Masih Keluarkan Guguran, Sultan Minta Pengungsi Merapi Tidak Balik Rumah


Sultan Yogyakarta di pengungsian Gunung Merapi. (Foto: MP/Terasa Ika).
MerahPutih.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah mengeluarkan guguran material dengan jarak luncur 200 meter ke arah barat.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida menyatakan guguran material itu tercatat keluar dari Gunung Merapi pada pukul 09:17 WIB dengan suara yang terdengar dari Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Babadan.
Selain guguran material, pada periode pengamatan pukul 06:00-12:00 WIB, BPPTKG juga mencatat lima kali gempa guguran di gunung itu dengan amplitudo 4-45 mm dan durasi 15.3-79.8 detik, enam kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-10 mm dengan durasi 11-15 detik.
Baca Juga:
Banjir Bikin 18 Ribu Warga Aceh Utara Mengungsi
Berikutnya, 49 gempa hybrid/fase banyak dengan mplitudo 3-25 mm dengan durasi 6.4-11.4 detik, serta 12 gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 40-75 mm selama 14.4-32.4 detik.
Sementara itu, hasil pengamatan visual menunjukkan asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah.
Cuaca di gunung itu cerah. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur dengan suhu udara 22.5-30.7 derajat Celsius, kelembaban udara 41-68 persen dan tekanan udara 625.2-708 mmHg.
BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Potensi bahaya akibat erupsi Merapi diperkirakan maksimal dalam radius lima kilometer dari puncak.

Sementara itu, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengimbau para pengungsi Merapi tidak kembali ke rumah selama status Gunung Merapi awas.
Raja Yogyakarta berharap para pengungsi Merapi bersabar tinggal dalam pengungsian lantaran erupsi tidak dapat diprediksi.
"Ya memang kita juga tidak tahu ya (kapan meletus). Saya kira kalau ibu-ibu suruh sabar bisa, bapak-bapaknya yang tidak sabar," kata Sultan di Kantor Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Seperti ditulis pada Selasa (08/12).
Ia menjelaskan, beberapa pengungsi kerap kembali ke rumahnya untuk memberi makan dan menjenguk ternak. Selain itu mereka hendak membersihkan rumah dan menengok kondisi rumah.
"Persoalannya bapak-bapak ini karena merasa punya rumah dia harus bersih-bersih, 'tilik' (menengok) rumah dan sebagainya. Itu sebenarnya sudah dari dulu naik turun seperti itu, tidak bisa tidak," kata dia.
Kepala BPBD Kabupaten Sleman Joko Supriyanto mengatakan, pihaknya sudah menambah tempat pengungsian ternak untuk para warga Lereng Merapi yang mengungsi.
Lokasi kandang ternak ini tidak jauh dari lokasi pengungsian sehingga warga tidak perlu kembali ke rumahnya untuk mengawasi ternak miliknya.
Pihaknya juga sudah menyiapkan beberapa barak pengungsian lainnya. Hal ini untuk mengantisipasi penambahan pengungsi dalam keadaan darurat.
"Kami persiapkan tempat pengungsian jauh-jauh hari. jika radius bahaya dinaikkan jadi 7 km. Lokasi penambahan barak pengungsian ada dibeberapa titik," kata Joko.
Hingga kini Pemkab Sleman sudah menggelontorkan dana penanganan Bencana Merapi sekitar Rp 6,7 miliar. Sebagian besar dana tersebut digunakan untuk merampungkan perbaikan jalur evakuasi. (Teresa Ika/ Yogyakarta)
Baca Juga:
Kampung Tangguh Jadi Senjata untuk Menekan Penyebaran Corona di Jakarta
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Banjir Bali Masuk Rehabilitasi, 5 Korban Masih Dinyatakan Hilang

BPBD Bali Koreksi Korban Tewas Banjir Bandang Bukan 18 tapi 17 Orang

Pemerintah Pusat Kirim Logistik Bantu Pengungsi Korban Bencana Bali, Prabowo Beri Instruksi Langsung

Satu Keluarga Korban Banjir Bali Diduga Terjebak Reruntuhan Rumah, SAR Terjunkan 2 Ekskavator

Jumlah Korban Tewas Banjir Bali Capai 18 Orang, 2 Orang Masih Hilang

Korban Tewas dan Hilang Banjir Bali Terus Bertambah, Denpasar Jadi Wilayah Paling Banyak

15 Korban Meninggal Akibat Banjir Bali Ditemukan, Gubernur Fokus Pembersihan

Puan Maharani Mendorong Pemerintah untuk Fokus pada Pemulihan Ekonomi Masyarakat Kecil di Bali

Banjir Bali Disebabkan Kerusakan Lingkungan, AHY Khawatirkan Sektor Pariwisata Jadi Terganggu

Drainase Diduga Jadi Penyebab Banjir di Bali, DPR: Jika Dibiarkan Bisa Rugikan Masyarakat
