Damainya Menapaki Patung Buddha Tidur Terbesar di Mojokerto


Patung Buddha tidur Mojokerto menjadi Patung Buddha terbesar ketiga dunia setelah Thailand dan Nepal. (Foto: Wiraseto Dody)
INDONESIA seolah tidak habis akan keindahannya. Bukan hanya pesona alam, namun juga sisi religi. Terdapat Patung Buddha Tidur Mojokerto dengan ukuran besar, merupakan perwujudan dari Buddha Gautama.
Terletak di kompleks Maha Vihara Mojopahit, patung tersebut hadir guna melengkapi Vihara Mojopahit sebagai pusat Buddha di kawasan peninggalan Kerajaan Majapahit.
Baca juga:
Harga Bunga Tabur di Pasar Kembang Solo Melonjak Seiring Tradisi Sadranan
Patung Buddha berukuran besar ini berada di Jalan Trowulan, Siti Inggil Bejijong, Trowulan. Lokasinya memang berada di area perkampungan, sehingga tidak terlalu banyak terekspos dari luar.
Rupang Sleeping Buddha atau lebih dikenal dengan nama Patung Buddha Tidur memiliki panjang 22 meter, lebar 6 meter dan tinggi 4,5 meter. Tidak heran jika monumen ini dicatat MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai patung Buddha tidur terbesar ketiga dunia setelah Thailand dan Nepal.

Patung ini mulanya dibentuk dengan bahan utama beton, sebelum dilapisi kuningan. Hal tersebut semakin menambah kesan megah patung Buddha nan kini menjadi ikon Mojokerto tersebut. Penggagasnya tak lain, YM Viryanadi Mahathera, bikhu sekaligus pengrajin patung dari Trowulan.
Patung Buddha Tidur Mojokerto dibangun di atas kolam ikan. Air (tirtha) menurut kepercayaan Buddha merupakan titik awal kehidupan dan di tirtha itu pula kekuatan dewa bersemayam. Konon hal ini sebagai perlambang Sang Buddha telah mencapai Parrinibbana atau wafat.
Baca juga:
Ogoh-Ogoh Mulai Diarak Sejak Nyepi Jadi Hari Libur Nasional 39 Tahun Lalu
Menapaki jalan menuju Patung Buddha tidur, kamu akan melihat sepasang Arca Dwarapala. Keduanya tampak menjaga jalan masuk sebelum menuju Patung Buddha. Jika diperhatikan lebih teliti, di pondasi patung Buddha terdapat deretan relief indah menceritakan kehidupan dalam ajaran Buddha. Namun, pengunjung umum tidak diperbolehkan masuk untuk menjaga kesakralannya sang Patung Buddha.
Selain Patung Buddha Tidur Mojokerto, di kompleks vihara pengunjung akan menemukan bangunan bernama Gedung Bhakti Sala Vihara Mojopahit. Gedung ini berada di depan pintu masuk. Tampak luar gedung ini terlihat begitu megah dengan tembok berwarna kuning. Saat akan masuk gedung, pengunjung akan disambut Patung Raden Wijaya dan Gajahmada serta beberapa arca di sisi kiri dan kanan.

Gedung ini berfungsi sebagai tempat beribadah dan mendengarkan ceramah dhammah. Di dalamnya juga terdapat tiga altar dewa sesuai aliran Buddha di Indonesia, meliputi Buddha Alvalokitesvarah, Sakyamuni, dan Dewi Tara. Gaya arsitektur digunakan merupakan perpaduan unik antara gaya Jawa dan Tiongkok.
Meski dibangun di dalam komplek Vihara Mojopahit, Sleeping Buddha kini tidak hanya berfungsi sebagai tempat peribadatan. Pengelola membukanya sebagai tempat wisata. Agar bisa masuk ke sini, kamu cukup membayar tiket Rp5.000 yang akan digunakan untuk pemeliharaan vihara. (DGS)
Baca juga:
Mengunjungi Desa Adat Sasak Sade yang Teguh Memegang Tradisi di Sela Gempita MotoGP
Bagikan
Berita Terkait
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman

PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas

Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan

Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur

Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat

Tidak Perlu Ribet Isi Berbagai Aplikasi Pulang Dari Luar Negeri, Tinggal Isi ALL Indonesia

Dibekali Kemampuan Bahasa Asing, Personel Satpol PP DKI Jakarta Dikerahkan ke Kawasan Wisata dan Hiburan

Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi

Gubernur Jabar KDM Minta Teras Cihampelas Dibongkar, ini nih Sejarah Pembangunannya

Kabar Gembira! Semua Motor Yamaha Gratis Masuk Ancol pada 4-6 Juli 2025
