Cakupan Vaksinasi Booster Masih Minim


Vaksinasi COVID-19. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan akhir pandemi COVID-19 sudah ada di depan mata. Sementara di tanah air, Satgas menyatakan penyebaran COVID-19 relatif stabil.
Indonesia ditegaskan Presiden Joko Widodo, tak akan buru-buru mengakhiri status pandemi COVID-19. Akhir masa pandemi akan disesuaikan dengan keputusan WHO.
Baca Juga:
Vaksinasi Booster Masih Minim, Pengusaha Diminta Buka Lagi Sentra Vaksinasi
Juru Bicara Pemerintah Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito membeberkan, saat ini cakupan vaksinasi, khususnya vaksin dosis ketiga yang sangat rendah. Sehingga tidak buru-buri akhiri masa pandemi.
Menurut Wiku, meski sudah diterapkan aturan wajib booster untuk bepergian dan memasuki ke tempat umum nyatanya kenaikan angka cakupan vaksin booster belum signifikan.
Bahkan, kata ia, sejak diberlakukan program booster pada awal tahun menuju akhir tahun ini, cakupannya hanya sebesar 26 persen saja.
"Padahal vaksinasi sendiri sangat berguna untuk mencegah terjadinya perburukan dari virus COVID-19," katanya.
Peraturan wajib booster yang dikeluarkan tanggal 26 Agustus lalu. Satgas mengingatkan masyarakat untuk perlu berhati-hati dalam memaknai akhir pandemi.
"Kesimpulannya kita perlu berhati-hati dalam memaknai akhir pandemi," tutur Wiku.
Di Indonesia sendiri, kata Wiku, kondisi pandemi sejatinya sudah stabil sejak puncak terakhirnya pada Maret lalu akibat varian Omicron.
Satgas juga mencatat kasus aktif dan positivity rate terus mengalami penurunan. Sedangkan Bad Occupancy Ratio (BOR) nasional juga stabil di angka 5 persen.
Baca Juga:
Vaksinasi Booster di Kota Bandung Belum Sampai 50 Persen
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Pemerintah Jemput Bola Vaksinasi Ribuan Hewan Peliharaan, Jakarta Targetkan Bebas Rabies

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
![[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat](https://img.merahputih.com/media/a1/94/ca/a194ca9b40f4787086da8d3b6dbeaf1d_182x135.jpg)
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul](https://img.merahputih.com/media/cb/96/e7/cb96e76dd80770d33a8ae51142c6957d_182x135.jpg)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
