Jangan Abaikan Gejala Kanker Otak


Risiko seumur hidup kamu untuk mengembangkan kanker otak ganas kurang dari 1 persen. (moffitt.org)
ADA berapa film sedih dengan karakter utama meninggal karena tumor otak yang pernah kamu tonton? Tentunya si tokoh utama itu menghadapi penyakit mematikan itu dengan anggun dan heroik.
Waktu menontonnya, kamu tiba-tiba terganggu oleh pemikiran ini: 'Hei, kayaknya aku punya beberapa gejala yang sama'. Kamu kemudian berkutat dalam kekhawatiran, bertanya-tanya apakah sakit kepala, mual, dan ketidakjelasan yang dialami akibat terlalu banyak minum kopi perlu segera diperiksakan ke dokter.
BACA JUGA:
Ketika kamu mengkllik Dr Google untuk penjelasan, kekhawatiran makin menjadi. Banyak sekali situs web menyebutkan daftar panjang kedutan, nyeri, dan sensasi di kulit sebagai gejala potensial kanker otak. Semua itu hanya meningkatkan sakit kepala dan ketidakjelasan.
Kebingungan itu dijawab oleh Alyx B. Porter, M.D., seorang ahli neuro-onkologi di Mayo Clinic, di mana dia adalah seorang profesor neurologi dan direktur medis dari Praktek Rawat Jalan di Mayo Clinic di Arizona, AS. Dia menjelaskan gejala paling umum dari tumor otak.
Pertama, ketahuilah bahwa tumor otak sangat jarang terjadi. Bukan untuk mengabaikan kekhawatiran siapa pun, tetapi ada alasan bagus untuk menarik diri keluar dari spiral kekhawatiran itu.
Menurut American Cancer Society, risiko seumur hidup kamu untuk mengembangkan kanker otak ganas atau tumor sumsum tulang belakang kurang dari 1 persen. Dan ketika tumor otak primer benar-benar terjadi (“primer,” artinya tumor yang belum menyebar dari tempat lain), dua pertiganya tidak bersifat kanker. Demkian menurut American Brain Tumor Association.
Dalam hal siapa yang berisiko terkena kanker otak, “Satu-satunya faktor risiko yang diketahui adalah paparan radiasi dan/atau riwayat keluarga dengan kecenderungan genetik terhadap tumor atau kanker tertentu,” kata Dr. Porter seperti diberitakan Prevention.
Gejala Paling Umum
Dari semua gejala itu, kata Porter, “Kejang merupakan yang paling umum, diikuti kelemahan atau mati rasa pada anggota badan, kemudian sakit kepala progresif yang tidak merespons obat atau baru terjadi, kemudian kesulitan dengan pemahaman bahasa atau ekspresi.”
1. Kejang
Ini tidak perlu dipikirkan lagi. Jika kamu mengalami kejang dan kamu tidak memiliki kelainan yang diketahui penyebabnya, Porter mengatakan itu merupakan sinyal yang pasti untuk berbicara dengan dokter.
2. Sensasi aneh di anggota tubuhmu
Hilangnya sensasi atau mobilitas secara bertahap pada anggota tubuh, selama beberapa hari atau minggu, atau kelemahan pada anggota badan, merupakan gejala potensial tumor otak juga, kata Porter.
3. Sakit kepala
Kita semua mendapatkan sakit kepala dari waktu ke waktu. Tetapi kamu harus memperhatikan jika tiba-tiba mengalami sakit kepala lebih sering daripada yang biasa dialami, jika itu lebih buruk daripada yang pernah kamu alami, atau jika sakit kepala tidak merespons pengobatan apa pun yang biasanya kamu gunakan. Itu, menurut Porter, merupakan gejala umum.
4. Kesulitan memahami orang
Tiba-tiba mengalami kesulitan memahami apa yang orang katakan atau mengungkapkan pikiranmu sendiri? Itu mungkin sebuah gejala, kata Porter. Menurut American Brain Tumor Association, perubahan kognitif semacam ini juga dapat muncul dengan sendirinya sebagai kesulitan dalam membaca atau menulis.
5. Masalah penglihatan
Porter mengatakan, perubahan dalam penglihatan adalah gejala umum lain dari tumor otak. Jadi jika segala sesuatunya tiba-tiba terlihat buram, atau kamu memiliki penglihatan ganda atau melihat ada masalah dengan penglihatan tepi kamu, itu adalah tanda peringatan yang harus diperhatikan.
Selain lima gejala umum itu, ada juga tiga gejala lain, tetapi jarang terjadi.
1. Perubahan keseimbangan
Apakah kamu tiba-tiba goyah atau kehilangan keseimbangan padahal sebelumnya tidak, atau kamu mengalami kesulitan berjalan? Masuk akal untuk memeriksanya.
2. Kebingungan atau linglung
Jika kamu mengalami kesulitan mengingat atau fokus pada hal-hal sehari-hari, ada sedikit kemungkinan itu bisa menjadi gejala. Namun, perlu diingat bahwa kabut otak bisa menjadi gejala dari banyak hal, termasuk stres, kurang tidur, dan menopause.
3. Perubahan kepribadian yang tiba-tiba
Menjadi agresif atau lamban secara tiba-tiba, misalnya, akan menjadi gejala tumor otak yang langka.
"Saya merekomendasikan konsultasi dengan dokter ketika gejala muncul di luar pengalaman yang biasa dengan kesehatanmu,” kata Porter, “Paling tidak, pengamatan dasar dapat memberikan nilai yang signifikan jika terjadi perubahan di masa depan."
Ingatlah bahwa salah satu gejala di atas dapat (dan mungkin) disebabkan oleh hal lain dan tidak selalu berarti kamu menderita kanker otak.(aru)
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
