Data Valid, Vaksinasi Bisa Lebih Cepat


Vaksinasi Massal Tenaga Kesehatan. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Target pemerintah untuk vaksinasi COVID-19 rampung dalam waktu setahun atau paling lambat 15 bulan diyakini akan terpenuhi. Tetapi, untuk mencapai target atau sasaran tersebut, tergantung pada kecepatan penyediaan vaksin dan pelaksanaan vaksinasi.
"Kalaupun meleset ya lebih-lebih sedikit. Karena pemerintah sudah dapat komitmen pembelian vaksin untuk memenuhi kebutuhan sekitar 400 juta lebih vaksin. Pemerintah juga sudah bekerja keras menyiapkan data masyarakat yang akan divaksin," kata Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) M Yahya Zaini di Jakarta, Minggu (7/2).
Baca Juga:
Dinkes Solo Usul Biaya Tes Screening Pendonor Plasma Konvalesen Dianggarkan di APBD
Ia mengakui jika vaksinasi kepada tenaga kesehatan yang sedikit terlambat. Hal ini karena data tenaga kesehatan yang bersumber dari Kementerian Kesehatan tidak valid sehingga pendaftaran secara "online" tidak berjalan lancar.
"Tapi sudah diatasi dengan cara manual. Sekarang pergerakannya sudah lumayan lancar," ujarnya.
Dar data yang diterimanya, sudah 650 ribu tenaga kesehatan yang divaksin dengan rata-rata harian sekitar 50 ribu orang. Sedangkan yang divaksin dua kali sudah 71 ribu orang dengan rata-rata harian 19 ribu orang.

Yahya optimis, jika vaksinasi berjalan lancar dan sesuai target maka akan terjadi "herd immunity" sehingga tahun 2022 secara berangsur COVID-19 akan berakhir.
"Kunci percepatan vaksinasi untuk mencapai target bebas COVID-19 adalah pada pendataan, sebab kalau data valid maka pelaksanaannya akan lebih cepat," ujarnya. (Pon)
Baca Juga:
Vaksin COVID-19 Akhirnya Diperbolehkan untuk Lansia
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Pemerintah Jemput Bola Vaksinasi Ribuan Hewan Peliharaan, Jakarta Targetkan Bebas Rabies

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
![[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat](https://img.merahputih.com/media/a1/94/ca/a194ca9b40f4787086da8d3b6dbeaf1d_182x135.jpg)
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul](https://img.merahputih.com/media/cb/96/e7/cb96e76dd80770d33a8ae51142c6957d_182x135.jpg)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
