Debat Capres, BPN Kompak Beri Skor Telak untuk Kemenangan Prabowo Subianto
Ketua DPP Bidang Advokasi Partai Gerindra Habiburokhman (tengah). (MP/Ponco)
MerahPutih.Com - Debat keempat capres yang melibatkan capres petahana Jokowi versus capres nomor urut 02 Prabowo bagi BPN Prabowo-Sandi menjadi milik jagoannya.
Politikus Gerindra yang juga Jurkam BPN Habiburokhman mengibaratkan debat capres seperti pertarungan bela diri, dimana posisi Jokowi dikunci habis oleh Prabowo dengan retorika dan data yang disajikan.
Habiburokhman mencontohkan soal pernyataan Prabowo bahwa pemerintahan saat ini marak perkara korupsi.
"Faktanya sudah jelas ada ketum parpol pendukung beliau yg kena OTT KPK, dan kasusnya jual beli jabatan, jadi yg disampaikan itu yang bagus-bagus itu terbantahkan, sesuai dengan kenyataan," kata Habiburokhman di Jakarta, Minggu (31/3).
Habiburokhman melanjutkan, soal pembahasan pertahanan, Jokowi seolah mati kutu.
"Kalau soal pertahanan kita enggak tega membandingkan pak Jokowi dengan pak Prabowo. Bagaimanapun pak Jokowi presiden kita yang soal 20 tahun enggak ada infasi itu benar-benar memprihatinkan. Sorang presiden bisa percaya dengan analisa seperti itu, dimana pun kita kuliah dari semester 1 soal perang kita itu kalau mau damai harus siap perang itu hal yg mendasar," imbuh dia.
Sementara itu, anggota BPN lainnya, Priyo Budi Santoso memberikan skor 10-0 unutk Jokowi lantaran Prabowo telah menunjukkan kelasnya sebagai pemimpin negara besar seperti Indonesia.
"Berbeda pandangan seperti bumi dan langit (dengan Jokowi) yang menunjukkan pemimpin kelas dunia, tapi di sisi lain, debatnya tetap bersahabat, saya boleh katakan 10-0 untuk kali ini," kata Priyo kepada wartawan di Jakarta, Minggu (31/3).
Politikus Berkarya ini melanjutkan, Prabowo menghormati Jokowi meski kerap melancarkan kritik.
"Senang sekali dua pemimpin berpelukan, meskipun tadi ada mahzab yang berbeda antara dua sosok pemimpin mengenai visi besar. Beda sekali dalam memandang alat yang penting merupakan kepentingan nasional yang inti, tapi pak Jokowi anggap perdagangan bisnis biasa, tapi menurut Prabowo, pelabuhan, lapangan udara, adalah alat vital jangan sampai dimiliki asing. Kalau Prabowo jadi pemimpin dipastikan akan dinasionalisasi untuk proyek strategis yang tidak harus melibatkan asing," imbuh Priyo.
Mantan politisi Golkar ini juga melihat kritik Prabowo terhadap laporan sejumlah jenderal di kabinet Jokowi yang cenderung ABS (asal bapak senang) membuat Jokowi gagal mendapat gambaran yang utuh terkait postur pertahanan dan keamanan nasional.
"Sampai ada laporan 20 tahun tidak ada ancaman, ini merupakan laporan yang membahayakan ketika pemimpin tertinggi terhipnotis masalah itu kemudian menganggap enteng terhadap ancaman negara asing," jelas Priyo.
"Jika pak prabowo memimpin membuat alutsista disegani, tanpa melupakan prioritas membangun ekonomi kerakyatan," terang dia.
Priyo Budi Santoso pun membela sikap emosional Prabowo dalam debat. Menurutnya, Prabowo kesal lantaran pendukung Jokowi menyoraki dirinya.(Knu)
Bagikan
Berita Terkait
Habiburokhman Klaim tak Pernah Temui Warga yang Minta Program MBG Dihentikan
Komisi III DPR Mau Rombak KUHAP, Intip Jurus Damai Berbasis Nilai Lokal Ala Aceh
Ogah Buka Dokumen Capres-Cawapres, KPU Jadi Tidak Transparan
Habiburokhman Usulkan Anggaran Snack Rapat Dihapus Demi Efisiensi, Cukup Air Putih Saja
Presiden Prabowo Berani Ambil Langkah Kontroversial, Abolisi Tom Lembong dan Amnesti Hasto Disebut Demi Stabilitas Nasional
DPR Ngebut Bahas RUU KUHAP Hanya 2 Hari, Ternyata Ini Alasannya
Penyusunan RUU KUHAP Disebut Ugal-ugalan, Ketua Komisi III DPR Menolak Keras
Ketua Komisi III DPR: Selama Janur Kuning Paripurna Belum Diketuk, Masukan untuk RUU KUHAP Masih Diterima
Ketua Komisi III DPR: KUHAP Lama Lebih Berbahaya, KUHAP Baru Lebih Progresif
Habiburokhman Tegaskan Aturan Penyadapan Tidak Dibahas di RUU KUHAP