Kesehatan Mental

Kenali Perjuangan Mental yang Dilalui Penyintas Kanker

Iftinavia PradinantiaIftinavia Pradinantia - Sabtu, 26 Maret 2022
Kenali Perjuangan Mental yang Dilalui Penyintas Kanker

Perjuangan yang dilalui penderita kanker tidak mudah (Foto: Pexels/Shvets Production)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

KETIKA didiagnosa kanker, seseorang mungkin merasa hidupnya tidak lagi sama. Walaupun harus fokus sepenuhnya pada perawatan dan menjadi sehat, bayang-bayang kanker masih saja ada di dalam kepala. Ada berbagai perubahan yang membuatnya tidak lagi merasa berada di dunia yang sama.

Semua terasa asing dan butuh menyesuaikan diri. Ada sejumlah hal yang dirasakan oleh penderita kanker, baik yang sudah terbebas dari sel kanker atau yang masih berjuang.

Baca Juga:

Waspadai Kanker Kulit Akibat Paparan UV

Depresi dan anxiety

depresi
Depresi bersumber dari kesedihan dan kemarahan. (Foto: Pexels/Liza Summer)

Hal paling umum dirasakan adalah depresi dan kecemasan (anxiety) pada penderita kanker. Perasaan sedih dan marah yang berkepanjangan dapat mengganggu kehidupan sehari-hari. Bagi banyak orang, perasaan ini akan hilang. Namun bagi penyintas kanker, perasaan tersebut bisa berkembang menjadi depresi. Beritahu dokter tentang perasaanmu. Jika diperlukan, kamu dapat dirujuk ke seseorang yang dapat membantumu melalui terapi bicara, pengobatan, atau keduanya. Diagnosis dini dan pengobatan yang cepat adalah kunci keberhasilan mengatasi depresi.

Minder

minder
Menarik diri dari pergaulan (Foto: Pexels/Ryan Arya)

Karena perubahan ini, kemudian berkurangnya rasa percaya diri. Jika operasi atau perawatan lain mengubah penampilanmu, kamu mungkin merasa tidak percaya diri pada tubuhmu. Mulai dari perubahan warna kulit, penambahan atau penurunan berat badan, kehilangan anggota tubuh, atau penempatan ostomi mungkin membuatmu merasa lebih suka tinggal di rumah, mengasingkan diri jauh dari orang lain. Dengan perubahan yang ada membuatnya merasa tidak menarik, bisa jadi akan menarik diri dari teman dan keluarga. Perasaan tidak layak untuk dicintai dan disayangi yang muncul dapat meregangkan hubungan dengan pasangan.

Normal saja bila meluangkan waktu untuk bersedih. Tetapi harus belajar untuk fokus pada cara kanker membuatmu menjadi orang yang lebih kuat. Kemudian lebih menyadari bahwa kamu lebih dari sekadar bekas luka yang ditinggalkan kanker. Ketika kamu lebih percaya diri dengan penampilan, orang lain akan merasa lebih nyaman berada di dekatmu.

Baca Juga:

Rambut Teman Rontok karena Terapi Kemo? Begini Cara Memberikan Dukungan

Kesepian pada penderita kanker

kesepian
Merasa tidak ada yang bisa memahami (Foto: Pexels/Pixabay)


Kamu mungkin merasa seolah-olah orang lain tidak dapat memahami apa yang telah kamu alami. Pikiran tersebut membuatmu sulit untuk berhubungan dengan orang lain dan dapat menyebabkan kesepian. Teman dan keluarga mungkin tidak yakin bagaimana membantumu. Beberapa orang bahkan mungkin takut kepadamu karena kamu menderita kanker.

Jangan menghadapi kesepian sendirian. Pertimbangkan untuk bergabung dengan kelompok pendukung dengan penyintas kanker lain yang memiliki emosi yang sama denganmu.

Kemana mencari bantuan?

kanker
Seorang profesional dapat membantu kamu memilah-milah emosimu dan menemukan cara untuk mengatasinya. (Foto: freepik/freepik)


Terkadang berbicara dengan teman atau keluarga dapat membantu. Tetapi kamu mungkin merasa bahwa orang-orang itu tidak dapat benar-benar memahami apa yang kamu alami jika mereka tidak menderita kanker. Kamu bisa mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan seorang terapis. Seorang profesional dapat membantu kamu memilah-milah emosimu dan menemukan cara untuk mengatasinya. Kamu juga bisa mendapatkan dukungan dari sesama penderita kanker. Kelompok pendukung, baik di komunitas atau online. Biasanya komunitas seperti itu menyediakan tempat yang baik untuk berbagi perasaan dan mendengar dari orang lain yang sedang mengalami apa yang kamu alami. Kamu dapat mempelajari cara-cara baru untuk mengatasi rasa takut dari sesama penyintas. (avia)

Baca Juga:

COVID-19 Bergejala Ringan Timbulkan Masalah Kesehatan Mental Jangka Panjang

#Lipsus Maret Kanker #Kesehatan #Penderita Kanker #Kanker #Bahaya Kanker #Peduli Kanker #Waspada Kanker
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Indonesia
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Anggaran kesehatan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dialokasikan sebesar Rp 244 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Bagikan