Cerita Suratno Penjual Tempe yang Naik Haji Setelah 11 Tahun Menabung
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melepas 360 Calhaj Kloter Embarkasi Solo di di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (23/5) malam. (MP/Humas Pemprov Jateng)
MerahPutih.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen melepas sebanyak 360 calon jemaah haji (calhaj) kloter pertama Embarkasi Solo dari Kabupaten Grobogan di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (23/5) malam.
Sebelum melepas calhaj, Ganjar menyempatkan diri berdiskusi dengan salah satu calhaj atas nama Suratno (60) yang merupakan penjual tempe.
Suratno berkisah setiap hari menyisihkan keuntungan menjual tempe untuk ditabung sebagai biaya haji. Hasil menabung jualan tempe selama 11 tahun itu yang kemudian mengantarkannya bisa berangkat ke Tanah Suci.
Baca Juga:
16 Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah
"Saya menabung selama 11 tahun dari hasil berjualan tempe. Jualan tempe membungkus dengan daun pisang," kata Suratno.
Dia mengatakan, sudah lama ingin bertekad naik haji melaksanakan ibadah rukun iman ke-5. Usaha jualan tempe sempat dihantam pandemi COVID-19 selama dua tahun sepi pembeli.
"Istri saya sudah berangkat haji pada 2020. Tahun ini giliran saya naik haji. Butuh waktu tiga tahun saya bisa berangkat setelah istri," katanya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi kerja keras Suratno yang bisa naik haji dengan cara menabung setiap hari selama 11 tahun.
"Apa yang dilakukan oleh Untung itu adalah sedikit contoh bagaimana kebulatan tekad para calon jamaah haji menunaikan rukun Islam kelima," kata Ganjar.
Baca Juga:
Atribut Politik dan Jimat Dilarang Dibawa Jemaah Haji
Ia berharap ibadah haji yang sudah ditunggu-tunggu itu berjalan lancar sehingga menjadi haji mabrur dan selamat sampai pulang ke rumah nanti. Dia juga berharap kuota ibadah haji bisa terus bertambah sehingga lebih banyak yang bisa berangkat.
"Semuanya dikasih kesempatan karena makin hari makin panjang antreannya. Jadi kesempatannya mesti diatur. Syukur-syukur nanti kuotanya bisa bertambah," ucap dia.
Ganjar juga mengimbau kepada para calon jemaah haji untuk menjaga kesehatan selama perjalanan, berada di tanah suci, dan nanti pulang ke rumah masing-masing. Apabila ada hal yang tidak diketahui disarankan agar bertanya kepada pendamping.
"Terus komunikasi dengan pendamping. Kalau ada yang tidak tahu jalan ditanyakan karena sebagian besar tadi belum pernah ke sana. Biasanya yang terjadi sering tersesat, jadi lebih waspada," tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
360 Calhaj Kloter Pertama Grobogan Tiba di Asrama Haji Donohudan
Bagikan
Berita Terkait
Protes Amphuri Munculnya Legalisasi Umrah Mandiri di Indonesia
Kampung Haji Indonesia Diyakini Turunkan Biaya Haji
Kementerian Haji Tetapkan BPIH 2026 setelah raker dengan DPR, Bulan Ini
Presiden Prabowo Klaim Indonesia yang Pertama Punya Perkampungan Haji di Mekah
Perintah Prabowo ke Gus Irfan: Pangkas Waktu Tunggu Haji dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
KPK Mulai Sasar Masalah Katering di Kasus Dugaan Korupsi Haji
Menteri Haji dan Umrah Datangi KPK Bahas Pencegahan Korupsi Penyelenggaraan Haji
BPIH 2026 Diharap Bisa Diputus Bulan Depan, Penetapan Kuota Harus Merujuk Daftar Tunggu
Kuota Haji 2026 Tetap 221 Ribu, Menteri Irfan Ungkap Skema Baru Pembagian Berdasarkan Antrean Jemaah
Pakar Sebut Kewenangan Atribusi Menag tidak Melawan Hukum