Bakamla Tepis Isu Kapal Penjaga Pantai China Kembali Terobos Natuna Utara

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Senin, 18 November 2024
Bakamla Tepis Isu Kapal Penjaga Pantai China Kembali Terobos Natuna Utara

Arsip- Kapal Bakamla saat mengusir CCG di Laut Natuna Utara (ANTARA/HO-Bakamla RI)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI menepis adanya kabar kapal penjaga pantai (coastguard) China yang kembali berlayar memasuki perairan zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia di Laut Natuna Utara saat ini.

“Saat ini, sudah tidak ada aktivitas kapal coastguard China,” kata Kepala Bakamla RI Laksamana Madya (Laksdya) TNI Irvansyah, saat dihubungi di Jakarta, Senin (18/11).

Irvansyah memastikan kapal-kapal Bakamla secara bergantian terus berpatroli di Laut Natuna Utara setiap harinya. Menurut dia, Bakamla saat ini diperkuat total 10 kapal patroli yang tersebar di tiga wilayah operasi dan setiap hari ada satu kapal yang mengawasi Laut Natuna Utara

Baca juga:

Kapal China Ganggu Kegiatan Survei Pertamina di Laut Natuna Utara

Namun, Kepala Bakamla mengakui kapal penjaga pantai China CCG 5402 bulan lalu sempat masuk perairan yurisdiksi Indonesia dan mengganggu aktivitas survei seismik PT Pertamina di atas kapal MV Geo Coral.

Laksdya Irvansyah menegaskan kapal patroli Bakamla sampai tiga kali menggelar operasi mengusir kapal penjaga pantai China itu, yaitu pada 21 Oktober, 24 Oktober, dan 25 Oktober.

“Operasi ini juga mencerminkan komitmen Bakamla RI dalam menjaga ketertiban dan keamanan maritim di perairan strategis Indonesia,” tandas jenderal bintang tiga itu.

Laut Natuna Utara merupakan perairan yurisdiksi Indonesia di Laut China Selatan, yang masuk dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia.

Baca juga:

Legislator PDIP Kritik Joint Statement RI-China Bisa Perkeruh Situasi Laut China Selatan

Walaupun demikian, China secara sepihak mengklaim perairan itu masuk dalam yurisdiksinya berdasarkan alasan historis 10-dash-line. Klaim 10-dash-line China itu mencakup seluruh perairan Laut China Selatan.

Namun, klaim sepihak China itu bertentangan dengan Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) Tahun 1982. Dikutip dari Antara, Indonesia dan China masuk dalam daftar negara yang meratifikasi UNCLOS. (*)

#Bakamla #Laut China Selatan #Perairan Natuna
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Berita Terkait

Indonesia
Korban Tewas Kebakaran Kapal Barcelona V Tambah Jadi 5 Orang, Ada Penderita Epilepsi Hingga Ibu Hamil
"Lima orang dilaporkan meninggal dunia, dua di antaranya belum teridentifikasi."
Wisnu Cipto - Senin, 21 Juli 2025
Korban Tewas Kebakaran Kapal Barcelona V Tambah Jadi 5 Orang, Ada Penderita Epilepsi Hingga Ibu Hamil
Dunia
ASEAN Tengah Bahas Kode Etik Luat China Selatan, Tekan Konflik Regional
Hal itu termasuk hubungan antara CoC dan Deklarasi Perilaku (DoC) yang tidak mengikat di Laut China Selatan;
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 15 Juli 2025
ASEAN Tengah Bahas Kode Etik Luat China Selatan, Tekan Konflik Regional
Indonesia
Demi Wujudkan Poros Maritim, DPR Dorong Sistem Keamanan Laut Terintegrasi dan Coast Guard Berwenang
Elita menyoroti ancaman bawah laut dan minimnya kemampuan deteksi kapal selam asing yang dimiliki Indonesia
Angga Yudha Pratama - Senin, 28 April 2025
Demi Wujudkan Poros Maritim, DPR Dorong Sistem Keamanan Laut Terintegrasi dan Coast Guard Berwenang
Indonesia
Doa Restu Ibu Gagal Selundupkan 30 Ton Pasir Timah ke Malaysia, Kapal Rusak di Tengah Laut
KM Doa Restu Ibu diawaki lima ABK dan tidak dilengkapi dokumen pelayanan maupun dokumen muatan yang sah
Wisnu Cipto - Jumat, 25 April 2025
Doa Restu Ibu Gagal Selundupkan 30 Ton Pasir Timah ke Malaysia, Kapal Rusak di Tengah Laut
Indonesia
8 Kapal Ikan Asal Vietnam ‘Tertangkap Basah’ Masuk Indonesia secara Ilegal
Penindakan terhadap kapan ilegal asing ke wilayah Indonesia terus berlangsung.
Ikhsan Aryo Digdo - Rabu, 04 Desember 2024
8 Kapal Ikan Asal Vietnam ‘Tertangkap Basah’ Masuk Indonesia secara Ilegal
Indonesia
Bakamla Tepis Isu Kapal Penjaga Pantai China Kembali Terobos Natuna Utara
Irvansyah memastikan kapal-kapal Bakamla secara bergantian terus berpatroli di Laut Natuna Utara setiap harinya.
Wisnu Cipto - Senin, 18 November 2024
Bakamla Tepis Isu Kapal Penjaga Pantai China Kembali Terobos Natuna Utara
Indonesia
Legislator PDIP Kritik Joint Statement RI-China Bisa Perkeruh Situasi Laut China Selatan
Isi dari poin sembilan joint statement antara Prabowo dengan Xi Jinping terkait kerja sama maritim.
Wisnu Cipto - Rabu, 13 November 2024
Legislator PDIP Kritik Joint Statement RI-China Bisa Perkeruh Situasi Laut China Selatan
Indonesia
Bakamla Perkuat Pertukaran Data Informasi Intelijen dan Deteksi Anomali
Badan Keamanan Laut (Bakamla) memperkuat pertukaran data informasi dan intelijen dalam 100 hari kerja di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Wisnu Cipto - Senin, 11 November 2024
Bakamla Perkuat Pertukaran Data Informasi Intelijen dan Deteksi Anomali
Indonesia
Di Hadapan Komisi I, Bakamla Janji Perkuat Pesisir dan Laut Indonesia di
Saat ini, Bakamla sudah bekerja sama dengan negara sahabat seperti Malaysia dan Australia
Angga Yudha Pratama - Senin, 11 November 2024
Di Hadapan Komisi I, Bakamla Janji Perkuat Pesisir dan Laut Indonesia di
Indonesia
Kapal China Ganggu Kegiatan Survei Pertamina di Laut Natuna Utara
Kapal tersebut, terdeteksi berada di baringan 125 derajat dengan jarak 7,3 nautical miles (nm), masuk dalam landas kontinen Indonesia di Laut Natuna Utara.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 21 Oktober 2024
Kapal China Ganggu Kegiatan Survei Pertamina di Laut Natuna Utara
Bagikan