Cara Tepat Lakukan Teknik Pronasi di Rumah untuk Atasi Sesak Napas Pasien COVID-19


Pronasi bisa membantu pasien COVID-19 yang mengalami sesak napas (Unsplash_ Sharon McCutcheon)
POSISI pronasi dianjurkan bagi pasien COVID-19 yang mengalami kondisi sesak napas. Ada berbagai macam posisi tidur yang terdapat dalam dunia kesehatan dengan fungsi yang berbeda. Penggunaan posisi tidur yang tepat berfungsi mencegah adanya trauma yang dialami pasien yang dapat memperburuk kondisi hingga menimbulkan masalah baru pada tubuh pasien.
Posisi fowler, supine, sim, dan pronasi merupakan beberapa posisi tidur yang dikenal dalam dunia medis. Namun, dalam menangani kasus COVID-19, posisi pronasi dinilai tepat untuk membantu mengatasi sesak napas yang dialami pasien. Posisi pronasi dapat membantu menstabilkan pemerataan distribusi oksigen pada paru.
BACA JUGA:
Kadar oksigen normal pada tubuh berkisar lebih dari 94 persen. Namun, tidak semua pasien yang mengalami sesak napas diwajibkan mendapat terapi oksigen. Oleh karena itu, penerapan posisi pronasi yang dilakukan di waktu dan teknik yang tepat dapat membantu atau bahkan dapat menyelamatkan nyawa pasien, terkhusus pada kasus pasien COVID-19.
Posisi pronasi di kalangan awam dikenal sebagai posisi tengkurap. Namun, ada teknik yang perlu diperhatikan untuk dapat meminimalisasi terjadinya trauma. Posisi pronasi dimulai dengan membalikkan tubuh pasien dengan gerakan tepat dan aman sehingga posisi punggung pasien berada di atas.

Seperti dilansir The Indian Express, saat melakukan posisi pronasi di rumah, alat yang dibutuhkan ialah empat hingga lima bantal. Satu bantal diletakkan di bagian kepala hingga leher sehingga posisi kepala dan leher tidak lebih tinggi daripada posisi badan. Hal itu perlu dilakukan untuk menghindari adanya trauma pada leher. Satu hingga dua bantal diletakkan di bagian perut sehingga tidak menekan bagian dada, dan dua bantal diletakkan di pergelangan kaki.
Pasien COVID-19 juga bisa memulai pronasi dengan posisi tengkurap sehingga bagian punggung berada di atas. Setelahnya, posisi tubuh pasien mulai diubah secara perlahan menjadi menghadap ke samping kiri dan kemudian kanan (posisi lateral). Kemudian pasien mulai didudukkan secara perlahan dengan posisi tubuh duduk tegak kurang lebih membentuk sudut 60 hingga 90 derajat (posisi fowler). Seluruh posisi itu dilakukan secara perlahan dengan jangka waktu 30 menit hingga 2 jam.

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine, setelah melakukan seluruh tahapan tersebut, sirkulasi dan distribusi oksigen pada paru-paru mulai stabil dan merata. Setelah 1 jam, kadar oksigen dalam tubuh pasien dapat meningkat secara perlahan.(cit)
Bagikan
Berita Terkait
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
