Ceritakan Kisah Sisupala, Sekjen PDIP Ingatkan Karma Politik

Dwi AstariniDwi Astarini - Minggu, 09 Juni 2024
Ceritakan Kisah Sisupala, Sekjen PDIP Ingatkan Karma Politik

Lewat kisah Sisupala, Hasto Kristiyanto ingatkan karma politik.(foto: Merahputih.com/Ponco Sulaksono)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM - DPP PDI Perjuangan (PDIP) menggelar wayangan bersama Dalang Ki Warseno Slank dan Ki Amar Pradopo dengan lakon Pandu Swargo dalam rangka memperingati Bulan Bung Karno 2024 di Sekolah Partai PDIP, Sabtu (8/6).

Sekretaris jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan ini bukan kali pertama partainya mengadakan pementasan wayang. Dia menceritakan pada 28 Juli 2023, PDIP juga menggelar wayang dengan lakon Pandawa Syukur (Sesaji Rojosuyo) untuk memperingati reformasi, yang saat memperjuangkan hal tersebut, kantor DPP PDI diserang dan dibakar pada 27 Juli 1996.

Hasto mengisahkan dalam lakon tersebut diceritakan bagaimana Kresna yang marah dan membunuh sepupunya, Sisupala. Ia melupakan kebaikan saudaranya sendiri. Sisupala dilahirkan dalam keadaan cacat, matanya tiga dan tangannya yang lebih dari dua.

“Tidak sempurna, lalu bapaknya yang begitu sayang dengan anaknya berdoa kepada Tuhan Yang Mahakuasa agar anaknya dapat menjadi manusia normal. Orang yang menyembuhkan itu ialah Kresna melalui pengembaraan dan perbuatan baiknya,” cerita Hasto saat membuka pergelaran wayang di halaman Masjid At Taufiq, Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Baca juga:

Peringati Bulan Bung Karno, PDIP Gelar Wayangan dengan Lakon 'Pandu Swargo'

Politikus asal Yogyakarta ini menyampaikan kematian Sisupala di tangan Kresna, sosok yang menyembuhkannya, tetapi juga orang yang mendidik dan membesarkannya.

Di dalam perjalanan kehidupanny, lanjut Hasto, Sisupala berhasil menjadi raja. Namun, Sisupala melupakan Kresna bahkan menghinanya lebih dari 100 kali. “Karena dulu Kresna berjanji kepada bapak Sisupala, ini kalau Sisupala ini menghina Kresna lebih dari seratus kali, akan langsung di situlah akhir hidupnya. Jadi, dihitung terus. Maka ketika lewat, keluarlah batasnya, karena ada seorang yang lupa terhadap siapa yang membesarkannya. Kemudian muncullah amarah dari Kresna dan tamatlah itu Sisupala,” cerita Hasto.

Menurut Hasto, di dalam wayang, ada ritual kehidupan dan problematika hidup, termasuk di dalam menjadikan kekuasaan dengan menghalalkan segala cara.

“Di dalam wayang ini kita diajarkan nilai-nilai kehidupan, suatu pertarungan antara yang baik dan yang buruk, antara Satria Pandawa yang dibantu para Punakawan sebagai representasi dari wong cilik, tetapi bijaksana berhadapan dengan Kurawa. Sekarang ini rupanya banyak juga Kurawa di dalam dunia kehidupan kita,” tutur Hasto.

Namun, dia menyampaikan, sebagaimana ajaran Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, di dalam politik tidak boleh dendam.

“Di politik ini kita diajarkan oleh Bu Mega untuk tidak boleh dendam. Biarlah Sisupala ini nanti terkena karmanya, saudara-saudara sekalian,” kata Hasto.(Pon)

#PDIP #Hasto Kristiyanto
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
Dalam praktiknya, para PKL yang tergabung dalam asosiasi tersebut banyak menemui kendala ketika mengakses permodalan ke institusi keuangan milik pemerintah (Himbara).
Dwi Astarini - Jumat, 31 Oktober 2025
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
Indonesia
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Makna Sumpah Pemuda tidak hanya soal persatuan teritorial, tetapi juga semangat kebangsaan dan kesadaran geopolitik yang menjadi fondasi kuat Indonesia.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Indonesia
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Generasi muda tidak boleh hanya menjadi objek pembangunan.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Indonesia
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Ketua DPP PDIP, Ribka Tjiptaning, menolak usulan pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto. Ia menilai, bahwa Soeharto merupakan sosok pelanggar HAM.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Indonesia
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
PDIP menyerahkan kasus dugaan korupsi proyek Whoosh kepada KPK. Hal itu diungkapkan oleh Ketua DPP PDIP, Ribka Tjiptaning.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
Indonesia
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
Meminta agar penyelesaian utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dilakukan secara business to business (B2B).
Dwi Astarini - Senin, 27 Oktober 2025
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
Indonesia
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Adanya penolakan tersebut berarti ada harapan dari masyarakat yang harus didengar.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Indonesia
Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
Pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto justru akan bertentangan dengan semangat reformasi yang bertujuan membatasi kekuasaan.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
Indonesia
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Soeharto kini diusulkan jadi pahlawan nasional. Politisi PDIP mengatakan, bahwa aktivis 1998 bisa dianggap sebagai pengkhianat.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Indonesia
Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad
Hari Santri merupakan waktu yang tepat untuk menggali kembali gagasan-gagasan Islam Bung Karno yang berakar pada spiritualitas dan nasionalisme.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad
Bagikan