Sains

Cerdas, Riset Buktikan Lebah Mampu Pecahkan Teka-Teki

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Kamis, 09 Maret 2023
Cerdas, Riset Buktikan Lebah Mampu Pecahkan Teka-Teki

Ternyata bumblebee selain bermanfaat bagi para petani mampu memecahkan teka-teki serta transfer ilmu ke anggota koloninya. (Foto: Pexels/Matthias Zomer)

Ukuran:
14
Audio:

KETIKA mendengar kata lebah, aspek yang biasanya melintas di pikiran adalah serangga yang suka berkoloni dan mampu menghasilkan madu yang juga dapat dimanfaatkan oleh manusia.

Namun, tahukah kamu dari belasan ribu spesies lebah, ternyata ada banyak juga yang tak bisa dipanen madunya. Salah satunya adalah dari genus Bombus dengan spesiesnya yang lebih dikenal dengan nama bumblebee atau lebah besar.

Walau tak menghasilkan madu yang bisa dipanen, lebah jenis ini juga memiliki hubungan penting dengan manusia mengingat bumblebee sangat membantu proses penyerbukan tanaman serta bunga di perkebunan. Selain itu, terdapat juga aspek menarik dari bumblebee yang baru-baru ini terungkap berkat riset peneliti. Karena ternyata lebah satu ini mampu memecahkan teka-teki.

Baca juga:

Ramai di Media Sosial, Madu Alami Berwarna Ungu

Cerdas, Riset Buktikan Lebah Mampu Pecahkan Teka-Teki
Riset ini dilakukan oleh para ahli dari Queen Mary University of London. (Foto: Wikipedia)

Aspek unik ini terungkap usai riset yang dilakukan oleh para ahli di Queen Mary University of London. Di mana riset ini melibatkan sekumpulan lebah jenis Bombus terrestris, serta kotak teka-teki yang di dalamnya berisi gula guna menarik perhatian serangga tersebut untuk memecahkannya.

Berdasarkan temuan mereka yang dipublikasikan di jurnal Plos Biology, bumblebee bukan hanya mampu memecahkan teka-teki tapi juga melakukan ‘transfer ilmu’ ke lebah lainnya di koloni tersebut.

Para peneliti membagi bumblebee di riset ini menjadi dua tipe. Pertama sebagai demonstrator yang dilatih membuka kotak teka-teki menggunakan dua metode. Metode satu dilakukan lebah menekan tab merah untuk membuka tutup searah jarum jam dan metode dua dengan menekan tab biru untuk memutar tutup kota lawan arah jarum jam.

Tipe kedua adalah lebah pengamat yang disebut memperhatikan step by step dari bumblebee demonstrator. Menariknya, ketika lebah yang jadi pengamat ditugaskan membuka kotak, sebanyak 98 persen mereka menggunakan metode yang dilakukan salah satu demonstrator, walau ada sekitar 2 persen persen memilih metode lainnya.

Baca juga:

5 Hewan ini Main Hati untuk Bertahan Hidup

Cerdas, Riset Buktikan Lebah Mampu Pecahkan Teka-Teki
Dari riset terungkap bahwa perilaku populer di dalam koloni lebah besar ternyata bisa terjadi melalui proses transfer pengetahuan. (Foto: Pexels/Michael Hodgins)

Metode yang lebih populer ini muncul usai peneliti melepaskan lebah penarik tab merah dan biru ke dalam koloni. Lebah pengamat pun mulai mencoba memecahkan teka-teki yang awalnya menggunakan kedua metode tapi seiring waktu berjalan, mayoritas bumblebee memilih satu metode saja dan menjadi cara yang paling dominan.

“Lebah dan memang invertebrata pada umumnya, masih belum diketahui menunjukan fenomena seperti ini saat di alam liar. Tapi berdasarkan percobaan kami, kami melihat penyebaran dan upaya menjaga tren perilaku tertentu di dalam kelompok lebah yang mirip dengan primata dan burung,” ungkap ketua penelitian ini Dr Alice Bridges, sebagaimana dikutip dari Evening Standard, Selasa (7/3).

“Perilaku repertoar serangga sosial seperti bumblebee ini menjadi hal yang paling rumit di planet ini, tapi sebagian besar dari perilaku ini bisa dianggap naluriah. Penelitian kami menunjukan bahwa pembelajaran sosial mungkin memiliki pengaruh yang lebih besar pada evolusi perilaku daripada yang dibayangkan sebelumnya,” sambungnya. (aru)

Baca juga:

Terkesan Menakutkan, Ternyata Jaring Laba-Laba Baik untuk Luka

#Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Dunia
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Stuart Semple klaim ciptakan warna cat baru hasil eksperimen ilmiah.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 26 April 2025
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Fun
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Ilmuwan temukan warna ‘olo’ — biru-hijau super pekat yang hanya terlihat dengan teknologi laser Oz.
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 21 April 2025
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Bagikan