COVID-19 Menyebar di Udara, PDPI: Selalu Pakai Masker dan Sering Buka Jendela


Ilustrasi. (Foto: MP/Pixabay.com/fernandozhiminaicela)
MerahPutih.com - Perhimpunan Dokter Paru Indonesian (PDPI) memperingatkan warga untuk waspada terkait adanya imbauan dari World Health Organization (WHO) kemungkinan transmisi virus COVID menyebar lewat udara (airborne). Namun, mereka meminta masyarakat tidak panik dan tetap waspada.
"(Masyarakat) menghindari keramaian baik di tempat tertutup maupun terbuka," tulis pernyataan resmi PDPI, dalam keterangan kepada wartawan yang dikutip, Senin (13/7).
PDPI juga meminta masyarakat sering menggunakan masker di mana saja dan kapan saja termasuk di dalam ruangan, serta diminta menciptakan ruangan dengan ventilasi yang baik. "Jendela dibuka sesering mungkin," imbau PDPI.
Baca Juga:
WHO Nyatakan Virus Corona Menyebar Lewat Udara, Begini Penjelasannya
Lalu, masyarakat juga sebaiknya tetap menjaga kebiasaan kebersihan rajin cuci tangan, hindari menyentuh wajah sebelum cuci tangan, serta menjaga jarak pada aktivitas sehari-hari.
Sebelumnya, WHO mengeluarkan panduan terbaru terkait transmisi SARS-CoV-2 yang memiliki perbedaan signifikan antara penularan melalui airbone dan droplet pada 9 Juli 2020 . Menurut laporan itu, penularan Covid-19 melalui airbone dapat mencapai jarak hingga lebih dari satu meter dan dapat bertahan lama di udara.
Sedangkan penularan melalui droplet dapat terjadi dalam jarak kurang dari satu meter tetapi tidak bertahan lama di udara. Risiko tersebut, katanya, tentu sangat berimplikasi terhadap cara pencegahan dan pengendalian terhadap COVID-19 karena transmisi airbone dan droplet sangat berbeda.

Penelitian yang dilakukan di lingkungan fasilitas kesehatan tempat pasien COVID-19 dirawat, tetapi tidak dilakukan prosedur yang menghasilkan aerosol, melaporkan keberadaan RNA SARS-CoV-2 pada sampel udara. Namun pada penelitian lain yang sama, baik di fasilitas kesehatan maupun nonfasilitas kesehatan tidak ditemukan keberadaan RNA SARSCoV-2.
Dalam sampel yang ditemukan virus, kuantitas virus yang terdeteksi dalam jumlah yang sangat kecil dalam volume udara yang besar dan satu studi menemukan virus tersebut di sampel udara dalam kondisi virus yang belum bisa bereplikasi.
Baca Juga:
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto menanggapi pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia yang menyebut penyebaran virus corona di udara atau airborne. Menurut dia, WHO menyebut penularan melalui udara disebabkan mikro droplet, yakni droplet yang sangat kecil.
Mikro droplet tersebut bisa bertahan lebih lama di suatu ruangan, ketika sirkulasi udara di ruangan tersebut tidak berjalan dengan baik.
"Dalam beberapa hari ini kita mendengar kekhawatiran masyarakat terkait dengan sebaran penyakit ini, yang diterjemahkan bisa disebarkan melalui udara," ungkap Yurianto
"Dari beberapa kali kami mencoba berkomunikasi dengan WHO, sebenarnya kasus ini lebih cenderung disebarkan oleh mikro droplet, droplet yang sangat kecil," imbuh dia.
Yurianto menambahkan partikel-partikel tersebut tertahan melayang-layang cukup lama di udara. Kondisi itu, lanjut dia, memungkinkan siapapun yang nantinya berada di ruangan itu dan tidak terlindungi dengan baik akan bisa tertular.
"Siapapun yang nantinya berada di ruangan tersebut dan tidak terlindung karena tidak menggunakan masker atau menggunakan masker tetapi digunakan dengan cara yang tidak tepat akan sangat memungkinkan untuk mendapatkan penularan," papar Yuri, seraya menekankan pentingnya kebiasaan memakai masker di mana pun. (Knu)
Baca Juga:
Ratusan Siswa Secapa AD Positif Corona Dikarantina, Masyarakat Diminta tidak Panik
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
