Bukti Kerusuhan Dilakukan ‘Penumpang Gelap’ saat Demo Buruh dan Mahasiswa, Polda Metro: Datang dan Langsung Menyerang Polisi
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi. (Foto: humas Polri)
MerahPutih.com - Aksi kericuhan saat demo beberapa waktu lalu diduga dilakukan ‘penumpang gelap’.
Polda Metro Jaya mengungkap ada massa lain yang datang ke lokasi kericuhan kawasan MPR/DPR RI tanpa menyampaikan pendapat layaknya peserta unjuk rasa.
“Mereka langsung melakukan kegiatan-kegiatan yang mengganggu ketertiban umum," terang Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan di kantornya, Selasa (2/9).
Tanpa ikut melakukan aksi penyampaian pendapat, penumpang gelap itu langsung merusak, melempari petugas, kemudian merusak beberapa kendaraan.
“Ada yang membakar, masuk ke dalam jalan tol, melempari masyarakat yang beraktivitas di jalan tol, hingga menutup jalan tol," jelas dia.
Baca juga:
Ade Ary menjelaskan, massa ricuh ini berbeda dengan massa buruh ataupun mahasiswa yang yang telah berdemo dengan tertib.
"Jadi perusuh-perusuh ini, pelaku-pelaku anarkis ini, atau orang-orang yang melakukan anarkis, pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab ini, ini berbeda halnya dengan pihak-pihak yang sebelumnya kami apresiasi sudah menyampaikan pendapat,” ungkap Ade.
Sejauh ini, Polda Metro Jaya telah menetapkan 38 orang sebagai tersangka terkait kericuhan yang terjadi di Jakarta pekan lalu.
Ade Ary menjelaskan, mereka diduga melempar molotov dan batu serta memukul petugas dengan bambu.
Baca juga:
3.915 Orang Ditangkap karena Terlibat Demo Rusuh, Mabes Polri Klaim Situasi Kondusif
Selain itu, ada yang diduga merusak mobil serta membakar halte Transjakarta. Ada juga tersangka yang diduga menghasut pelajar untuk berbuat anarkis. Dia pun memastikan tetap membuka ruang dialog untuk masyarakat.
“Aspirasi boleh disampaikan, tapi dengan cara yang benar. Jangan sampai merugikan diri sendiri maupun orang lain,” pungkasnya. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Simulasi Baru Polri Dinilai Jadi Langkah Positif Transformasi Penanganan Unjuk Rasa
Polisi Cari Pola dan Model Pengamanan Unjuk Rasa Yang Paling Humanis
Aksi Buruh Siap Geruduk Istana dan DPR, Kenaikan Upah Rp 90 Ribu Dinilai Terlalu Rendah
Aksi Buruh di DPR Dilarang Bakar Ban, Warga Diimbau Menghindar Cari Jalur Alternatif
Desak Polisi Usut Tuntas Temuan 2 Kerangka Manusia di Kwitang secara Profesional, DPR: Jangan Sampai Menimbulkan Banyak Spekulasi
Ribuan Guru Honorer Madrasah Swasta Demo di Monas, Tuntut Kesetaraan Pengangkatan PPPK
TransJakarta Arah Monas Dialihkan Imbas Demo Guru Madrasah, Halte Balai Kota & Gambir Tutup
Polisi Kerahkan 1.597 Anggota tak Bersenjata untuk Jaga Ketat Demo Buruh di Kawasan Istana Negara
Kasus Dugaan Penghasutan Delpedro Marhaen Masuk Tahap II, 6 Tersangka Diserahkan ke Jaksa
Delpedro Kalah Praperadilan, Ibunya Histeris: Anakku Tak Bersalah, Ku Tuntut di Akhirat