BUMN Bukit Asam Temukan Celah Keuntungan di Tengah Wabah Global Corona

Ilustrasi Tambang Batu Bara (Foto: whc.unesco.org)
Merahputih.com - BUMN PT Bukit Asam menegaskan bahwa adanya wabah Virus Corona tidak mempengaruhi ekspor batu bara yang dikirim ke negara-negara terdampak. Bahkan, perusahaan pelat merah itu menemukan sela untuk menarik keuntungan di tengah wabah global ini.
“Saya kira tidak ada pengaruh, bahkan mungkin kalau ekspor bisa saja kemungkinan meningkat, namun itu asumsi saja,” kata Direktur Utama PT Bukit Asam Arviyan Arifin, di Jakarta, Rabu (4/3).
Baca Juga
Tamu dan ASN yang Masuk ke Balai Kota Diperiksa Suhu Tubuhnya
Asumsi kenaikan ekspor adalah negara-negara terdampak seperti Tiongkok ada kemungkinan terjadi penurunan produksi sehingga membutuhkan impor batu bara untuk pemenuhan energi.
Dalam upaya impor tersebut, bisa jadi potensi peningkatan permintaan stok kepada Indonesia. “Corona ini ada dampak memang, tapi kan listrik tetap saja menyala, sehingga tetap membutuhkan batu bara,” katanya.
Kemudian, sejauh ini ia menjelaskan bahwa negara-negara pembeli batu bara dari Indonesia sejauh ini tidak ada proses pembatalan pembelian, namun catatan peningkatan ekspor juga belum terlihat secara statistik.
Dampak lainnya, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengungkapkan bahwa penundaan rencana penandatanganan final perjanjian kerja sama pembangunan gasifikasi untuk PTBA di Amerika Serikat terjadi akibat wabah Virus Corona baru (Covid 19).

Dia mengatakan bahwa rencana penandatanganan itu masih melanjutkan program yang lama, dan saat ini sudah masuk tahap akhir yakni tahap eksekusi.
Selain rencana penandatanganan tersebut, menurut Dirut PT Bukit Asam itu, sejumlah proyek lain juga tertunda akibat terdampak wabah Virus Corona.
"Ini musibah internasional, kita tidak bisa berbuat apa-apa. Pasti ada dampaknya, beberapa proyek kami jadi mengalami penundaan," kata Arviyan Arifin.
Baca Juga
Pemerintah Diminta Lakukan Sosialisasi, Komunikasi dan Edukasi Kesiapannya Hadapi Corona
Sebelumnya, sebagaimana dikutip Antara, Amerika Serikat memutuskan menunda pertemuan dengan para pemimpin negara-negara di Asia Tenggara yang dijadwalkan pada 14 Maret akibat kekhawatiran tentang penyebaran Virus Corona. (*)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Angkut 37,4 Juta Ton Batu Bara, KAI Jaga Ketahanan Energi untuk 158 Juta Penduduk Jawa dan Bali

PT KAI Terima 10 Unit Dari 55 Lokomotif Buat Amerika Buat Angkut Batu Bara

Pemerintah Masih Cari Lahan Tambang Batu Bara Buat Muhammadiyah

PKPU PT Bara Prima Mandiri Cerminkan Risiko Sistemis dalam Investasi Tambang

Lagi-Lagi Tongkang Tabrak Jembatan Mahakam, Pelindo: Terjadi di Luar Jam Pelayanan

KPK Dalami Ahmad Ali soal Dugaan Gratifikasi Metrik Ton Batu Bara dari Rita Widyasari

Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat

Prabowo Berencana Hentikan Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara dan Fosil

Pemerintah Susun Peta Jalan Pensiunkan 13 PLTU Batu Bara

Negara-Negara G7 Sepakat Tutup PLTU Batu Bara Sebelum 2035
