Dampak Perceraian pada Anak di Tiap Kelompok Usia

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Kamis, 25 Agustus 2022
Dampak Perceraian pada Anak di Tiap Kelompok Usia

Ketika diberitahu tentang perceraian, banyak anak merasa sedih, marah, dan cemas. (Foto: freepik/freepik)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

PERCERAIAN mewakili perubahan penting dan seringkali traumatis untuk anak. Dari sudut pandang mereka, peristiwa itu merupakan kehilangan keluarga. Ketika diberitahu tentang perceraian, banyak anak merasa sedih, marah, dan cemas, dan mereka mungkin kesulitan memahami bagaimana hidup mereka akan berubah.

Usia anak juga memengaruhi respon mereka terhadap struktur keluarga baru. Berikut adalah ringkasan dari laman Parents, tentang apa yang dipahami anak-anak pada usia yang berbeda dan bagaimana orangtua dapat memudahkan transisi mereka setelah perceraian.

Efek perceraian pada bayi 0-18 bulan

Dampak Perceraian pada Anak di Tiap Kelompok Usia
Bayi mungkin menjadi mudah rewel dan tidak mau lepas dari gendongan, terutama di sekitar orang baru. (Foto: freepik/user18526052)

Bayi dapat merasakan ketegangan di rumah dan di antara orangtua, tetapi tidak dapat memahami alasan di balik konflik tersebut. Jika ketegangan berlanjut, bayi mungkin menjadi mudah rewel dan tidak mau lepas dari gendongan, terutama di sekitar orang baru.

Bayi pun sering mengalami ledakan emosi dan mungkin juga mengalami kemunduran atau menunjukkan tanda-tanda keterlambatan perkembangan.

Bayi membutuhkan konsistensi dan rutinitas, penghiburan mereka adalah suasana yang akrab. Oleh karena itu, menjaga rutinitas sehari-hari yang normal, terutama mengenai tidur dan makan, selama dan setelah perceraian, akan sangat membantu.

Berikan anak bayi mainan atau barang favorit, dan luangkan waktu ekstra untuk menggendongnya dan menawarkan kedekatan fisik. Andalkan teman dan keluarga untuk bantuan, dan banyak istirahat sehingga kamu dapat optimal ketika bayi bangun.

Baca juga:

Tak Hanya Mental, Perceraian Juga Pengaruhi Kesehatan Fisik

Efek perceraian pada bayi 1,5-3 tahun

Dampak Perceraian pada Anak di Tiap Kelompok Usia
Batita akan sering menangis dan menginginkan perhatian lebih dari biasanya dan regresi. (Foto: freepik/jcomp)

Selama masa ini, ikatan utama seorang anak adalah dengan orangtuanya, sehingga gangguan besar apa pun dalam kehidupan rumah tangga mereka mungkin sulit untuk diterima dan dipahami.

Terlebih lagi, batita egois dan mungkin berpikir mereka telah menyebabkan perpisahan orangtua mereka. Batita akan sering menangis dan menginginkan perhatian lebih dari biasanya, regresi, dan kembali mengisap jempol, menolak latihan buang air di toilet, mengembangkan rasa takut ditinggalkan, atau mengalami kesulitan tidur pada malam hari.

Jika memungkinkan, orangtua harus bekerja sama untuk mengembangkan rutinitas yang normal dan dapat diprediksi yang dapat diikuti dengan mudah oleh anak. Penting juga untuk menghabiskan waktu berkualitas dengan anak dan menawarkan perhatian ekstra.

Diskusikan perasaan anak (jika mereka cukup besar untuk berbicara), membaca buku bersama, dan meyakinkan mereka bahwa mereka tidak bertanggung jawab atas perceraian.

Efek perceraian pada anak prasekolah 3-6 tahun

Dampak Perceraian pada Anak di Tiap Kelompok Usia
Perceraian adalah konsep yang sangat sulit dipahami oleh anak-anak prasekolah. (Foto: freepik/freepik)

Anak-anak prasekolah tidak memahami konsep perceraian dan tidak ingin orangtua berpisah, tidak peduli betapa tegangnya lingkungan rumah. Faktanya, perceraian adalah konsep yang sangat sulit dipahami oleh anak-anak prasekolah, karena seolah-olah anak tidak memiliki kekuatan untuk mengendalikan hasilnya.

Seperti bayi, anak-anak prasekolah mungkin percaya bahwa anak pada masa ini pada akhirnya bertanggung jawab atas perpisahan orangtua. Mereka mungkin mengalami perasaan tidak pasti tentang masa depan, menyimpan kemarahan di dalam hati, memiliki pikiran atau ide yang tidak menyenangkan, atau diganggu oleh mimpi buruk.

Orangtua harus menangani perceraian secara terbuka dan positif, jika memungkinkan, karena anak-anak prasekolah akan mencerminkan suasana hati dan sikap orangtua mereka. Mereka mungkin ingin berbicara dengan seseorang dan mengungkapkan perasaan mereka, dan mereka mungkin merespons dengan baik buku-buku yang sesuai dengan usia tentang topik tersebut.

Anak-anak seusia ini juga perlu merasa aman dan terlindungi, mengetahui bahwa mereka akan terus bertemu dengan orangtua yang tidak tinggal bersama mereka secara teratur. Buat jadwal kunjungan rutin dan patuhi itu secara konsisten.

Baca juga:

Perceraian dan Dampaknya bagi Anak

Efek perceraian pada anak 6-11 Tahun

Dampak Perceraian pada Anak di Tiap Kelompok Usia
Anak-anak dari usia 8 hingga 11 tahun mungkin menyalahkan salah satu orangtua. (Foto: freepik/freepik)

Jika anak-anak usia sekolah tumbuh dalam lingkungan pengasuhan, wajar bagi mereka untuk takut ditinggalkan selama perceraian. Anak-anak yang lebih kecil, khususnya yang berusia 5 hingga 8 tahun, mungkin tidak memahami konsep tersebut dan merasa seolah-olah orangtua juga meninggalkan anak.

Mereka mungkin khawatir kehilangan ayah atau ibu, dan berfantasi bahwa orangtua mereka akan kembali bersama. Bahkan, mereka sering percaya bahwa mereka dapat 'menyelamatkan' pernikahan orangtua.

Anak-anak dari usia 8 hingga 11 tahun mungkin menyalahkan salah satu orangtua atas perpisahan itu dan menyesuaikan diri dengan orangtua yang 'baik' melawan yang 'buruk'. Mereka mungkin menuduh orangtua mereka jahat atau egois, mengekspresikan kemarahan mereka dengan berbagai cara: berkelahi dengan teman sekelas, atau menjadi cemas, menarik diri, atau tertekan.

Bagi beberapa anak, efek perceraian terlihat secara fisik: sakit perut atau sakit kepala karena stres, serta gejala yang dibuat-buat untuk tetap tinggal di rumah dari sekolah.

Anak-anak sekolah dasar dapat merasakan kehilangan dan penolakan yang ekstrem selama perceraian, tetapi orangtua dapat membangun kembali rasa harga diri dan keamanan anak mereka.

Untuk memulai, setiap orangtua harus menghabiskan waktu berkualitas dengan anak, mendorong mereka untuk terbuka tentang perasaan mereka. Yakinkan mereka bahwa tidak ada orangtua yang akan meninggalkan mereka, dan tegaskan kembali bahwa perceraian bukanlah kesalahan mereka. (aru)

Baca juga:

Ilmuwan: 'Gen Perceraian' Dapat Diwariskan ke Anak

#Parenting #Perceraian
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Lifestyle
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lavender dan chamomile kerap menjadi pilihan utama dalam praktik mindful parenting.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Fun
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Periode libur long weekend di Agustus ini jadi saat yang tepat untuk mengunjungi kolam renang.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 17 Agustus 2025
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Indonesia
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Perlu diiringi dengan edukasi yang mencakup tiga elemen kunci yakni anak, orangtua, dan tenaga pendidik.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Lifestyle
Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Orangtua juga perlu tahu bahwa ada sisi positif dari gim daring ini.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
 Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Infografis
Heboh! Fenomena Para Istri di Blitar Ramai-Ramai Ajukan Cerai Usai Dilantik PPPK
Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar mencatat adanya 20 permohonan izin cerai dari guru PPPK hanya dalam waktu enam bulan pertama 2025. Lonjakan angka permohonan cerai dari kalangan guru PPPK di Kabupaten Blitar menyita perhatian publik Faktor ekonomi diduga menjadi penyebab utama karena beberapa suami pengangguran Disdik Blitar menegaskan bahwa PPPK harus mendapat izin resmi dari kepala daerah sebelum mengajukan perceraian ke pengadilan agama.
Wiwit Purnama Sari - Rabu, 23 Juli 2025
Heboh! Fenomena Para Istri di Blitar Ramai-Ramai Ajukan Cerai Usai Dilantik PPPK
Lifestyle
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Ini merupakan pilihan yang bijak dan menyehatkan bagi anak-anak yang tidak bisa menoleransi susu sapi.
Dwi Astarini - Jumat, 04 Juli 2025
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Lifestyle
Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik
Paparan musik, terutama musik klasik, terbukti memiliki dampak positif pada perkembangan kognitif anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 25 Juni 2025
Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik
Lifestyle
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Nimaz lebih mengutamakan kebiasaan makan bersama di meja makan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 03 Juni 2025
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Indonesia
Angka Perceraian Tinggi, SERASI Jadi 'Sekolah' bagi Pasangan Muda agar Harmonis dan Cakap Kelola Keuangan
Menurut data Direktorat Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung, dalam lima tahun terakhir, tercatat 604.463 kasus perceraian, didominasi pasangan dengan usia pernikahan 1 hingga 5 tahun
Frengky Aruan - Jumat, 23 Mei 2025
Angka Perceraian Tinggi, SERASI Jadi 'Sekolah' bagi Pasangan Muda agar Harmonis dan Cakap Kelola Keuangan
Indonesia
Ratusan Ribu Insiden Perceraian Setiap Tahun, Pasangan Pranikah kini Dibekali Pengetahuan Membangun Rumah Tangga
Kementerian Agama tengah merancang skema baru bimbingan pranikah.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 16 Mei 2025
Ratusan Ribu Insiden Perceraian Setiap Tahun, Pasangan Pranikah kini Dibekali Pengetahuan Membangun Rumah Tangga
Bagikan