Kesehatan Mental

Cemas Ada Manfaatnya untuk Kesehatan

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Selasa, 29 Desember 2020
Cemas Ada Manfaatnya untuk Kesehatan

Kekhawatiran menyehatkan terutama saat kita dihadapi dengan bahaya nyata. (Foto: 123RF/fizkes)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KITA sering diberi tahu, tidak baik hidup dalam ketakutan atau membiarkan kekhawatiran dan cemas menguasai diri. Nasehat ini pasti ada manfaatnya. Jika cemas menjadi berlebihan, itu dapat membatasi kemampuanmu untuk menikmati hidup sepenuhnya dan mempersulit pencapaian tujuan.

Namun, ada yang namanya cemas yang sehat. Menurut penelitian terbaru, kekhawatiran menyehatkan terutama ketika kita dihadapkan pada bahaya yang nyata. Dalam sebuah penelitian terhadap lebih dari 300.000 orang dewasa di Inggris Raya, peserta yang menganggap diri mereka pencemas bernasib lebih baik secara kesehatan daripada mereka yang tidak terlalu khawatir.

Baca juga:

4 Cara Mengatasi Masalah Kesehatan Mental

Selama periode beberapa tahun, mereka memiliki risiko kematian yang lebih rendah dari berbagai kondisi, termasuk kanker , penyakit kardiovaskular, penyakit pernapasan, dan kecelakaan.

Ada cemas yang sehat. (Foto: 123RF/Somsak Sudthangtum)

Para peneliti mengajukan penjelasan potensial untuk perbedaan-perbedaan ini. Orang-orang yang merasa khawatir mungkin lebih memperhatikan masalah fisik dan segera mencari perhatian medis untuk mereka, meningkatkan kemungkinan mendeteksi, dan mengobati penyakit pada tahap awal. Selain itu, mereka mungkin terlibat dalam lebih banyak perilaku yang mempromosikan kesehatan seperti olahraga dan makan sehat.

Dalam penelitian ini disebutkan, emosi negatif lainnya, seperti kemarahan dan ketegangan, tidak memiliki manfaat yang sama dengan cemas. Mungkin karena mereka tidak meningkatkan kewaspadaan kesehatan dengan cara yang sama. Khawatir mungkin merupakan emosi yang tidak menyenangkan, tetapi dapat memotivasi kita untuk bertindak dengan cara yang melindungi diri sendiri dan orang lain.

Penelitian lain juga menemukan manfaat kesehatan yang terkait dengan cemas. Sebagai contoh, sebuah penelitian menemukan bahwa perokok yang lebih khawatir tentang efek negatif merokok terhadap kesehatan lebih cenderung berhenti dalam waktu delapan bulan. Meskipun, ini hanya terjadi jika mereka juga memiliki efikasi diri tinggi, yang berarti mereka percaya memiliki kemampuan untuk berhenti jika mau.

Perokok yang khawatir bisa berhenti merokok. (Foto: 123RF/Antonio Guillem)

Studi lain menemukan bahwa orang yang tidak hanya memahami risiko kanker kulit tetapi mengkhawatirkannya, lebih cenderung memakai tabir surya sebagai tindakan pencegahan.

Terlepas dari manfaat ini, mencemaskan kesehatan dapat menjadi kontraproduktif dalam beberapa keadaan. Misalnya, kita mungkin takut akan perilaku yang sebenarnya aman atau terus mengkhawatirkan gejala yang ternyata tidak berbahaya.

Baca juga:

Psikolog: Rahasia Anti Galau saat Tidak Bisa Mudik

Kekhawatiran kronis yang tidak konstruktif, terkait kesehatan atau tidak, juga dapat mengganggu kualitas tidur dan meningkatkan risiko penyakit terkait stres. Kekhawatiran yang berlebihan juga merupakan gejala dari gangguan kecemasan umum.

Jadi, apa yang membedakan kekhawatiran membantu dari jenis kurang membantu? Kekhawatiran konstruktif cenderung lebih berfokus pada solusi dan waktu terbatas daripada kekhawatiran yang tidak konstruktif.

Perasaan khawatir memperingatkanmu akan potensi bahaya, yang mendorong untuk memikirkan cara mengatasi bahaya itu. Misalnya, jika kamu membaca artikel tentang risiko gaya hidup yang tidak banyak bergerak. Kemudian, kamu mengkhawatirkan banyaknya waktu yang dihabiskan untuk duduk sepanjang hari. Kamu dapat mempertimbangkan berbagai cara untuk meningkatkan tingkat aktivitas, seperti menjadwalkan istirahat berjalan kaki, atau berkonsultasi dengan dokter.

Perasaan khawatir bisa membuatmu merubah gaya hidup yang lebih sehat. (Foto: 123RF/Somsak Sudthangtum)

Terkadang kita khawatir tentang hal-hal yang sebagian besar di luar kendali dan belum tentu memiliki solusi praktis. Seperti jadwal tes medis atau status kesehatan orang yang kita cintai tidak dapat diprediksi. Ini adalah kekhawatiran yang normal dan tidak secara otomatis tidak membangun.

Kecemasan itu masih memotivasi kita untuk mengambil tindakan yang bisa membantu diri atau orang lain mengatasinya. Bahkan jika kita tidak dapat menyelesaikan masalah atau mengontrol hasilnya.

Memberi tahu diri sendiri untuk tidak khawatir tidak mungkin membuat perasaan itu lenyap. Tetapi kamu dapat memilih untuk menanggapi dengan pengertian dan kenyamanan, daripada menelusuri lubang tak berdasar dari skenario terburuk. Menyayangi diri sendiri, meditasi, dan menjangkau orang lain adalah cara-cara untuk menenangkan pikiran cemas sambil tetap menghargai keseriusan masalah yang dihadapi. (aru)

Baca juga:

Aplikasi Ini Bisa Lacak Kesehatan Mental, Intip Cara Kerjanya

#Kesehatan Mental #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Fun
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Merawat diri tidak lagi sekadar urusan penampilan fisik, tetapi juga menjadi sarana penting untuk menjaga kesehatan mental dan keseimbangan emosional.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Bagikan