Cerita Ardhito Pramono, Pernah Hampir Overdosis Hingga Depresi


Ardhito Pramono (Foto: Instagram/@ardhitopramono)
SECARA terang-terangan penyanyi Ardhito Pramono mengaku pernah menggunakan narkoba. Setidaknya 4 tahun silam ia pernah terjerumus menggunakan obat-obatan terlarang itu. Sampai-sampai dia hampir mengalami overdosis.
Pengalaman Ardhito dia ceritakan melalui Chanel Youtube Gofar Hilman. "Lu sempet drugs?," tanya Gofar kepada Ardhito. Kemudian Ardhito menjawab cintanya dengan mantan kekasihnya kandas karena dia menggunakan narkoba. "Pernah dulu. Sekarang udah gak sama sekali. Dulu gua putus karena drugs," kenang Ardhito.
Baca juga:
3 Tren pada Generasi Milenial yang Seringkali Berujung pada Depresi
Penyanyi 24 tahun itu sempat memiliki masalah keluarga. Karena stres akhirnya dia nekat meminum 10 butir narkoba jenis dulmolid sambil minum kopi hitam. "Waktu itu gua hampir OD. Gua dulu minum dulmolid satu strip. Gua minum 10 karena keluarga lagi bermasalah ya," cerita dia.
Tak lama setelah meminum dulmolid itu. Ardhito pun tertidur. Namun, ternyata yang ia rasakan bukanlah terlelap. Seperti di dalam mimpi. Dia merasa terbangun dari tubuhnya. Rupanya dia mati suri karena hampir mengalami overdosis.

Saat itu dia tersadar bahwa raganya tidak menyatu lagi dengan jasadnya. Ardhito akhirnya pasrah. Jika memang sudah saatnya dia meninggal. Dia pun sudah siap saat itu. "Yaudahlah ini yang gua pengen, mati," tuturnya.
Namun, yang maha kuasa masih memberikan kesempatan kedua kepada penyanyi berkacamata itu. Tak lama kemudian. Ardhito bisa terbangun dari mati surinya. Dia merasa sangat bersyukur dan semenjak kejadian itu ia bertekad tidak mau lagi mengonsumsi narkoba. "Setelah itu gua berenti narkobing terus gua agak lebih spiritual," imbuhnya.
Baca juga:
Sering Keliru! Ketahui Perbedaan Antara Psikolog, Psikiater, dan Pekerja Sosial
Secara gamblang pelantun lagu The Bitterlove itu mengaku kepada Gofar kalau dia mengalami depresi. Saking depresinya. Ardhito pun mencoba mencari pertolongan dari dokter di rumah sakit jiwa yang berlokasi di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan.
Di rumah sakit tersebut dirinya menjalani rangkaian tes agar dokter bisa memastikan diagnosa terhadap Ardhito. Hasil tes itu memang menjelaskan bahwa Ardhito memiliki masalah mental depresi. "Kata dokter depresi, tapi belum ke bipolar ya," ujar penyanyi asal Jakarta itu.
Karena pengalaman depresinya. Ardhito pun akhirnya menciptakan sebuah lagu bertajuk Say Hello. Singkatnya, lagu itu menceritakan agar orang yang depresi bisa memaksakan diri menyapa orang sekitar.
Menurut Ardhito, depresi merupakan masalah serius. Tapi, setiap individu tidak bisa menentukan apakah mereka depresi atau tidak. Sehingga butuh diagnosa dari dokter yang bersangkutan untuk memastikan seseorang memang mengalami masalah depresi. "Cari dokter tepat dan say hello (kepada seseorang), jadi coba open aja," kata Ardhito.
Ardhito juga berharap agar di Indonesia pemerintah bisa menanggapi masalah depresi dengan lebih serius. Sebab, depresi bisa berujung terhadap bunuh diri. Sehingga perlu adanya nomor telepon darurat yang bisa dihubungi penderita depresi. (ikh)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
