Cara Berdamai Para Penyintas Penyakit Serius
Kecemasan para penyintas penyakit serius tak boleh dianggap sebelah mata. (Unsplash-National Cancer Institute)
MENJADi penyintas penyakit serius tidaklah mudah. Bahkan setelah dinyatakan sembuh dari penyakitnya rasa cemas tetap menyelimuti. Mereka khawatir suatu saat penyakitnya akan kembali.
Ketakutan akan kambuh sering terjadi pada penderita kanker, hipertensi, autoimun dan pelbagai penyakit seirus lainnya.
Baca juga:
Meski mungkin mengidap penyakit serius bertahun-tahun tanpa tanda-tanda penyakit, para penyintas mengatakan pikiran untuk kambuh selalu bersama mereka.
Mereka khawatir setiap rasa sakit atau nyeri jadi tanda penyakitnya kambuh. Ketakutan ini akan memudar seiring dengan berkurangnya tanda-tanda tersebut meski mungkin tidak akan pernah hilang sepenuhnya.
Pasien kanker, menurut cancer.org, mungkin memiliki tanda dan gejala kecemasan mungkin lebih serius jika terjadi hampir sepanjang hari, hampir setiap hari, dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Dalam kasus ini, rujukan untuk evaluasi kesehatan mental dapat membantu. Terkadang, meski memiliki semua gejala, seseorang mungkin menyangkal memiliki perasaan gelisah atau cemas terhadap penyakitnya. Namun, mengakui merasa tertekan atau tidak nyaman, bisa sangat membantu dalam tahap mengurangi rasa cemas selanjutnya.
Kendalikan ketakutan itu dan lakukan kegiatan apa saja bisa untuk memengaruhi kesehatan mental menjadi lebih baik agar tak melulu fokus terhadap kecemasan. Selain itu ada beberapa upaya bisa dilakukan untuk mengurang potensi kekambuhan.
Fokuslah untuk menjaga gaya hidup agar tubuh tetap sehat. Makan makanan sehat dengan perbanyak buah dan sayuran. Sesuaikan olahraga dengan jadwalmu. Lakukan dengan mudah pada awalnya, tetapi cobalah untuk meningkatkan intensitas dan jumlah latihan saat kamu pulih. Tidur cukup agar setelahnya bangun dengan perasaan segar.
Tindakan ini dapat membantu tubuh pulih dan menenangkan pikiran dengan memberi dirimu kendali lebih besar atas hidup. Ketika sesi pemeriksaan rutin ke dokter, sebaiknya tanya lalu catat tanda-tanda ketika tubuh mengalami kondisi paling buruk.
Simpan dan ingat baik-baik tanda-tanda tersebut untuk mempermudah memisahkan mana tanda bahaya bagi tubuh dan mana hanya sekadar kecemasan belaka.
Baca juga:
Jangan malu atau sungkan bicara tentang kecemasanmu kepada support system. Memang tidak semua orang bisa jadi support system. Maka, pilah dan pilih orang terdekat bisa jadi support system.
Berjuang mengatasi kecemasan akan lebih ringan ketika ada support system.
Keluar dari rumah dan temukan aktivitas dirasa akan mengalihkan pikiranmu dari rasa takut. Sebagian besar penyintas penyakit serius mengungkapkan rasa takut akan kekambuhan memudar seiring waktu.
Namun, peristiwa tertentu dapat memicu ketakutan untuk datang lagi. Perasaan itu mungkin sangat kuat sebelum kunjungan tindak lanjut ke dokter atau pada hari peringatan diagnosa penyakit.
Cara ampuh untuk menghalau pikiran negatif tentu saja dengan mengalihkannya pada kesibukan lain. Jangan ragu memulai kegiatan baru namun dirasa mengasyikan. (Avia)
Baca Juga:
Anak Penyintas Kanker Perlu Pendampingan dan Perawatan Khusus
Bagikan
Yudi Anugrah Nugroho
Berita Terkait
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Joe Biden Terapi Radiasi & Hormon Lawan Kanker Prostat Agresif, Hasilnya Ada Harapan
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas