Datang Naik Taksi, Jenderal Bintang Dua Ini Daftar Capim KPK


Staf Ahli Kapolri Irjen Ike Edwin ke Gedung KPK (MP/Kanu)
MerahPutih.Com - Staf Ahli Kapolri Irjen Ike Edwin akhirnya menanggapi dukungan publik. Kamis (4/7) siang, mantan Dirtipikor Mabes Polri ini mendaftarkan diri untuk menjadi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ike Edwin mendaftar beberapa jam sebelum pendaftaran ditutup. Perwira tinggi Polri itu tiba di Sekretariat Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK, Kementerian Sekretariat Negara, Gedung I lantai 2, Jalan Veteran Nomor 18, Jakarta Pusat,
Uniknya, Mantan Kapolda Lampung ini datang naik taksi.
Mantan Dirtipikor Mabes Polri ini datang bersama istrinya, dr. Aida Sofina, dan putranya, Muhammad Gusti Saibatin. Mereka datang ke Kementerian Sekretariat Negara dengan menumpang taksi.
Ike Edwin tampak berjalan di depan disusul istri dan putranya. Mantan Kapolda Lampung ini membawa amplop warna coklat berisi dokumen persyaratan, makalah, dan surat rekomendasi dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Begitu sampai di kantor Sekretariat Pansel, Ike Edwin langsung mendaftar dan menyerahkan dokumen persyaratan seleksi Capim KPK.

Kedatangan jenderal polisi bintang dua ini sontak menjadi perhatian awak media yang biasa meliput di Sekretariat Pansel KPK. Sebab, nama Ike Edwin sebelumnya sudah ramai diberitakan media menyusul kuatnya dukungan publik kepada polisi yang berprestasi mengungkap dan menangkap koruptor pajak Gayus Tambunan itu.
“Ini daftar KPK jam terakhir. Pasti untuk mengabdi. Mobil lagi keluar, jadi naik taxi,” kata Ike Edwin kepada wartawan.
Ike Edwin juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang mendorongnya untuk mengikuti seleksi Capim KPK. Ike Edwin yakin, masyarakat mendukungnya karena melihat track record dan prestasinya selama ini dalam pemberantasan tindak pidana korupsi.
Dari ratusan orang yang mendaftar Capim KPK, hanya Ike Edwin yang membawa istri dan putranya. Tak heran bila istri dan putranya menjadi sasaran wawancara para awak media.
“Memberikan semangat untuk kerja karena Allah. Kami mendukung Bapak untuk mengabdi dan membawa Indonesia lebih baik lagi,” kata Aida Sofina menjawab pertanyaan wartawan.
Dukungan serupa disampaikan oleh Muhammad Gusti Saibatin. Putra sulung Irjen Pol. Ike Edwin ini mengaku ikhlas menyerahkan ayahnya untuk mengabdi kepada negara.
“Kasih semangat buat ayah. Indonesia bisa lebih baik lagi kalau korupsi enggak ada lagi. Insya Allah, bapak terpilih,” kata Gusti saat ditanya alasannya mendampingi ayahnya mendaftar sebagai Capim KPK.

Sejak pendaftaran Capim KPK dibuka pada 17 Juni lalu, nama Ike Edwin ramai diperbincangkan publik. Masyarakat dari kalangan akademisi, musisi, aktivis antikorupsi, serta komunitas raja dan sultan di Nusantara menyampaikan dukungan agar Ike Edwin mendaftar jadi Capim KPK.
Drumer band ternama Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim, misalnya, menyampaikan dukungan agar orang yang lurus untuk mencalonkan diri jadi Capim KPK.
“Orang yang lurus tentu kita dukung,” kata Bimbim sambil menunjuk IrjenIke Edwin yang berkunjung ke Markas Slankers di Gang Potelot, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Rabu (3/7/2019). Dalam kesempatan ini, Bimbim didampingi sang ibunda, Bunda Iffet.
BACA JUGA: Figur Muda dalam Kabinet Jokowi-Ma'ruf Cocok untuk Isi Pos-Pos Ini
Ini 5 Jaksa yang Diajukan Kejagung untuk Bertarung di Seleksi Capim KPK
Menurut Bimbim, Irjen Ike Edwin mempunyai modal kuat, terutama dalam pengalaman pemetaan dan pencegahan korupsi selama terlibat dalam beberapa kasus besar yang pernah diungkap, antara lain kasus Gayus Tambunan yang berhasil menyelamatkan uang negara triliunan rupiah.
“Bagi Slank, semua niat baik soal antikorupsi kita dukung. Semua orang baik untuk berbuat kepada negara tentu kita dukung,” kata Bimbim.
Musisi yang belakangan ini aktif mengampanyekan antikorupsi lewat musik ini menegaskan, Slank mendukung siapapun yang mempunyai integritast dan niat baik untuk membangun bangsa, terutama dalam upaya pemberantasan korupsi.(Knu)
Bagikan
Berita Terkait
Prabowo Dikabarkan Segera Bentuk Komisi Reformasi Polri dan Tim Investigasi Prahara Agustus

IPW Apresiasi Langkah Tegas TNI-Polri, Sebut Aspirasi Harus Dilakukan dengan Cara Damai

Beda Saat Tahun 1998, Pam Swakarsa Versi Terkini Dinilai Tidak Akan Mengandung Unsur Politis yang Merugikan Publik

Kapolri Izinkan Aparat TNI/Polri Bubarkan Pendemo jika Terjadi Kekacauan yang Ganggu Perekonomian Nasional

YLBHI Sebut Tindakan Aparat dalam Penanganan Demo Mengarah Teror terhadap Rakyat

Pengamat Tuntut Cara Polri Tangani Demo Harus Diubah, Jangan Sampai Makan Korban Jiwa Lagi

Prabowo Ungkap Kondisi Korban Aksi Ricuh di RS Polri, Ada yang Terbakar Leher, Paha, hingga Alat Vital

Minta Semua Polisi yang Terluka Akibat Rusuh Demo Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa, Prabowo: Mereka Membela Negara dan Rakyat

3.195 Orang Ditangkap dalam Kericuhan Demonstrasi di Sejumlah Daerah, 1.240 di Antaranya di Wilayah Polda Metro Jaya

Polri Lakukan Patroli Besar-Besaran di Jabodetabek, Redam dan Tindak Pelaku Kerusuhan
