Dampak Buruk dari Kurang Gizi Saat Hamil
Perhatikan gizi saat hamil (Sumber: Pexels/Amina Filkins)
PEMENUHAN nutrisi pada ibu hamil merupakan kunci penting bagi kesehatan ibu dan juga janin. Jika kebutuhan nutrisinya tidak dipenuhi dengan baik maka dapat menyebabkan kurang gizi. Kurang gizi saat hamil tak bisa dianggap remeh karena bisa membahayakan kesehatan ibu maupun bayi di dalam kandungan. Bahkan dampaknya bisa berlangsung hingga bayi lahir ke dunia dan tumbuh besar. Berikut beberapa dampak buruk dari ibu hamil yang kurang gizi:
1. Melahirkan bayi dengan berat badan rendah
Ibu hamil yang kurang gizi berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah (BBLR). Risiko melahirkan bayi prematur juga sangat tinggi. Perlu diketahui bahwa bayi yang lahir dengan berat badan rendah rentan mengalami masalah kesehatan kronis bahkan kematian.
Baca juga:
2. Melahirkan bayi dengan kondisi cacat lahir
Kurang gizi saat hamil tidak hanya berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah, tapi juga bisa menyebabkan cacat lahir pada bayi. Asupan asam folat yang tidak terpenuhi selama kehamilan akan mengakibatkan kelainan saraf pada janin.Bukan hanya mengancam perkembangan janin semasa dalam kandungan saja. Itu juga bisa berlanjut setelah anak lahir dan masuk ke fase kehidupan selanjutnya.
3. Keguguran
Kekurangan asupan nutrisi penting seperti asam folat, vitamin, mineral, serta yodium menyebabkan pertumbuhan janin terhambat. Dalam kasus terburuk bisa mengakibatkan janin meninggal di dalam rahim.
Baca juga:
Viu akan Rilis Lebih dari 30 Tayangan Orisinil untuk Pasar Asia
4. Memiliki anak dengan IQ rendah dan gangguan kognitif
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kekurangan zat gizi tertentu saat hamil bisa mengganggu perkembangan otak janin saat berada di dalam kandungan. Kondisi ini pun dikaitkan dengan masalah kognitif seperti kesulitan mengingat dan ketidakmampuan dalam membuat keputusan.
5. Preeklamsia
Preeklamsia atau tekanan darah tinggi rentan dialami oleh ibu hamil terutama pada ibu yang sudah memasuki usia kandungan 20 minggu. Preeklamsia sangat membahayakan kehidupan ibu dan bayi karena bisa mengancam nyawa. Salah satu penyebab terjadinya preeklamsia adalah kekurangan asupan seng dan magnesium saat hamil.
Di Indonesia preeklamsia menjadi kasus masalah kehamilan yang banyak terjadi. Prevalensinya sekitar 10% dalam kehamilan.
Mengapa preeklamsia bisa berbahaya bagi janin? Biasanya, orang yang mengalami kondisi ini memiliki pembuluh darah yang kecil. Hal ini membuat pembuluh darah di plasenta juga tumbuh kecil sehingga berisiko mudah tersumbat. Janin pun jadi terhalang pasokan nutrisi dan oksigennya. Akibatnya, tidak bisa berkembang atau mengalami kematian. Kalau kasus preeklamsia sudah berat, biasanya dokter akan menyarankan untuk dikeluarkan lebih cepat. Itu sebabnya muncul bayi prematur, yang lahir sebelum waktunya. (Avia)
Baca juga:
DVBBS, Galantis, dan Cody Simpson Berkolaborasi di 'When The Lights Go Down'
Bagikan
Berita Terkait
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan