China Siapkan Hak Veto Tolak Perluasan Landas Kontinen Filipina

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Rabu, 19 Juni 2024
China Siapkan Hak Veto Tolak Perluasan Landas Kontinen Filipina

Sembilan Garis putus-putus (berwarna hijau) yang menandakan klaim China di Laut China Selatan, berdasarkan peta yang dibuat CIA pada 1988. (ANT/Central Intelligence Agency via Wikipedia)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - China menolak langkah Filipina untuk meminta persetujuan PBB guna memperluas landas kontinennya di wilayah Laut China Selatan. Bahkan, negara tirai bambu itu siap menggunakan hak veto mereka untuk menolak usulan yang diajukan Filipina.

"Filipina secara sepihak mengajukan kasus mengenai penetapan batas landas kontinen terluar di Laut China Selatan, yang melanggar hak kedaulatan dan yurisdiksi China," kata Juru Bicara Menteri Luar Negeri China Lin Jian, dikutip Antara, Rabu (19/6).

Beberapa diplomat Filipina di PBB telah menyampaikan informasi kepada Komisi PBB untuk mendaftarkan hak negara atas landas kontinen yang diperluas, atau ECS, di Wilayah Palawan Barat laut China Selatan.

"Aksi ini melanggar hukum internasional, termasuk Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS), dan bertentangan dengan ketentuan terkait Deklarasi tentang Perilaku Para Pihak di Laut China Selatan," imbuh Jubir Menlu China itu.

Baca juga:

100 Juta Ton Cadangan Minyak & Gas Bumi Baru Ditemukan di Laut China Selatan

Namun, Komisi PBB yang membawahi tentang Batas Landas Kontinen itu kemungkinan besar akan menolak pengajuan Filipina. Aturan prosedur komisi menegaskan jika kasus yang diajukan melibatkan wilayah yang disengketakan, komisi tidak boleh mempertimbangkan atau mengakuinya.

Hubungan antara Manila dan Beijing memburuk karena pertikaian lama atas wilayah di Laut China Selatan. Beijing mengklaim wilayah maritim luas di sana berdasarkan sembilan garis putus-putus yang membentang ratusan mil ke selatan dan timur dari provinsi paling selatan, Hainan

Padahal, putusan Pengadilan Arbitrase Tetap yang berbasis di Den Haag pada 2016 menyatakan klaim China tidak memiliki dasar hukum merujuk aturan hukum internasional. Namun, China menolak putusan itu dan telah berunding dengan ASEAN sejak 2002 untuk menetapkan kode etik di laut yang disengketakan. (*)

#Laut China Selatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Berita Terkait

Dunia
ASEAN Tengah Bahas Kode Etik Luat China Selatan, Tekan Konflik Regional
Hal itu termasuk hubungan antara CoC dan Deklarasi Perilaku (DoC) yang tidak mengikat di Laut China Selatan;
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 15 Juli 2025
ASEAN Tengah Bahas Kode Etik Luat China Selatan, Tekan Konflik Regional
Indonesia
Bakamla Tepis Isu Kapal Penjaga Pantai China Kembali Terobos Natuna Utara
Irvansyah memastikan kapal-kapal Bakamla secara bergantian terus berpatroli di Laut Natuna Utara setiap harinya.
Wisnu Cipto - Senin, 18 November 2024
Bakamla Tepis Isu Kapal Penjaga Pantai China Kembali Terobos Natuna Utara
Indonesia
Legislator PDIP Kritik Joint Statement RI-China Bisa Perkeruh Situasi Laut China Selatan
Isi dari poin sembilan joint statement antara Prabowo dengan Xi Jinping terkait kerja sama maritim.
Wisnu Cipto - Rabu, 13 November 2024
Legislator PDIP Kritik Joint Statement RI-China Bisa Perkeruh Situasi Laut China Selatan
Indonesia
Kapal China Ganggu Kegiatan Survei Pertamina di Laut Natuna Utara
Kapal tersebut, terdeteksi berada di baringan 125 derajat dengan jarak 7,3 nautical miles (nm), masuk dalam landas kontinen Indonesia di Laut Natuna Utara.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 21 Oktober 2024
Kapal China Ganggu Kegiatan Survei Pertamina di Laut Natuna Utara
Indonesia
Indonesia Butuh Kerja Sama Regional Jaga Keamanan Laut
Menjaga stabilitas kawasan menjadi salah satu fokus yang penting.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 25 September 2024
Indonesia Butuh Kerja Sama Regional Jaga Keamanan Laut
Indonesia
Indonesia Lolos dari Ancaman Siklon Yagi di Laut China Selatan
Siklon Yagi memiliki kecepatan maksimum 50 knot atau 95 kilometer per jam dan tekanan udara minimum 990 hPa.
Wisnu Cipto - Rabu, 04 September 2024
Indonesia Lolos dari Ancaman Siklon Yagi di Laut China Selatan
Dunia
Malaysia Tolak Klaim Perbatasan Maritim Baru Filipina Rambah Sabah
Filipina baru-baru ini telah mendaftarkan haknya atas landas kontinen yang diperluas di wilayah Palawan Barat Laut China Selatan.
Wisnu Cipto - Senin, 08 Juli 2024
Malaysia Tolak Klaim Perbatasan Maritim Baru Filipina Rambah Sabah
Dunia
China Siapkan Hak Veto Tolak Perluasan Landas Kontinen Filipina
Filipina telah meminta persetujuan PBB guna memperluas landas kontinennya di wilayah Laut China Selatan.
Wisnu Cipto - Rabu, 19 Juni 2024
China Siapkan Hak Veto Tolak Perluasan Landas Kontinen Filipina
Dunia
100 Juta Ton Cadangan Minyak & Gas Bumi Baru Ditemukan di Laut China Selatan
Rata-rata kedalaman laut di kawasan ladang minyak itu mencapai sekitar 500 meter
Wisnu Cipto - Minggu, 10 Maret 2024
100 Juta Ton Cadangan Minyak & Gas Bumi Baru Ditemukan di Laut China Selatan
Dunia
Tiongkok Bantah Klaim AS Soal Pernyataan Prabowo Terkait Laut China Selatan
Menhan Prabowo Subianto diketahui melawat ke AS pekan lalu untuk menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang komitmen pembelian 24 unit pesawat tempur F-15EX.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 29 Agustus 2023
Tiongkok Bantah Klaim AS Soal Pernyataan Prabowo Terkait Laut China Selatan
Bagikan