Copot Baju Safari, Ketua DPRD Jatim Berorasi Tolak Revisi UU KPK
Plt Ketua DPRD Jawa Timur berorasi tolak revisi UU KPK di hadapan ribuan mahasiswa di Surabaya, Rabu (25/9) (MP/Budi Lentera)
MerahPutih.Com - Di hadapan ribuan mahasiswa yang melakukan aksi, Plt Ketua DPRD Jatim, Kusnadi, meneriakkan bahwa dirinya secara pribadi menolak revisi RUU KPK.
"Saya berdiri di sini, tidak mewakili DPRD Jawa Timur, tidak mewakili partai, atas nama pribadi, saya menolak Revisi Undang Undang KPK" begitulah teriakan Kusnadi, di atas mobil orasi mahasiwa yang melakukan aksi unjuk rasa di depan DPRD Jatim, jalan Indrapura Surabaya.
Baca Juga:
Revisi UU KPK Berpeluang Cacat Formal, Mahfud MD Sarankan Jokowi Tarik Diri
Aksi yang dilakukan oleh anggota dari fraksi PDIP Jatim ini bermula saat ribuan mahasiwa dari Surabaya melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Jatim, jalan Indrapura Surabaya, yang menolak revisi Undang-undang KPK.
Awalnya Kusnadi sempat diusir oleh mahasiswa saat masuk arena mahasiwa. Namun 10 menit kemudian, Kusnadi dipersilahkan naik mobil orasi mahasiwa.
Saat itu, Kusnadi yang masih menggunakan pakaian batik safari DPRD jatim, mengungkapkan berjanji akan menyampaikan tuntutan mahasiswa di Surabaya ke pusat terkait penolakan revisi Undang undang KPK.
Mahasiwa yang merasa tidak puas karena sekedar diteruskan aspirasinya ke pusat, menolak jawaban Kusnadi. Mahasiswa meminta Kusnadi sebagai ketua DPRD Jatim untuk menyampaikan resmi secara tertulis menolak revisi tersebut.
"Kami tidak dalam keputusan itu." teriak Kusnadi.
Sedetik kemudian, Kusnadi mencopot pakaian safari merahnya, dan hanya mengenakan celana panjang dan kaos dalam berwarna putih memekikan suaranya dengan keras.
"Saya berdiri di sini, tidak mewakili DPRD Jawa Timur, tidak mewakili partai saya. Atas nama pribadi, saya menolak Revisi Undang Undang KPK." teriak Kusnadi.
Apa yang disampaikan Kusnadi ini, sempat membuat anggota dewan lainnya terkejut.
Baca Juga:
Diketahui, aksi yang dilakukan mahasiswa ini diikuti oleh beberapa elemen mahasiwa di Surabaya. Bukan hanya polisi, alutsista panser jenis Anoa milik TNI juga disiagakan di lokasi demo.
Puncaknya, akan dilakukan besok, (26/9), yang akan dikuti oleh seluruh elemen dari kota Surabaya dan sekitarnya. Bukan hanya mahasiswa, tetapi buruh, petani dan sebagainya akan ikut andil dalam aksi tersebut. Bahkan, pamflet pamflet ajakan dengan judul besar "Budhallo Chok...!" untuk aksi besok, sudah disebar melalui media sosial sejak dua hari kemarin.(*)
Berita ini ditulis berdasarkan laporan Budi Lentera, reporter dan kontribtuor merahpuh.com untuk wilayah Jawa Timur.
Baca Juga:
Revisi UU KPK Jangan Korbankan Semangat Pemberantasan Korupsi
Bagikan
A. Haris Budiawan/Budi Lentera
Berita Terkait
Simulasi Baru Polri Dinilai Jadi Langkah Positif Transformasi Penanganan Unjuk Rasa
Polisi Cari Pola dan Model Pengamanan Unjuk Rasa Yang Paling Humanis
Aksi Teaterikal Peringatan Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Jakarta
Aksi Demo Mahasiswa Peringatan Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Jakarta
Aksi Unjuk Rasa Emak-emak Tolak MBG di Depan Gedung Badan Gizi Nasional Jakarta
Buruh Kepung Gedung MPR/DPR Hari ini (22/9), Tolak Upah Murah dan Minta Sistem Outsourcing Dihapus
Soroti Kriminalisasi Usai Aksi 25 Agustus, Legislator PDIP: Ancaman Serius bagi Demokrasi
Sempat Dilaporkan Hilang setelah Demo di Jakarta, 2 Pemuda Akhirnya Ditemukan dan Minta Maaf
Demo Ojol 17 September 2025 di Istana dan DPR, Massa Tuntut Pencopotan Menteri Perhubungan
Aksi Unjuk Rasa Tuntut Sahkan RUU Perampasan Aset di Depan Gedung DPR