BPPTKG Sebut Gunung Merapi Masuk Fase Erupsi
Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar pada pukul 18.47 dan 19.11 WIB, Selasa (5/1). (MP/Magma Indonesia)
MerahPutih.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyebut Gunung Merapi sudah memasuki fase erupsi. Hal itu ditandai dengan kemunculan guguran lava pijar sebanyak empat kali pada Selasa (5/1) malam.
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengemukakan, kemunculan guguran lava pijar mulai terlihat pada tanggal 31 Desember malam. Lava pijar di puncak terlihat seperti sinar dari pantauan CCTV BPPTKG.
Baca Juga
Merapi Keluarkan Lava Pijar 4 Kali, Warga Klaten Diminta Kembali ke Pengungsian
"Itu sebagai tanda awal adanya kenaikan aktivitas Gunung Merapi. Kejadian itu terus berkembang sampai tanggal 4 dan 5 Januari malam," kata Hanik saat ditemui di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu (6/1).
Dikatakannya, api diam di puncak Merapi tampak diam dan diikuti luncuran lava pijar. Hal tersebut mengindikasikan bahwa magma sudah keluar atau ekskrusi.
"Sudah keluar magma berarti Gunung Merapi saat ini telah masuk fase erupsi 2021. EDM (electronic distance measurement) muncul karena ada desakan magma dari permukaan," kata dia.
Ia menegaskan kejadian itu akan terus terjadi sampai maksimum yang dulunya pelan bergerak sepekan, dua pekan dan kemudian EDM sampai 12 cm per hari. Puncaknya EDM sampai 21 cm per hari pada tanggal 22 Desember lalu.
"Setelah magma ini menuju ke permukaan, EDM mulai turun. Tadi siang kami pantau turun. Ini EDM sudah kembali lagi ke 11 cm per hari," tutur dia.
Ditanya terkait status merapi apakah meningkat seiring munculnya guguran lava pijar, Hanik menegaskan status Merapi tetap level III (Siaga) meskipun sudah muncul lava pijar.
Namun demikian, ia mengingatkan pada warga yang ada di zona kawasan rawan bencana (KRB) III atau berjarak 3 km dari puncak Gunung Merapi harus meningkatkan kewaspadaan.
"Status Merapi tetap siaga belum berubah. Jarak aman bagi manusia masih tetap yakni di luar 5 kilometer dari puncak Merapi," kata dia.
Ia menambahkan pada Selasa malam Merapi mengeluarkan luncuran guguran lava pijar dengan jarak luncur 400 meter dari puncak. Untuk kemunculan wedus gembel (awan panas) belum ada karena ini baru awal erupsi.
"Lava pijar sekarang muncul dari pinggir lalu keluar dan runtuh. Jadi belum bisa bentuk awan panas. Prediksi letusan masih tetap eksplosif," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga
Status Gunung Merapi Masih Siaga, Pengungsi Merapi Diminta Bertahan
Bagikan
Berita Terkait
Pendaki Hilang di Merapi, 1 Dievakuasi tapi 1 belum Ditemukan
Pendaki Asal Sleman Hilang di Gunung Merapi, Padahal Sudah Ada Larangan Naik
Gunung Merapi Status Siaga Level III, 7 Pendaki Ilegal Diamankan Polisi
Gunung Merapi Keluarkan 4 Kali Awan Panas Guguran, Masyarakat Diminta Waspada
Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Warga Diminta Waspada Guguran Lava dan Awan Panas
Pendaki Viral di TikTok Nekat Masuk Kawasan Puncak Merapi Dihukum Bersihkan OWA Kalitalang
BPBD DIY Ingatkan Masyarakat Soal Status Siaga Gunung Merapi, Jangan Coba-Coba Mendaki!
Puluhan Pendaki Ilegal Gunung Merapi Diamankan Polisi, Dicegat Saat Turun
BNPB Fokus ke Tiga Gunung Berapi Ini Karena Sedang 'Aktif'
Gunung Marapi Lontarkan Abu Kelabu 1 Kilometer