langit


Komet hijau mendekati bumi dan makin terlihat jelas. (foto: Youtube/MrSuperMole)
PERTAMA kali dalam 50 ribu tahun, sebuah komet hijau akan menerangi langit pekan ini. Komet itu pertama kali ditemukan pada 2 Maret 2022 oleh para astronom menggunakan kamera survei lapangan luas milik Fasilitas Zwicky Transient di Palomar Observatory di San Diego, California, Amerika Serikat. NASA menyebut komet hijau tersebut akan muncul di langit pada 12 Januari.
Komet bernama C/2022 E3 (ZTF) memiliki orbit mengelilingi matahari yang melewati jangkauan terluar tata surya. Hal itulah, menurut The Planetary Society, dikutip CNN, yang membuat komet ini melalui perjalanan jauh nan lama untuk kembali mampir ke Bumi.
BACA JUGA:
Spektakuler! Beberapa Komet Paling Terang Disaksikan Dengan Mata Telanjang
Para pengamat langit di Bumi bagian utara bisa menggunakan teleskop atau teropong untuk melihat ke arah timur laut cakrawala, beberapa saat sebelum tengah malam untuk melihat komet unik ini.

Earthsky menyebut objek dingin besar ini secara konsisten menjadi makin terang seiring mendekati matahari. C/2022 E3 (ZTF) akan berada paling dekat dengan Bumi antara 1 Februari dan 2 Februari. Saat itu, jaraknya hanya mencapai 26 juta mil atau sekitar 42 juta kilometer.
BACA JUGA:
Seiring komet mendekati Bumi, para pengamat angkasa luar akan bisa melihatnya dekat bintang terang Polaris, yang juga dikenal sebagai Bintang Utara, di awal petang.
NASA menjelaskan, komet ini bisa terlihat menggunakan teropong di langit pagi di belahan bumi bagian utara sepanjang Januari. Sementara itu, mereka di belahan selatan bumi akan melihat C/2022 E3 (ZTF) pada awal Februari.
Meski demikian, C/2022 E3 (ZTF) akan jadi makin jelas terlihat dengan mata telanjang di langit gelap jelang akhir Januari.
Komet ini bisa dibedakan dengan melihat ekornya yang terdiri atas debu dan partikel berenergi. Selain itu, komet ini memiliki area berpendar hijau yang mengelilingi. Area yang berpendar itu merupakan nebula yang terbentuk di skeitar komet saat melintas dekat matahari. Hal itu membuat es yang menyusunnya menyublim dan berubah seketika menjadi gas. Itulah yang membuat komet terlihat sedikit buran ketika diamati lewat teleskop.(dwi)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia

Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim

Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii

Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar

Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini

Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!

Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali

Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif

Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo

Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
