BPBD Sleman Siagakan 20 EWS di Titik Rawan Longsor dan Banjir

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Kamis, 04 November 2021
BPBD Sleman Siagakan 20 EWS di Titik Rawan Longsor dan Banjir

Tanah longsor di wilayah DIY (Twitter BPBD DIY)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

Merahputih.com - Bencana Hidrometeorologi mengintai Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta DIY selama musim penghujan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Kabupaten Sleman telah menyiagakan Early Warning System (EWS) di 20 titik rawan longsor dan banjir.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Makwan mengatakan, Kabupaten Sleman saat ini memiliki ancaman multi hazard yaitu hidrometeorologi, pancaroba dan COVID-19.

"Untuk antisipasi kami sudah menyiapkan (EWS) di 16 titik dan sensor curah hujan di puncak Gunung Merapi serta empat titik EWS di area rawan longsor Kecamatan Prambanan," kata Makwan melalui keterangan pers di Sleman, DIY, Kamis (4/11).

Baca Juga

Irjen Napoleon Belum Digiring ke Lapas Cipinang, Ada Apa?

69 personel juga sudah disiapkan yang terdiri dari Tim Reaksi Cepat (TRC), operator Pusdalop, operator EWS dan logistik. Tim siap 24 jam mempersiapkan penanganan ancaman bencana hidrometerologi.

BPBD bersama Pemkab Sleman juga telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan pelaku didaerah rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan pada potensi bencana.

Dalam sosialisasi ini juga dijelaskan edukasi apa yang harus dilakukan jika ada bencana datang dan bagaimana proses evakuasi diri usai bencana terjadi.

Tanah longsor di wilayah DIY (Twitter BPBD DIY)

Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mengatakan Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta telah mempersiapkan dua anggaran guna penanggulangan dan penanganan dampak bencana alam

"Dalam penanganan bencana, Pemkab Sleman mempersiapkan dua anggaran yaitu Biaya Tidak Tetap (BTT) dan anggaran bantuan bencana sesuai Peraturan Bupati (Perbup) No. 37," kata Danang.

Pemkab Sleman sedang mengkaji bantuan kerusakan akibat dampak bencana alam sebesar 100 persen bagi warga tidak mampu.

Baca Juga

Napi Diduga Disiksa, Kemenkumham Bentuk Tim Investigasi

Pemkab Sleman juga telah menyampaikan surat edaran setiap destinasi wisata agar bersiaga dengan adanya dampak bencana hidrometeorologi.

Kepala Stasiun Klimatologi Sleman Yogyakarta, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Reni Kraningtyas meminta masing-masing daerah di DIY untuk meningkatkan kewaspadaan terkait kemungkinannya munculnya bencana hidrometeorologi pada musim hujan 2021-2022.

Reni mengatakan, pengaruh La-Nina di wilayah DIY berdampak pada peningkatan intensitas curah hujan bulanan di atas normalnya atau rata ratanya, diawal musim hujan Oktober-November 2021 akan memberikan dampak yang cukup tinggi yakni sekitar 60 persen. (Patricia Vicka/Yogyakarta)

#BPBD DI Yogyakarta #Longsor #Tanah Longsor #Korban Longsor #Bencana Alam #Bencana Nasional
Bagikan

Berita Terkait

Dunia
Hampir 1000 Orang Meninggal Akibat Banjir di Pakistan, 1 Juta Penduduk Kehilangan Tempat Tinggal
Sedikitnya 21 kematian juga dilaporkan di seluruh Pakistan dalam 24 jam terakhir dan lebih dari 9.300 rumah hancur diterjang hujan lebat dan banjir.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 06 September 2025
Hampir 1000 Orang Meninggal Akibat Banjir di Pakistan, 1 Juta Penduduk Kehilangan Tempat Tinggal
Indonesia
Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Parigi, Rangkaian Susulan Gempa Magnitudo 4,8
Selain itu guncangan juga dirasakan di Kota Palu dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Parigi, Rangkaian Susulan Gempa Magnitudo 4,8
Indonesia
Gunung Ibu Erupsi Setinggi 700 Meter, PVMBG Naikkan Status Menjadi Waspada
Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan masker dan kacamata
Angga Yudha Pratama - Rabu, 03 September 2025
Gunung Ibu Erupsi Setinggi 700 Meter, PVMBG Naikkan Status Menjadi Waspada
Dunia
Tanah Longsor Tewaskan Lebih dari 1.000 Orang di Sudan, hanya 1 Orang yang Selamat
Tanah longsor nan menghancurkan itu benar-benar meluluhlantakkan sebagian wilayah yang dikenal sebagai daerah penghasil jeruk.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
 Tanah Longsor Tewaskan Lebih dari 1.000 Orang di Sudan, hanya 1 Orang yang Selamat
Dunia
Diguncang Gempa Magnitude 6, Desa-Desa di Afghanistan Timur Hancur, 800 Orang Tewas, dan 2.500 Terluka
Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyatakan gempa berkekuatan 6,0 yang terjadi pada Minggu pukul 23.47 itu berpusat 27 kilometer timur laut Jalalabad.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Diguncang Gempa Magnitude 6, Desa-Desa di Afghanistan Timur Hancur, 800 Orang Tewas, dan 2.500 Terluka
Indonesia
Gunung Marapi Kembali Erupsi, Waspada Lahar Dingin Mengancam Warga
PVMBG juga memperingatkan adanya potensi banjir lahar dingin
Angga Yudha Pratama - Rabu, 27 Agustus 2025
Gunung Marapi Kembali Erupsi, Waspada Lahar Dingin Mengancam Warga
Indonesia
Magma Gunung Lewotobi Laki-laki Masih Bertumbuh, Erupsi Hampir Setiap Hari
Pada 23 Agustus 2025, pukul 18.00 WITA, status Gunung Lewotobi Laki-laki turun dari awas menjadi siaga atau level III.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Magma Gunung Lewotobi Laki-laki Masih Bertumbuh, Erupsi Hampir Setiap Hari
Indonesia
PT KCIC Pastikan Sistem Pendeteksi Gempa Berfungsi di Sepanjang Jalur Whoosh
PT KCIC memastikan, bahwa sistem pendeteksi gempa berfungsi di sepanjang jalur Whoosh. Notifikasi dini dari sistem tersebut langsung terdeteksi ketika gempa terjadi.
Soffi Amira - Kamis, 21 Agustus 2025
PT KCIC Pastikan Sistem Pendeteksi Gempa Berfungsi di Sepanjang Jalur Whoosh
Indonesia
Ada 13 Gempa Susulan di Karawang-Bekasi hingga Pagi ini, Dipicu Sesar Naik Busur Belakang Jawa Barat
13 gempa susulan terjadi di Karawang-Bekasi hingga Kamis (21/8) pagi. Gempa tersebut dipicu oleh sesar naik busur belakang Jawa Barat.
Soffi Amira - Kamis, 21 Agustus 2025
Ada 13 Gempa Susulan di Karawang-Bekasi hingga Pagi ini, Dipicu Sesar Naik Busur Belakang Jawa Barat
Indonesia
Sempat Terganggu Imbas Gempa Bekasi, Perjalanan Whoosh Sudah Kembali Normal
Perjalanan Whoosh kini sudah kembali normal, Kamis (21/8). Sebelumnya, perjalanan kereta cepat harus terhenti akibat gempa di Bekasi pada Rabu (20/8) malam.
Soffi Amira - Kamis, 21 Agustus 2025
Sempat Terganggu Imbas Gempa Bekasi, Perjalanan Whoosh Sudah Kembali Normal
Bagikan