Cara Mencegah COVID-19 di Klaster Keluarga


Vaksinasi COVID-19 di Jawa Barat. (Foto: MP/Humas Jabar)
MerahPutih.com - Banyak titik lengah yang memungkinkan terjadinya penularan COVID-19, termasuk di lingkungan keluarga. Tak heran di saat COVID-19 semakin mewabah, banyak pula bermunculan klaster keluarga.
Bagaimana meningkatkan kewaspadaan COVID-19 di keluarga? Pengajar Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Yulia Sofiatin mengatakan, penting bagi anggota keluarga yang akan memasuki rumah sehabis bepergian untuk menerapkan protokol masuk rumah.
“Siapa saja anggota keluarga yang keluar rumah, anggaplah bahwa diri kita membawa virus dari luar rumah,” kata Yulia, baru-baru ini.
Baca Juga:
Muncul Klaster COVID-19 di Kawasan Industri, Luhut Minta Pengetatan
Yulia menjelaskan, beberapa protokol memasuki rumah adalah melepaskan semua yang sudah dikenakan dari luar untuk sebisa mungkin tidak memasuki rumah.
Kalaupun terpaksa harus disimpan di dalam rumah, usahakan untuk menyimpan di area yang tidak terlalu banyak lalu lalang orang rumah.
Senua aksesoris yang dibawa, seperti kunci, ponsel, dompel, tas, hingga perhiasan wajib dilakukan disinfeksi. Ini disebabkan, aksesoris tersebut berpotensi membawa virus.

Yulia mendorong agar seseorang tidak terlalu banyak mengenakan aksesoris saat keluar rumah, agar proses disinfeksi saat memasuki rumah lebih sederhana dilakukan.
Pakaian yang dipakai dari bepergian juga wajib dilepas dan tidak dibawa masuk ke dalam rumah. Yulia menyarankan untuk langsung menyimpan pakaian ke dalam ember yang berisi air sabun.
Jika memungkinkan, pakaian bekas pakai dari luar rumah agar sesegera mungkin direndam dan dicuci pakai sabun.
Baca Juga:
Penyekatan Kendaraan di Pos PPKM Darurat Picu Klaster Baru COVID-19
Orang yang sehabis bepergian pun diwajibkan mandi, termasuk mencuci rambut dengan sabun rambut.
“Yang penting lainnya adalah wajib mandi setelah bepergian. Cuci rambut, karena rambut dikabarkan berpotensi menyimpan virus. Pastikan dalam keadaan bersih sebelum berinteraksi karena di rumah akan ada anggota keluarga yang berpotensi untuk sakit,” papar Yulia. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Antisipasi Klaster Keluarga, Pemkot Surabaya Dirikan RS Darurat di Tiap Kelurahan
Bagikan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
