Banjir Bikin 18 Ribu Warga Aceh Utara Mengungsi
Banjir di Aceh Utara. (Foto: BNPB).
MerahPutih.com - Banjir yang melanda Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, menyebabkan sekitar 18.000 warga harus mengungsi. Banjir ini mengepung 87 desa di 23 kecamatan Kabupaten Aceh Utara sejak Jumat (4/12) lalu.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Sunawardi menegaskan, banjir akibat curah hujan intensitas tinggi selama dua hari lalu menyebabkan air sungai (krueng) Keureuto dan Krueng Peuto yang melintas sejumlah kecamatan meluap.
Baca Juga:
Wagub DKI: Program Pengendalian Banjir Berjalan Baik
Selain meredam ribuan rumah, jebolnya Bendungan Krueng Pase bakal mengakibatkan 3.000 hektare sawah terancam gagal panen.
Data kerugian materiil lainya, sementara mencatat rumah rusak berat 1 unit dan 1 rusak sedang di Julok. Jembatan rusak berat teridentfikasi di Peudawa 2 unit, Peureulak 1, Idi Tunong 1 dan Peureulak Barat 1.
Di samping kerusakan infrasturktur jembatan, peristiwa ini menyebabkan jalan putus di 2 titik di wilayah Idi Tunong.
Dari Data Badan Penanggulangan Bencana, tercatat satu orang meminggal dunia akiba peristiwa yang dimulai sejak Rabu lalu (2/12) dan masih berlangsung hingga hari ini, Senin(7/12).
Prakiraan dini cuaca BMKG, Senin (7/12, hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang masih akan melanda Aceh.
Masyarakat Aceh Timur diimbau untuk waspada terhadap bahaya hidrometeorologi dan mempersiapkan diri apabila harus melakukan evakuasi, khususnya di masa pandemi Covid-19 masih berlangsung.
Saat ini, Tim Badan Penangulangan Bencana Aceh dan tim TRC BPBD Aceh Utara melakukan evakuasi korban ke tempat yang lebih aman.
"BPBA telah mengirim juga dua unit boat polyethilen dan mesinnya untuk membackup evakuasi korban yang terjebak banjir," kata Kepala BPBD Aceh Utara Amir Hamzah dikutip Antara. (*)
Baca Juga:
34 RT di Jakarta Terendam Banjir Akibat Hujan dan Luapan Kali Ciliwung
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Gempa M 6,2 Guncang Gorontalo Pagi ini, Tidak Berpotensi Tsunami
Hari Ini Gunung Semeru 3 Kali Meletus, Erupsi Tertinggi 800 Meter
Waspada Bencana Susulan di Papua dan Papua Barat Daya, BMKG Beri Sinyal Hujan Lebat di Raja Ampat
Pramono Janji Perbaiki Tanggul Baswedan yang Jebol 40 Meter
Musim Hujan Ekstrem, Anggota Dewan PSI Nilai Pramono Gamang Pilih Kebijakan Hiburan atau Penanganan Banjir
5.755 Alat Berat Siaga Tanpa Henti, Begini Cara KemenPU Pastikan Bantuan Datang Secepat Kilat Saat Ada yang Terjebak Banjir.
Air Laut Mau 'Ngelunjak' ke Daratan, Dinas SDA DKI Siapkan Ribuan Pompa dan Pasukan Biru di Pesisir Jakarta
Siaga 'Banjir Akbar'! Selain Curah Hujan Lokal, Limpasan Air dari Puncak Hingga Fenomena Bulan Purnama Jadi Ancaman Serius Jakarta
Profil Teuku Faisal Fathani, Kepala BMKG Baru yang Dikenal Jago Deteksi Ancaman Bencana Alam
Gubernur DKI Jakarta Tegaskan tak Ada Pergantian Nama Tanggul Baswedan menjadi Pramono