BPBD Gunung Kidul Follow Up Laporan Cuaca Ekstreem

Posko Siaga Bencana. Ilustrasi. (Foto Dok,/bpbdgunungmas.blogspot.co.id)
Dalam menghadapi potensi bencana jelang diprediksi terjadinya cuaca ekstrem tiga bulan ke depan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta mendirikan posko siaga bencana di tujuh kecamatan.
Kepala BPBD Gunung Kidul Budhi Harjo di Gunung Kidul, hari Minggu (06 Nov) mengatakan pendirian posko itu menindaklanjuti prediksi Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa tiga bulan ke depan bisa terjadi cuaca ekstrem.
"Kami mendirikan delapan posko dan satu posko induk di kota atau kantor BPBD," kata Budhi.
Menurut Budhi pihak pemerintah daerah juga langsung menindaklanjuti dengan Keputusan Bupati Nomor 213 tanggal 19 Oktober yang berlaku mulai 21 Oktober hingga Januari 2017.
"Darurat bencana sudah dilakukan koordinasi baik dengan DIY, maupun kabupaten. Hal ini dilakukan jika sewaktu-waktu terjadi bencana sehingga bisa mempercepat penanganan," katanya.
Kabupaten Gunung Kidul dikenal sebagai wilayah yang rawan tanah longsor, angin kencang dan banjir. Bencana banjir rawan terjadi di Katongan, Nglipar dan Rejosari Semin.
Wilayah lain yang cukup rawan adalah Kota Wonosari, karena terdapat jalur Sungai Besole. Untuk kecamatan rawan longsor meliputi Patuk, Gedangsari, Nglipar, Ngawen, Semin dan Ponjong.
"Untuk angin kencang berpotensi terjadi hampir diseluruh wilayah," katanya.
Dilaporkan Antara, Kepala BPBD Gunung Kidul mengimbau masyarakat waspada saat terjadinya kondisi yang bisa memicu bencana.
"Kalau terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan waktu lama, perlu mencari tempat yang lebih aman," jelas Budhi.
BACA JUGA
Bagikan
Berita Terkait
Banjir Meksiko Tewaskan 47 Orang, Presiden Rapat Daring dengan 5 Negara Bagian Terdampak

Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Warga Diminta Waspada Guguran Lava dan Awan Panas

Kekuatan Gempa Susulan Menurun, BPBD Minta Warga Nabire Jangan Panik

MPR Tanggapi Polemik Komeng dan Pramono soal Banjir, Sarankan Kolaborasi Selesaikan Bersama

Pemerintah Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Canggih Berbasis Integrasi Data

Status Tanggap Darurat Bali Dicabut, BPBD Ingatkan Warga Tetap Waspada Bencana

Operasi SAR untuk Korban Banjir di Bali Sudah Dihentikan, Tidak dengan Bencana Tanah Longsor

18 Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir di Bali Menurut BNPB, Simak Juga Kerusakan yang Terjadi

BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor

Status Darurat Bencana Kota Denpasar Turun ke Transisi Menuju Pemulihan, Berlangsung Selama 3 Bulan
