Merapi Keluarkan Lava Pijar 4 Kali, Warga Klaten Diminta Kembali ke Pengungsian

Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar ke arah Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Selasa (5/1). (MP/Istimewa)
MerahPutih.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak empat kali, Selasa (5/1).
Dengan meningkatnya aktivitas tersebut, warga yang tinggal di zona kawasan rawan bencana (KRB) III atau berjarak 3 km dari puncak Gunung Merapi di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah untuk segera kembali ke tempat pengungsian.
Kepala Desa Balerante Sukono mengatakan, ratusan warga lereng Gunung Merapi yang sebelumnya pulang ke rumah dari pengungsian untuk segera turun. Warga harus kembali ke tempat pengungsian secepatnya seiring meningkatnya aktivitas Merapi dengan mengeluarkan sebanyak empat kali guguran lava pijar.
Baca Juga:
Status Gunung Merapi Masih Siaga, Pengungsi Merapi Diminta Bertahan
"Warga lereng Merapi yang sebelumnya pulang dari tempat pengungsian karena merasa bosan, sekarang kami minta kembali," ujar Sukono, Rabu (6/1).
Ia mengatakan, tak lama setelah mengeluarkan imbauan tersebut, sebagian warga lereng Merapi sudah ada yang kembali ke tempat pengungsian di gedung balai desa.
Data terbaru, jumlah warga yang mengungsi di gedung pertemuan balai Desa Balerante ada sebanyak 227 orang dengan status kelompok rentan.
"Pengungsi tersebut berasal dari Dusun Ngipiksari, Dusun Sambungrejo, Dusun Sukorejo, dan Dusun Gondang," kata dia.
Ia menambahkan, hewan ternak milik pengungsi masih dikandangkan komunal tak jauh dari lokasi tempat evakuasi sementara. Sebagian ada yang dijual pemiliknya.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan, guguran dari puncak pun tercatat hingga 23 kali sepanjang Selasa (5/1) petang hingga tengah malam. Kemudian sejak pukul 18.00 WIB hingga 24.00 WIB tercatat 23 kali gempa guguran dengan amplitudo antara 3-41 mm dan durasi 11-127 detik.
"Jarak luncur guguran diperkirakan maksimal 500 meter ke arah barat daya. Guguran lava pijar teramati dari kamera CCTV pada pukul 18.47 dan 19.11 WIB," kata Hanik.
Baca Juga:
Ia menjelaskan, aktivitas guguran terdengar di Pos Babadan pada pukul 20.21 WIB dan 22.00 WIB. Sedangkan Pos Kaliurang mengamati guguran lava pijar dan mendengar suara guguran pada pukul 22.37 WIB dan 23.00 WIB.
"Meski aktivitas guguran terus terjadi, namun sampai saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Merapi pada Level III (Siaga). Jarak aman bagi manusia pun masih tetap yakni di luar 5 kilometer dari puncak Merapi," tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Masih Keluarkan Guguran, Sultan Minta Pengungsi Merapi Tidak Balik Rumah
Bagikan
Berita Terkait
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh

KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Pendaki Viral di TikTok Nekat Masuk Kawasan Puncak Merapi Dihukum Bersihkan OWA Kalitalang

Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari
