Indonesia Butuh Kerja Sama Regional Jaga Keamanan Laut


Ilustrasi posisi KN Pulau Nipah-321 dan kapal Penjaga Pantai China nomor lambung 5204, di zona ekonomi eksklusif Indonesia di Laut Natuna Utara
MerahPutih.com - Selama sepuluh tahun, Presiden Joko Widodo diklaim memperjuangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam strategi geopolitiknya.
Tenaga Profesional Bidang Hubungan Internasional dan Diplomasi pada Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Edy Prasetyono mengatakan, strategi geopolitik Indonesia berfokus pada stabilitas kawasan dan pertumbuhan ekonomi.
"Menjaga stabilitas, mencegah terjadinya konflik, itu fokus pertama. Yang kedua adalah pertumbuhan ekonomi,” ujar Edy ketika memberi keterangan disela-sela Jakarta Geopolitical Forum 2024, Jakarta, Rabu.
Edy menekankan, menjaga stabilitas kawasan menjadi salah satu fokus yang penting, sebab pertumbuhan ekonomi tersebut hanya bisa dicapai apabila dalam situasi damai dan kerja sama regional. Terlebih, terdapat pengaruh dari negara-negara besar di kawasan.
Baca juga:
Indonesia Lolos dari Ancaman Siklon Yagi di Laut China Selatan
"Luar biasa mereka (negara-negara besar) kompetisinya,” kata Edy.
Terkait dengan fokus kedua, yakni pertumbuhan ekonomi, Edy mengatakan 90 persen perdagangan bergantung pada jalur laut. Oleh karena itu, kerja sama dan kolaborasi antarnegara terkait dengan keamanan laut dibutuhkan.
"Ini untuk membuat suasana perdagangan yang lebih kondusif untuk pertumbuhan ekonomi nasional. Kalau misalnya ada kerja sama atau kolaborasi antara beberapa negara, akan jauh lebih baik,” kata Edy. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
ASEAN Tengah Bahas Kode Etik Luat China Selatan, Tekan Konflik Regional

Bakamla Tepis Isu Kapal Penjaga Pantai China Kembali Terobos Natuna Utara

Legislator PDIP Kritik Joint Statement RI-China Bisa Perkeruh Situasi Laut China Selatan

Bakamla Perkuat Pertukaran Data Informasi Intelijen dan Deteksi Anomali

Kapal China Ganggu Kegiatan Survei Pertamina di Laut Natuna Utara

Indonesia Butuh Kerja Sama Regional Jaga Keamanan Laut

Indonesia Lolos dari Ancaman Siklon Yagi di Laut China Selatan

Malaysia Tolak Klaim Perbatasan Maritim Baru Filipina Rambah Sabah

China Siapkan Hak Veto Tolak Perluasan Landas Kontinen Filipina

100 Juta Ton Cadangan Minyak & Gas Bumi Baru Ditemukan di Laut China Selatan
