Kesehatan Mental

COVID-19 Bergejala Ringan Timbulkan Masalah Kesehatan Mental Jangka Panjang

Dwi AstariniDwi Astarini - Rabu, 16 Maret 2022
COVID-19 Bergejala Ringan Timbulkan Masalah Kesehatan Mental Jangka Panjang

Penyintas COVID-19 gejala ringan rentan alami gangguan mental.(foto: LosAngelesTimes)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PANDEMI COVID-19 telah memperburuk krisis kesehatan mental global. Semua itu berkat kesepian, ketidakpastian, dan keuangan. Namun, penelitian terbaru menunjukan virus itu sendiri menambah peningkatan masalah kesehatan mental.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di The BMJ, orang yang terinfeksi dan selamat dari COVID-19 memiliki risiko tinggi mengidap berbagai gangguan kesehatan mental hingga satu tahun setelah fase akut penyakit. Masalah kesehatan mental tersebut antara lain kecemasan dan depresi, gangguan penggunaan opioid, dan masalah tidur. Demikian dikabarkan Health, Kamis (9/3).

BACA JUGA:

Waspadai Tanda Depresi pada Perempuan

“Hal yang paling mengejutkan ialah risiko gangguan mental terbukti di orang-orang yang memiliki gejala ringan,” ungkap penulis utama Ziyad Al-Aly, MD, yang juga Direktur Pusat Epidemiologi Klinis di Sistem Perawatan Kesehatan Urusan Veteran St Louis.

Studi yang dilakukan para peneliti di VA St Louis Health Care System menemukan kasus kesehatan mental harus segera ditangani lebih lanjut.

Peneliti menemukan 41 persen mantan pasien COVID-19 mengalami gangguan tidur dan depresi. Sebanyak 38 persen dari mereka yang memiliki riwayat infeksi COVID-19 mengalami stres dan gangguan penyesuaian, seperti gangguan stres pascatrauma (PTSD).

“Kebanyakan orang mulai mengalami gejala kesehatan mental dalam 90 hingga 120 hari pertama setelah infeksi awal. Dalam beberapa kasus, itu bisa terjadi delapan bulan atau hingga satu tahun setelahnya,” ujar Al-Aly.

Meski begitu, ada kabar baik bagi penyintas COVID-19. Hanya 4,4 persen hingga 5,6 persen dari peserta penelitian yang didiagnosis menderita depresi, kecemasan atau stres. Tetap saja, penelitian ini menyoroti bahwa angka itu masih signifikan.

Para peneliti lebih lanjut menemukan kasus baru, ketika pasien COVID-19 memiliki peningkatan risisko 80 persen untuk masalah gangguan kognitif seperti kabut otak dan kebingungan. COVID-19 juga membuat orang yang pernah terinfeksi lebih mungkin untuk diberi resep antidepresan dan obat kecemasan.

Oleh karena itu, penyintas dan keluarga harus meningkatkan kesadaran akan implikasi kesehatan mental jangka panjang dari infeksi virus corona. Mereka yang mengalami gangguan mental karena infeksi COVID-19 didorong mendapatkan pengobatan dini.(jul)

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bagikan