Kesehatan Mental

Perceraian dan Dampaknya bagi Anak

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Jumat, 23 Juli 2021
Perceraian dan Dampaknya bagi Anak

Mengenal dampak buruk broken home pada anak (foto: pixabay/geralt)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

PERCERAIAN merupakan hal yang tidak diinginkan banyak orang. Namun, karena sebuah masalah yang cukup fatal, perceraian tak terelakkan.

Dampak dari perceraian cukup banyak. Baik bagi pasangan yang bercerai, maupun bagi anak-anak mereka.

Baca Juga:

Cegah Anak Kecanduan Game, Tencent Gunakan Pengenal Wajah

Anak broken home akibat orangtuanya yang bercerai mungkin akan merasa kehilangan, ketakutan ditinggal sendiri, marah kepada orangtua, merasa insecure hingga bingung memilih orangtua yang mana.

Seperti yang dilansir Alodokter, sebuah penelitian mengungkapkan perceraian menimbulkan konsekuensi serius pada kesejahteraan psikologis anak broken home. Dalam hal ini, tak hanya pascaperceraian, tapi juga pada sebelum perceraian.

Perceraian berdampak buruk bagi anak (Foto: pixabay/geralt)


Sementara itu, pada studi lainnya terungkap bila orangtua yang bercerai minum minuman beralkohol atau terkena kasus pidana, hal itu bisa mengembangkan perilaku antisosial pada sang anak.

Parahnya, perceraian orangtua dapat membuat anak menderita separation anxiety syndrome (SAD). Kondisi tersebut merupakan kondisi seorang anak menjadi takut serta gugup saat berada jauh dari rumah atau terpisah dari orang yang mereka cintai, seperti halnya berpisah dengan orang tua yang bercerai.

Ketakutan tersebut tentunya bisa mengganggu aktivitas normal sang anak. Seperti ketika dia pergi ke sekolah maupun saat bermain bersama teman-temannya.

Untuk jangka panjangnya, dampak perceraian bisa membuat anak menderita depresi, terutama ketika sang anak berusia 20 tauhn lebih.

Perceraian orangtua pun anak memengaruhi sang anak bila dia memiliki hubungan di kemudian hari. Sebuah studi menunjukkan anak-anak dengan orangtua bercerai amat mungkin untuk bercerai juga.

Selain itu, banyak anak broken home, yang memutuskan untuk tidak menikah. Mereka ingin memiliki hubungan asmara dengan orang lain, tapi menahan diri untuk terlibat ke dalam hubungan itu. Bahkan cenderung menjaga jarak.

Baca Juga:

Psikolog Ungkap Bahayanya Konten Dewasa Bagi Anak

Menurut sebuah studi Anak Broken Home cendrung memiliki prestasi akademik rendah dan keuangannya kurang stabil (Foto: pixabay/mandyme27)

Lebih jauh, anak broken home memiliki keuangan yang kurang stabil jika dibandingkan dengan anak yang memiliki keluarga lengkap. Menurut sebuah studi, anak broken home memiliki prestasi akademik yang lebih rendah, kerap mengonsumsi minuman beralkohol, lebih banyak merokok, dan memiliki tingkat pengangguran lebih tinggi.

Untuk mencegah risiko, pastikan untuk selalu terbuka serta berbagi tentang situasi keluarga dengan anak. Penting juga untuk menjaga komunikasi yang baik untuk perkembangan sang anak di kemudian hari.

Sementara itu, bagi para orang tua, pertimbangkan lagi soal pilihan bercerai ketika terjadi konflik. Sebaiknya mengikuti konseling untuk mengatasi konflik pernikahan, sebelum mengambil keputusan bercerai yang akan berdampak buruk bagi anak. (Ryn)

Baca Juga:

Tips Menangani Anak Nakal dengan Bijak

#Hari Anak 2021 #Kesehatan Mental #Anak #Hari Anak Nasional
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Indonesia
Datangi Polda Metro, KPAI Kawal Ratusan Anak yang Ditangkap Saat Demo 25 Agustus
KPAI sudah tiba di Polda Metro Jaya sejak pagi tadi untuk mengawasi proses pemeriksaan terhadap ratusan anak yang diamankan karena terlibat unjuk rasa depan Gedung.
Wisnu Cipto - Selasa, 26 Agustus 2025
Datangi Polda Metro, KPAI Kawal Ratusan Anak yang Ditangkap Saat Demo 25 Agustus
Berita Foto
Aksi Anak-anak Ikuti Karnaval Meriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Jakarta
Anak-anak dengan penuh keceriaan mengikuti pawai karnaval HUT ke-80 Republik Indonesia di Kawasan Juraganan, Grogol Utara, Jakarta, Sabtu (23/8/2025).
Didik Setiawan - Sabtu, 23 Agustus 2025
Aksi Anak-anak Ikuti Karnaval Meriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Jakarta
Indonesia
Kisah Pilu Bocah Sukabumi Meninggal Akibat Cacing, Pemerintah Akui Layanan Kesehatan Masih Pincang
Program pemerintah sebenarnya lengkap, tinggal bagaimana memastikan petugas lapangan benar-benar aktif
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Kisah Pilu Bocah Sukabumi Meninggal Akibat Cacing, Pemerintah Akui Layanan Kesehatan Masih Pincang
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
ShowBiz
Karakter Film 'Jumbo' Hadirkan Warna Baru di Playlist Anak Spotify
Karakter film Jumbo hadir di Playlist Anak Spotify dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 24 Juli 2025
Karakter Film 'Jumbo' Hadirkan Warna Baru di Playlist Anak Spotify
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat Ya Bunda! Beri Makan Anak Jangan Hanya Fokus Pada Nasi dan Mie
Perubahan pola makan tidak cukup hanya dengan menyuruh anak, tapi harus dimulai dari kebiasaan seluruh keluarga.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 16 Juli 2025
Ingat Ya Bunda! Beri Makan Anak Jangan Hanya Fokus Pada Nasi dan Mie
Bagikan