Cerita Koordinator Tim Hukum KLB Demokrat Kembali Lawan BW di Meja Hukum

Zulfikar SyZulfikar Sy - Senin, 15 Maret 2021
Cerita Koordinator Tim Hukum KLB Demokrat Kembali Lawan BW di Meja Hukum

Ketua Bidang Advokasi dan Hukum Partai Demokrat versi KLB Razman Nasution di kantor SPKT Polda Metro Jaya, Sabtu (13/3/2021) (ANTARA/Laily Rahmawaty)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) resmi menunjuk mantan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto (BW) sebagai pengacara mereka.

BW telah melaporkan 10 pihak yang diduga terlibat KLB dan diduga melakukan perbuatan melawan hukum.

Koordinator tim hukum PD hasil KLB Deli Serdang, Razman Arif Nasution mengaku, punya "kenangan" tersendiri terhadap BW.

Baca Juga:

BW Sebut KLB Partai Demokrat Cermin Brutalitas Demokrasi Era Jokowi

"Bagi saya ini pertarungan saya (yang) kedua dengan BW setelah pertarungan pertama saya dengan beliau," kata Razman kepada wartawan yang dikutip, Senin (15/3).

Razman menuturkan, "pertarungan" awal dengan BW pernah terjadi pada saat dirinya menjadi salah satu kuasa hukum Kepala BIN Budi Gunawan saat "melawan" KPK yang waktu itu salah satu pimpinannya adalah BW.

Untuk itu, Razman mengaku senang bisa bertemu kembali dengan BW di arena pertarungan merebut keabsahan Partai Demokrat. Bahkan, ia mengaku siap bertarung dengan BW.

"Saya sangat senang beliau jadi ketua tim hukum AHY," ucapnya.

Diketahui, Razman yang juga telah ditunjuk sebagai kepala badan komunikasi strategis kubu Moeldoko telah melaporkan oknum politisi Demokrat terkait dugaan fitnah dan pencemaran nama baik terhadap sejumlah tokoh KLB ke Polda Metro Jaya.

 Mantan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto (Kanan) (MP/Ponco Sulaksono)
Mantan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto (Kanan). (MP/Ponco Sulaksono)

Razman juga menegaskan, pelaksanaan KLB itu tidak ada hubungannya dengan pemerintah pusat.

Dia menyebut, Presiden Jokowi hingga Menkumham Yasonna Laoly tidak terkait dengan pelaksanaan KLB.

"Jadi saya perlu luruskan, ini tidak ada hubungannya dengan Pak Presiden, Wapres, Menkumham. Tidak ada ini. Ini murni pribadi Bapak Moeldoko. Jelas ya," sambung dia.

Razman pun menyesalkan pernyataan yang keluar dari mulut Bambang Widjojanto tersebut.

Menurutnya, sebagai seorang pengacara, Bambang Widjojanto seharusnya mampu menahan diri dalam berucap. Dia pun mengingatkan BW untuk tidak melontarkan pernyataan yang menimbulkan perdebatan di publik.

"Saya menyesalkan BW yang mengatakan ini yang diserang negara dan ada brutalitas di situ," jelas Razman.

Sebelumnya, pernyataan soal brutalitas era demokrasi Presiden Jokowi terkait KLB Demokrat disampaikan saat dia mendatangi Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat bersama 12 kuasa hukum lain.

Ketua Bamkostra DPP PD Herzaky Mahendra Putra menggandeng mereka dalam mengajukan gugatan.

Baca Juga:

Pagi Ini Demokrat Kubu AHY Bawa KLB Deli Serdang ke Pengadilan

BW meminta pemerintah tak mengakomodasi pihak-pihak yang terlibat KLB Deli Serdang. Dia menilai, ada brutalitas demokrasi jika KLB diakomodasi pemerintah.

"Kalau kemudian ini diakomodasi, difasilitasi, tindakan-tindakan seperti ini, ini bukan sekadar abal-abal, ini brutalitas, brutalitas demokratif terjadi di negara ini pada periode kepemimpinannya Pak Jokowi," ujar BW kepada wartawan, Jumat (12/3).

BW menegaskan, persoalan PD merupakan masalah bangsa yang serius. Dia mengingatkan masalah yang menimpa PD juga bisa terjadi terhadap partai lain.

"Kalau orang-orang seperti ini difasilitasi dan diberi tempat, kemudian sebuah partai akan bisa dihancurkan dengan cara begini," ujar BW. (Knu)

Baca Juga:

Gandeng Eks Pimpinan KPK, Partai Demokrat Gugat Penggagas KLB ke PN Jakpus

#Partai Demokrat #Jenderal Moeldoko #Bambang Widjojanto #Razman Arif Nasution
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Demokrat Respons Usulan Koalisi Permanen, Tegaskan Fokus ke Penanganan Bencana
Energi politik semestinya dicurahkan untuk memastikan penanganan bencana berjalan cepat dan efektif.
Dwi Astarini - Rabu, 10 Desember 2025
Demokrat Respons Usulan Koalisi Permanen, Tegaskan Fokus ke Penanganan Bencana
Indonesia
Percepat Penanganan Bencana Sumatra, Demokrat Desak Pemerintah Buka Akses Bantuan Asing
Partai Demokrat mendesak pemerintah untuk membuka akses bantuan asing. Hal itu dilakukan demi mempercepat penanganan darurat bencana Sumatra.
Soffi Amira - Senin, 08 Desember 2025
Percepat Penanganan Bencana Sumatra, Demokrat Desak Pemerintah Buka Akses Bantuan Asing
Indonesia
Jokowi Sebut Whoosh Investasi Sosial, Demokrat: Siapa yang Talangi Kerugiannya?
Jokowi sebut Whoosh jadi investasi sosial. Demokrat mempertanyakan siapa yang akan menalangi kerugiannya.
Soffi Amira - Sabtu, 01 November 2025
Jokowi Sebut Whoosh Investasi Sosial, Demokrat: Siapa yang Talangi Kerugiannya?
Indonesia
Partai Demokrat Dukung Menkeu soal Dana Pemda Mengendap, Tawarkan Solusi Efektif
Fenomena APBD mengendap di perbankan bukan sekadar persoalan teknis pengelolaan kas daerah, melainkan menggambarkan masalah struktural keuangan daerah.
Dwi Astarini - Jumat, 24 Oktober 2025
Partai Demokrat Dukung Menkeu soal Dana Pemda Mengendap, Tawarkan Solusi Efektif
Indonesia
Demokrat ‘Pelototi’ Paket Stimulus Kuartal IV 2025: Ingin Tepat Sasaran dan Berkelanjutan
Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat menegaskan pentingnya pengawasan dan kolaborasi antara pemerintah dan DPR.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 08 Oktober 2025
Demokrat ‘Pelototi’ Paket Stimulus Kuartal IV 2025: Ingin Tepat Sasaran dan Berkelanjutan
Indonesia
Ramai Video SBY Tak Salami Kapolri saat Peringatan HUT ke-80 TNI, Demokrat Tegaskan Hubungan Baik-Baik Saja
Narasi yang beredar menyebut seolah-olah hubungan antara pendiri Partai Demokrat dan Kapolri tidak akrab.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 07 Oktober 2025
Ramai Video SBY Tak Salami Kapolri saat Peringatan HUT ke-80 TNI, Demokrat Tegaskan Hubungan Baik-Baik Saja
Indonesia
Geger Kematian Balita di Sukabumi, Demokrat: Bukti Gagalnya Negara Lindungi Rakyat Miskin
Politikus Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin mengatakan, kasus kematian balita di Sukabumi menjadi bukti gagalnya negara melindungi rakyat.
Soffi Amira - Rabu, 20 Agustus 2025
Geger Kematian Balita di Sukabumi, Demokrat: Bukti Gagalnya Negara Lindungi Rakyat Miskin
Indonesia
BUMD PT BDS Pemkab Bandung Gagal Bayar Proyek Ketahanan Pangan
PT BDS belum membayar vendor atas proyek ketahanan pangan yang dijanjikan sebagai program prioritas Pemkab Bandung.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
BUMD PT BDS Pemkab Bandung Gagal Bayar Proyek Ketahanan Pangan
Indonesia
Tegaskan Roy Suryo Sudah Mundur Sejak 2019, Demokrat Sebut Ada Upaya Adu Domba SBY dengan Jokowi
Partai Demokrat membantah tuduhan dalang di balik kasus ijazah palsu Jokowi
Wisnu Cipto - Senin, 28 Juli 2025
Tegaskan Roy Suryo Sudah Mundur Sejak 2019, Demokrat Sebut Ada Upaya Adu Domba SBY dengan Jokowi
Indonesia
Kondisi SBY Makin Membaik, 2-3 Hari Lagi Sudah Boleh Pulang dari RSPAD
SBY dirawat karena membutuhkan istirahat usai menjalani rangkaian aktivitas yang sangat padat di dalam dan luar negeri.
Wisnu Cipto - Senin, 21 Juli 2025
Kondisi SBY Makin Membaik, 2-3 Hari Lagi Sudah Boleh Pulang dari RSPAD
Bagikan