Cegah Cacar Monyet Meluas, Dinkes DKI Vaksin Ratusan Orang Kelompok Berisiko

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 27 Oktober 2023
Cegah Cacar Monyet Meluas, Dinkes DKI Vaksin Ratusan Orang Kelompok Berisiko

Ilustrasi - Pengidap virus cacar monyet (monkeypox). (ANTARA/Sutterstock/aa)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Penyakit monkeypox atau cacar monyet sudah masuk ke Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), hingga Kamis (27/10) kemarin sudah 17 orang terindikasi terpapar kasus cacar monyet.

Di tengah masifnya penyebaran infeksi virus cacar monyet, Dinas Kesehatan (Dinkes) gencar melakukan upaya deteksi, preventif, dan respons cepat untuk mencegah wabah semakin meluas. Mulai dari deteksi dini dengan melihat gejala awal agar bisa segera diobati dan mencegah kematian.

Upaya deteksi dini itu, Dinkes DKI bersinergi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Baca Juga:

14 Kasus Baru Cacar Monyet, 9 Masih Pemeriksaan Laboratorium

"Tingkat kematian/case fatality rate sekitar 1 persen. Artinya dari 100 kasus positif kemungkinan ada satu yang meninggal. Mayoritas karena infeksi sekunder dan kondisi imunitas rendah pada kelompok berisiko, seperti lelaki seks lelaki (LSL), ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak, dan lansia," terang Plt Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati.

Kasus aktif monkeypox tidak hanya ditemukan pada kontak erat, namun juga pasien suspek bergejala yang datang ke fasilitas kesehatan. Kemudian dilakukan pemeriksaan oleh tenaga kesehatan, jika dinilai menunjukkan tanda dan gejala khas penyakit cacar monyet, maka dilakukan tes PCR.

Untuk membantu pemeriksaan PCR yang dilakukan di Laboratorium Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga telah menyiapkan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) DKI Jakarta. Pasien yang terkonfirmasi positif usai dilakukan tes PCR akan segera dilakukan pemeriksaan lanjutan whole genome sequencing (WGS) untuk mendapatkan informasi genetik mengenai asal penyakit dan penyebarannya di masyarakat.

Sementara itu, sebagai upaya preventif, vaksinasi mulai dilakukan untuk 500 orang kelompok berisiko di Jakarta selama seminggu ke depan. Vaksin diberikan sebanyak dua dosis untuk satu orang dengan jeda empat minggu, sesuai dengan ketersediaan vaksin monkeypox di Indonesia sebanyak 1.000 dosis untuk 500 orang. Selain itu, dilakukan tracing/pelacakan dengan tim khusus bersama mitra terkait.

Baca Juga:

Kemenkes Ungkap Cacar Monyet Saat ini Lebih Cepat Menular Bisa Capai Ribuan Kasus

Sosialisasi dan edukasi secara masif juga dilakukan melalui tiga cara, (1) Menggalakkan pola hidup bersih dan sehat, seperti memakai masker dan cuci tangan dengan air mengalir dan sabun, (2) Menghindari kontak kulit dan luka, (3) Berhubungan seksual yang aman, sehat, dan bersih, serta hindari hubungan seksual jika sedang sakit atau bergejala.

Lanjut dia, setiap kasus positif langsung diisolasi di rumah sakit, bahkan untuk suspek/terduga dengan gejala khas/kontak erat seksual yang sedang menunggu hasil PCR juga diisolasi di rumah sakit.

"Sementara untuk kontak erat non-seksual, akan dipantau gejalanya setiap hari oleh puskesmas kecamatan. Jika bergejala, akan dilakukan pemeriksaan lab. Dan setiap kontak erat seksual akan langsung diisolasi dan dilakukan pemeriksaan lab," tambah Ani.

Terakhir, respons cepat yang telah dilakukan Dinas Kesehatan DKI Jakarta adalah menyiagakan ruang isolasi rumah sakit, menyiapkan obat-obat antivirus, dan berkoordinasi aktif dengan para pakar di rumah sakit vertikal terkait tatalaksana kasus.

Update kasus monkeypox DKI Jakarta hingga 27 Okt 2023 pukul 07.00 sebagai berikut:

A. Kasus positif total 17 orang

1 kasus - Agustus 2022 (sembuh)

B. Kasus positif aktif: 16 orang, positivity rate PCR 44 persen. Semua bergejala ringan dan tertular dari kontak seksual. Semua pasien adalah laki-laki usia 25-50 tahun, dua kasus di antaranya berdomisili luar DKI Jakarta.

1 kasus - 13 Oktober 2023 (isolasi RS)

1 kasus - 19 Oktober 2023 (isolasi RS)

5 kasus - 21 Oktober 2023 (isolasi RS)

2 kasus - 23 Oktober 2023 (isolasi RS)

3 kasus - 24 Oktober 2023 (isolasi RS)

2 kasus - 25 Oktober 2023 (isolasi RS)

2 kasus - 26 Oktober 2023 (isolasi RS)

C. Suspek/terduga bergejala: 11 orang

- 24 Oktober - 2023: 1 orang

- 25 Oktober - 2023: 2 orang

- 26 Oktober - 2023: 5 orang

- 27 Oktober - 2023: 3 orang

D. Discarded (PCR negatif): 20 orang

E. Probable (menunggu hasil PCR): 2 orang

F. Total Penerima Vaksinasi: 251 orang (dari target 495 orang). (Asp)

Baca Juga:

DPR Dorong Pemerintah Perluas Vaksinasi Cacar Monyet

#Cacar Monyet #Dinas Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Indonesia
PSI DKI Temukan Anggaran Fantastis Pembelian Lampu Operasi di Dinkes, Nilainya Capai Rp 1,4 Miliar
PSI DKI menemukan anggaran fantastis pembelian lampu operasi di Dinkes. Nilai anggaran tersebut mencapai Rp 1,4 miliar.
Soffi Amira - Jumat, 24 Oktober 2025
PSI DKI Temukan Anggaran Fantastis Pembelian Lampu Operasi di Dinkes, Nilainya Capai Rp 1,4 Miliar
Indonesia
Kasus ISPA di Jakarta Terus Meroket, Kenali Gejala dan Penyebabnya
ISPA dapat dicegah dengan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Kasus ISPA di Jakarta Terus Meroket, Kenali Gejala dan Penyebabnya
Indonesia
Layanan 24 Jam Puskesmas Tingkat Kecamatan Jadi Jurus Andalan Pemprov DKI Lawan Meningkatnya Kasus ISPA
Bahkan, seluruh puskesmas di tingkat kecamatan telah membuka layanan 24 jam
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Layanan 24 Jam Puskesmas Tingkat Kecamatan Jadi Jurus Andalan Pemprov DKI Lawan Meningkatnya Kasus ISPA
Indonesia
ISPA Jakarta Meledak Hampir 2 Juta Kasus, Dinkes Ungkap Biang Keladi Selain Polusi
Dinkes DKI Jakarta mengimbau masyarakat untuk senantiasa menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
ISPA Jakarta Meledak Hampir 2 Juta Kasus, Dinkes Ungkap Biang Keladi Selain Polusi
Indonesia
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Gejala umum ISPA yang harus diwaspadai meliputi batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Indonesia
Sejumlah Masalah Kesehatan Bisa Muncul Akibat Cuaca Panas Ekstrem, Ini yang Harus Dilakukan
Pemprov DKI Jakarta lewat Dinas Kesehatan diminta untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat terkait dampak dari cuaca panas.
Frengky Aruan - Kamis, 16 Oktober 2025
Sejumlah Masalah Kesehatan Bisa Muncul Akibat Cuaca Panas Ekstrem, Ini yang Harus Dilakukan
Indonesia
Belasan Siswa SMPN 1 Wedi Klaten Keracunan MBG, Dinkes Klaten Ambil Sampel Makanan
Sebanyak 13 siswa SMPN 1 Wedi Klaten mengalami keracunan MBG. Korban langsung dibawa ke puskesmas hingga menjalani rawat jalan.
Soffi Amira - Kamis, 09 Oktober 2025
Belasan Siswa SMPN 1 Wedi Klaten Keracunan MBG, Dinkes Klaten Ambil Sampel Makanan
Indonesia
60 Siswa di Jakarta Diduga Keracunan Program MBG, Dinkes DKI Pastikan Bakteri Jadi Penyebabnya
Dinkes DKI saat ini tengah mempercepat penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) untuk Satuan Penyelenggara Program Gizi (SPPG).
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 04 Oktober 2025
60 Siswa di Jakarta Diduga Keracunan Program MBG, Dinkes DKI Pastikan Bakteri Jadi Penyebabnya
Indonesia
62 Persen ASN Pemprov DKI Obesitas, Dinkes Juga Buka Data Hipertensi, Diabetes hingga Kejiwaan
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati mengatakan, angka tersebut hasil pemeriksaan kesehatan ASN DKI pada 2024.
Frengky Aruan - Jumat, 18 Juli 2025
62 Persen ASN Pemprov DKI Obesitas, Dinkes Juga Buka Data Hipertensi, Diabetes hingga Kejiwaan
Indonesia
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Dinkes DKI melakukan sejumlah langkah preventif untuk melindungi masyarakat dari potensi penularan COVID-19.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Bagikan